Chapter 20

306 33 18
                                    

Kejadian di Restauran Lancelot yang melibatkan Miya dan Alucard akhirnya tersebar ke seluruh murid Heroes Academy. Tak sedikit Miya mendapat cibiran dari beberapa fangirl garis keras Alucard yang ia temui di Heroes Academy. Termasuk Ruby dan kawan-kawannya yang selalu menyimpan dendam. Tidak tahu kenapa, mereka berani menyerang Miya saat gadis itu sedang sendiri. Apabila Odette dan Eudora ada di sampingnya, tidak ada yang berani mengganggu Miya.

Alucard, yang merasa Miya menjauhinya setelah kejadian di Restauran, selalu berusaha mendekati Miya untuk meminta maaf. Hanya saja gadis bersurai putih itu enggan untuk menggubris. Beberapa alasan yang membuat Miya kesal pada cowok pirang itu. Pertama, dia sudah berani mencium Miya di depan umum. Kedua, kini ia selalu diganggu oleh para fangirls-nya dan dibilang yang tidak-tidak.

Siang itu, sudah 4 hari Miya menjauhi Alucard. Ia selalu menghindar ketika didekati dan tidak menggubris setiap sapaan dan pertanyaan yang datang dari Alucard. Hal ini membuat pemuda demon hunter itu kesal dan menyalahkan diri sendiri.

“Miy, dengerin gue dulu!” Seru Alucard yang masih mengejar Miya siang itu.

Cowok pirang itu tiba-tiba ada di depan kelas Miya ketika waktu istirahat. Ia terus membuntuti Miya sambil menyerukan perkataannya agar Miya mau mendengarkannya.

“Apa sih?” Sahut Miya saat Alucard berhasil mencekat pergelangan tangan Miya. Gadis itu melepasnya paksa.

“Lo masih marah sama gue?” Tanya Alucard.

Miya membereskan poninya dan memandang ke arah lain. “Eggak.” Jawabnya singkat nan dingin. Tak mau sedetikpun menatap mata safir itu.

“Kalo enggak, kenapa lo gak mau liat gue?” Tanya pemuda pirang itu masih menatap Miya lekat.

“Gak mau aja.” Sahutnya. “Udah sering liat kok setiap hari!”

“Miy. Kasih tau gue, apa yang harus gue lakuin biar lo maafin gue.” Sahut Alucard dengan tampang seriusnya.

“Gak ada!” Jawab Miya. “Lo cukup jauhin gue sebelum Ruby liat dan balik marah-marah ke lo!” Tambahnya.

“Jadi karena Ruby lo jadi ngejauhin gue?” Tanya Alucard menyimpulkan kalau Ruby yang menjadi penghalang buat mereka. “Kalo dia yang jadi penghalang kita, gue akan melakukan apapun biar dia ngejauhin gue.” Lanjut Alucard.

“Bukan!” Bantah Miya. “Justru gue yang jadi penghalang kalian! Kalian kenal lebih dulu. Kalian deket lebih dulu. Gue? Cuma pendatang yang gak berhak buat misahin kalian.” Kata Miya mulai memberanikan diri membalas tatapan Alucard. Kini mata gadis itu berkaca-kaca.

“Lo salah kalo berpikir begitu, Miy.” Ucap Alucard. “Coba pikirin juga perasaan lo!”

“Sudahlah, Alucard. Mulai sekarang jaga jarak sama gue! Gue akan baik-baik aja karena Granger udah bilang mau selalu jagain gue!” Pinta Miya sebelum berderap meninggalkan cowok pirang itu.

Alucard mengacak-acak rambutnya sendiri. Tingkah bodoh tempo hari sudah disesalinya. Dan saat ini penyesalannya semakin menjadi ketika Miya memintanya untuk menjaga jarak.

Tanpa Alucard dan Miya sadari, ada Ruby yang sedari tadi melihat pertengkaran mereka dari balkon lantai atas. Bersama Guinevere, sahabat sekelasnya di Epic Fighter. Gadis bersweater merah itu merasa puas menyaksikan pertengkaran mereka.

Guin yang juga melihat pertengkaran antara Miya dan Alucard akhirnya angkat bicara. “Apa rencana lo selanjutnya?” Tanya Guin sambil menyenderkan pinggulnya di balkon lantai atas.

“Rencana yang gak kalah seru!” Sahut Ruby licik.

***

Ruby dan Guin terus membuntuti Miya yang sedang berjalan sendiri menuju kelasnya. Gadis pemanah itu baru berpisah dengan Odette dan Eudora yang naik ke lantai dua menuju kelas Mage.

Challenges to be A HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang