Chapter 23

327 29 16
                                    

Ruby melangkah masuk melalui gerbang depan Istana Land of Dawn. Dua penjaga gerbang menunduk hormat padanya. Ia berjalan dengan langkah pelan dan santai.

"Lo kemana aja, Ruby? Raja dan Ratu mencari lo!" Kata Kagura yang tahu-tahu berjalan ke arah gerbang.

Hero keturunan Jepang itu memandang khawatir pada Ruby. Begitu juga dengan Fanny yang tiba-tiba muncul di belakang Kagura.

"Gue habis menenangkan diri." Jawab Ruby enteng.

"Kak Silvanna dan Granger pergi nyari lo. Sampai saat ini mereka belum pulang." Kata Fanny.

"Mereka akan baik-baik saja." Ucap Ruby sebelum berlalu meninggalkan Kagura dan Fanny yang masih terpaku di tempatnya.

"Lo merasa ada yang aneh dengan Ruby?" Tanya Fanny ketika punggung Ruby tak terlihat lagi di sana.

"Sedikit." Jawab Kagura. "Mungkin, dia lagi ada masalah." Lanjut Kagura.

Fanny mengangguk. Mereka kembali masuk ke istana.

***

"Aku pulang, Ayah, Bunda." Kata Ruby yang berdiri di depan Raja dan Ratu. Mereka masih berada di ruang singasana Raja.

Natalia bangkit seraya berjalan menghampiri putri tunggalnya. "Kamu kemana aja, Nak? Tidak biasanya kamu pulang larut begini." Kata Ratu Natalia terdengar khawatir.

"Maaf, Bunda. Aku tadi merasa suntuk, jadi aku pergi ke rumah teman sejenak untuk menenangkan diri." Jelas Ruby.

Ratu Natalia merangkul dan menarik Ruby ke pelukannya. "Jangan diulangi lagi, ya! Jika mau bepergian, izinlah dulu pada Ayah atau Bunda." Kata Ratu Natalia lembut.

Ruby membalas pelukan Ratu Natalia.

Awalnya, Ratu Natalia tidak merasakan sesuatu yang aneh pada Ruby. Hingga akhirnya, Ratu Natalia mencium aroma lain yang muncul pada tubuh Ruby.

"Sayang, kenapa aromamu berbeda dari biasa--"

Perkataan Ratu Natalia terputus saat ia melepas pelukannya dengan Ruby dan menyadari ada perubahan pada bola mata Ruby.

Bola mata Ruby terlihat berkelip. Gadis itupun menyeringai lebar. Ratu Natalia terkejut melihat perubahan drastis yang terjadi pada putri tunggalnya. Raja Tigreal yang semula duduk di singasananya--juga sontak berdiri.

Ratu Natalia melangkah mundur ketika seringaian Ruby berganti kekehan kejam khas penyihir.

"Siapa kamu?!" Bentak Raja Tigreal. Ia menyadari kalau orang yang di depannya itu bukanlah Ruby.

"Haha.. Ternyata kalian hanyalah sekumpulan hero bodoh yang mudah untuk ditaklukan. Hahaha." Kata seorang penyihir yang merasuki tubuh Ruby. Raganya memang masih milik Ruby, namun suaranya milik sang penyihir.

Ruby membentangkan tangannya seraya mendongkak. Kepulan asap berwarna ungu muncul dari dalam tubuhnya. Asap yang terus meninggi dan memunculkan aroma busuk dan menyebar ke seluruh penjuru Istana.

"Vexana!" Seru Ratu Natalia. Ia terlihat geram ketika melihat Ruby berubah wujud menjadi Vexana, penyihir paling kejam di Abyys.

.

Di lain sisi, para hero yang menghirup aroma busuk itu sontak terbatuk-batuk dan merasa sesak saat bernapas. Mereka bergegas keluar dari kamar masing-masing.

Fanny yang sudah tidak kuat dengan bau tersebut, mendadak muntah di depan pintu kamarnya. Hal itu mengundang panik Kagura, Freya dan Hanabi.

Begitu juga dengan Hayabusa, Lancelot, Zilong, dan Gord. Mereka segera keluar dari kamarnya dan mengecek keadaan di luar. Mereka terkejut ketika melihat para hero cewek sudah mengerumuni Fanny di depan kamarnya.

Challenges to be A HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang