Chapter 11

336 34 4
                                    

"Pagi, Miya cantik." Sapa Claude dengan nada genitnya.

Miya hanya tersenyum miring mendengar sapaan rutin Claude saat cowok itu datang lebih dulu darinya. Miya duduk di bangkunya seraya melepas ranselnya dan meletakannya diatas meja.

Gadis bersurai putih itu memperhatikan ke setiap sudut ruangan kelas. Tak ada siapapun disana kecuali dirinya dan Claude. Miya belum tahu apa yang terjadi.

"Yang lain pada kemana?" Tanya Miya dengan tampang polosnya menoleh ke arah Claude setelah memperhatikan seluruh sudut ruangan.

"Di stadion mungkin." Jawab Claude mengira-ngira.

"Ngapain?" Tanya Miya penasaran.

"Legend Grade mau simulasi hari ini. 2 tim mau bertemu dalam match perdana mereka." Jelas Claude.

Bibir Miya membulat mendengar jawaban Claude. Mungkin ini yang dikatakan Granger semalam. Pantas saja, Granger menyuruh Alucard untuk tidak menjalankan misi terlebih dahulu.

"Kok lo masih disini?" Tanya Miya pada Claude. "Gak ikut nonton?"

Claude berekspresi malas, "Males, Miy. Pasti disana banyak fangirl dari cowok-cowok kelas Legend." Jawabnya sambil bersandar di sandaran bangku. "Bukannya fokus pada pertandingan, malah terganggu dengan teriakan fans-fans cewek mereka." Lanjut Claude sambil meremang.

"Masa sih sampe segitunya?" Tanya Miya menopang dagu dengan telapak tangannya.

Claude menoleh pada Miya lalu memperhatikannya. Ia melihat wajah polos Miya disana. "Berarti selama ini lo belum pernah liat anak - anak Legend simulasi?" Tanya Claude. Gelengan lemah Miya menjadi jawaban untuk Claude.

Cowok itu memutar badannya untuk duduk menghadap Miya. "Jadi selama ini lo ngapain, Miya cantik?" Tanya Claude. "Biasanya itu agenda yang gak boleh cewek-cewek lewatin tiap semester." Lanjut Claude.

Miya berpikir sejenak untuk mengingat apa yang ia lakukan sehingga ia tidak pernah sekalipun melihat simulasi para calon hero Legend Grade seperti yang dikatakan Claude.

"Oh iya, gue latihan sama Eudora atau Odette di halaman belakang." Jawab Miya setelah ia ingat apa yang dulu ia lakukan.

"Pantes." Sambar Claude. "Lo gak ada niatan buat nonton?" Tanya Claude kemudian.

"Kayaknya menarik juga." Pikir Miya. "Boleh. Ayo Claude." Ajak Miya lalu bangkit dari bangkunya dan berderap keluar kelas disusul oleh Claude.

***

Tribun stadion Heroes Academy sudah hampir terisi penuh. Jam pelajaran dan pelatihan sengaja dikosongkan agar semua calon Hero di Heroes Academy dapat menonton pertandingan ini. Mereka dapat memperhatikan bagaimana cara kakak tingkat mereka melakukan simulasi, menjalankan strategi tim bekerjasama tim dan saling melindungi tim.

Pertandingan belum dimulai ketika Miya dan Claude menginjakan kaki di tribun penonton. Miya celingukan mencari Odette atau Eudora yang mungkin tenggelam diantara ratusan siswa Heroes Academy. Sementara Claude sibuk mencari tempat duduk.

Claude menangkap ada 2 kursi yang masih kosong di jajaran depan. Ia kemudian menarik Miya pelan namun Miya masih diam. Claude menoleh pada Miya dan memperhatikan apa yang dilakukan Miya. Beberapa detik kemudian, Claude tau alasannya.

"Odette sama Eudora mungkin nonton di bawah. Lancelot dan Gord juga ikut simulasi hari ini." Perkataan Claude menjawab pertanyaan Miya.

Cewek itu berhenti mencari kedua sahabatnya. Ia mengikuti langkah kaki Claude yang membawanya ke kursi kosong di jajaran paling depan. Mereka mulai duduk.

Challenges to be A HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang