Sehabis Pertandingan Sepak bola, Angel dan Rian dikerubungi Oleh Wilona dan yang lain serta Siswi2 lainnya. Wilona menyenggol lengan Angel sambil menaik turunkan alis. Angel hanya mengertukan kening bingung.
tak banyak Siswi yang mengucapkan selamat, lebih banyak yang menatap Angel dengan sinis. Tapi saat menatap mata Rian, Sontak para siswi tersebut mengucapkan selamat sambil memasang wajah senang.
Rian yang melihat Angel risih, menyibak kerumunan. Dia membawa Angel ke dalam kelas. Wilona dan yang lain masih setia mengikuti dibelakang. Sesampainya di kelas, Siswa Siswi kelas mereka langsung berteriak.
"PJ PJ PJ PJ. Selamat yaaa, Jan lupa PJ untuk SEKELAS" teriak seluruh Siswa Dan Siswi.
Angel hanya tertawa kecil, Sementara Rian hanya Tersenyum kecil. Dia mempererat gandengannya dengan Angel.
"Iya, Gue traktir kalian nanti hari sabtu minggu depan" ucap Rian, Seisi kelas berteriak heboh.
Angel tertawa melihat tingkah laku teman sekelasnya, dia menoleh ke Rian dan menyenggol lengan Rian. Rian menoleh
"lo mau traktir mereka dimana?" tanya Angel
"Di Restaurant Calum, yang deket rumah gue lah pokoknya" ucap Rian
"lo gila?, Disitu mahal banget" ucap Angel, Matanya melebar kala Rian mengeluarkan kartu kredit yang mungkin bagi Angel sangatlah mahal
"Lo anak siapa sih?" tanya Angel, Rian memasukkan kembali kartu kreditnya
"gue anaknya pemilik sekolah ini" ucap Rian sambil tersenyum
Angel melongo, Begitupula teman2 yang lain. Rian tertawa kecil, namun tawanya terhenti saat ia mendengar Angel
"Wil, lo punya makanan gk? laper gue..." ucap Angel, Rian menoleh dan menarik Angel menuju kantin
"lo mau bawa gue kemana?" tanya Angel
Setibanya di sana Angel mengertukan kening bingung, Rian membawa Angel menuju salah satu bangku dan duduk disana.
"lo ngapain bawa gue kesini?" tanya Angel, Rian Mengerutkan kening
"kan kamu laper, ayo kamu mau mesen apa?" tanya Rian, Angel memiringkan kepala, ia sedang memproses sesuatu di kepalanya
"oh iya gue laper, bentar gue pesen makanan dl" ucap Angel, Tapi Rian mencegah Angel untuk bangkit
"Aku aja yang pesenin, kamu disini aja. Ayo kamu mau makan apa?" tanya Rian, Angel menyebutkan makanannya dan duduk kembali.
Saat Angel duduk seketika Mukanya memerah, 'apa yang tadi Rian bilaaaaaaang.......... AKU? KAMU?'. Angel mengacak rambutnya frustasi. Dia berdeham saat Rian menyodorkan makanan yang dia pesan.
"makasih Ri-Rian" ucap Angel gugup. Dia menunduk malu. Rian yang mengetahui sebab Angel malu tertawa kecil
"lo gak pesen apa2?" tanya Angel sambil menyuapkan Nasi goreng yang tadi diberikan
"mulai sekarang jangan panggil pake lo-gue. Pake AKU - KAMU" ucap Rian sambil menekan kan kata AKU dan KAMU.
Angel yang mendengar tersedak, Dia terbatuk2. Rian langsung sigap memberikan air putih, mukanya cemas saat Angel memukul2 dadanya sendiri.
Rian mengusap punggung Angel, Angel masih meminum Air putih dengan lambat. Setelah selesai meminum, Rian kembali duduk.
"Apa? Aku- kamu?" Tanya Angel memastikan, Rian mengangguk
"hah? o-ok deh" ucap Angel
Rian bangkit berdiri, Angel memerhatikan Rian yang sedang membeli sesuatu di kasir. Saat Rian sudah berada di depannya, Angel mengerutkan kening.
"nih buat kamu" ucap Rian sambil menyodorkan sebungkus es krim. Angel membulatkan matanya, Dia langsung mengambil es krim tersebut dengan cepat.
Tetapi saat tangan Angel hampir mengambil Es krim, Tangan Rian lebih dulu mengangkatnya. Angel memasang wajah kesal, Dia berusaha mengambil kembali es krimnya. Tetapi berkali2 pula Rian menghindarinya
"IIIH, Rian! Gue mauuuuu.." ucap Angel, tangan masih berusaha mengambil es krim
"Eits! pake aku kamu baru" ucap Rian, Angel terdiam. Dia menelan ludahnya
"A-Aku ma-mau Ri-Rian" ucap Angel terbata2
"mau apa?" ucap Rian
"aku mau es krim" ucap Angel sambil menunjuk Es krim yang ada di tangan Rian
"gak mau aku?" Goda Rian, Angel cemberut. Dia menghentakkan kakinya kesal
"YAUDAH GAK JADI" ucap Angel kesal.
"ok" ucap Rian sambil membuka bungkus es krim dengan pelan
"iiiiih, gak jadi deh. Aku mau es krimnya" ucap Angel sambil merebut es krim dari tangan Rian
Rian tertawa melihat tingkah laku Angel. Dia mengusap Kepala Angel yang sedang memakan Es krim darinya. Dari luar kantin, Aldi dan yang lain tertawa kecil melihat tingkah laku Angel dan Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice Boy
RomanceIce boy. Apakah maksutnya lelaki itu memiliki sifat yang dingin? Atau memiliki hati yang sedingin es? Entahlah, Aku tidak tahu. Mungkin dua duanya benar. Jika begitu, Aku akan mencoba untuk menjadi sang mentari yang dapat mencairkan hati yang sudah...