Chapter 13. persiapan ultah sekolah 2

81 5 1
                                    

         Malam harinya di rumah Angel, Claire (mama Angel) memanggil Angel untuk makan malam bersama. Angel turun sambil bersenandung kecil, sesampainya di meja makan. Angel langsung duduk disamping Hendry

                "ma, pa" panggil Angel sambil menyendokkan lauk pauk ke piringnya

                "ya?" tanya Claire

                "Angel dipilih untuk ikut nari" ucap Angel sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya

                 "waah, keren dong. nanti banyak yang suka" goda Yardan (ayah).

                 "emang kamu bisa nari?" tanya Hendry sambil menyuap makanannya. Angel mantap sinis kakaknya

                 "iya, Angel bisa nari. gak kayak abang, kayak robot" ucap Angel sambil memalingkan mukanya

                  "masih mending kayak robot, dari pada kamu kayak kungkang" ucap Hendry sambil memeletkan lidahnya

                   "IIISH, ABANG" ucap Angel sambil mengangkat tangannya siap memukul Hendry kapanpun

                    "udh2, habisin dl makanannya" ucap Claire sambil menunjuk makanan Hendry dan Angel.

           Angel hanya bisa mendengus pasrah, Angel melanjutkan makannya yang tertunda dengan cepat. Lalu mencuci piringnya dan bergegas ke kamarnya. Claire dan Yardan hanya menggeleng melihat tingkah laku Angel.

           Sesampainya di kamar, Angel langsung menyalakan Tv. Ada acara yang dia tunggu2 sedari tadi. Saat sudah iklan beberapa kali, akhirnya Tv menayangkan Acara olimpiade yang dilaksanakan beberapa hari yang lalu. Ya, itu adalah olimpiade yang diikuti oleh Angel.

           Hendry yang melewati kamar Angel, mendengar suara Cekikikan dari kamar Angel. Karena penasaran, Hendry melongok kedalam kamar Angel. Dilihatnya Angel yang sedang menonton sesuatu. Karena tertarik, Hendry berjalan pelan mendekati Angel dan duduk di belakang Angel.

            Hendry yang semula tidak mengerti, Akhirnya mengerti setelah melihat Angel yang sedang menjawab pertanyaan di dalam Tv. Hendry memasang muka biasa2 saja, karena ia tau bahwa adiknya itu memang sangat pintar.

            Hendry menepuk pundak Angel, Angel menoleh dan terlonjak kaget saat melihat Hendry yang sedang menatapnya dengan tajam. Angel memasang muka heran, karena Hendry masih belum mau ngomong sama sekali.

                    "Angel, abang mau nanya" ucap Hendry, Angel merasakan bahwa bulunya sudah merinding karena hawa yang sangat mencekam

                    "i-iya, mau na-nanya a-apa bang?" ucap Angel terbata2

                    "Toko A, toko B, dan toko C menjual sepeda. Ketiga toko tersebut selalu berbelanja di sebuah distributor sepeda yang sama. Toko A harus membayar Rp5.500.000,00 untuk pembelian 5 sepeda jenis I dan 4 sepeda jenis II. Toko B harus membayar Rp3.000.000,00 untuk pembelian 3 sepeda jenis I dan 2 sepeda jenis II. Jika toko C membeli 6 sepeda jenis I dan 2 sepeda jenis II, maka toko C harus membayar?" tanya Hendry secara jelas. Angel mengerutkan keningnya, 'kenapa tiba2 tanya?'.

                     "Rp.4.500.000,00" ucap Angel, Hendry memiringkan kepalanya

                     "kenapa?" tanya Hendry, Angel tersenyum

                     " Harga Sepeda jenis I = x, Harga sepeda jenis II = y, Harga sepeda jenis 1 adalah Rp. 500.000, dan Harga sepeda jenis 2 adalah Rp. 750.000. Maka 6x + 2y = 6x500.000 + 2x750.000. Sama dengan Rp. 4.500.000. Dah tuh" ucap Angel, Hendry menganga mendengar jawaban Angel.

The Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang