Chapter 1.Siapa dia?

421 16 1
                                    

    Di pagi yang cerah, di sebuah rumah yang terbilang besar, terdapat keluarga harmonis.

     "ANGEEEEEEEEEEL BANGUUUUUUUUUUUN" ya, dia kakak gue Hendry. Orang yang berani membangunkan gue pada saat gue bermimpi indah.

     "IYA INI ANGEL BANGUN!" gue langsung menarik guling yang berada di sebelahku, dan dengan cepat gue melempar guling dan tepat mengenai wajah ka Hendry.

     "ANGEEEEEEEEL" teriak ka Hendry, gue sudah berada di kamar mandi sehabis gue melempar gulingku. biar tak kena marah, hihihihi.

   Sehabis gue membersihkan diri dan memakai seragam sekolah SMA GARUDA, gue langsung menuju ke bawah untuk sarapan bersama. Disana sudah ada, mama, papa, dan Kak Hendry.

     "Pagi ma, pa!" ucapku seraya duduk di sebelah Kak Hendry yang sedang melotot padaku akibat terkena guling tadi pagi. gue pun menoleh karena masih kesal. Tiba Tiba, sebersit ide muncul di kepalaku untuk menjaili Kakak ku.

     " Paaaagiiiii, kak Hendry ku!" ucapku sambil tersenyum menggoda. Sementara kak Hendry, hanya diam dan langsung memakan sarapannya. Karena tidak dijawab, gue pun sarapan juga.

     " Ma, Pa Hendry berangkat" ucap kak Hendry, yang ternyata sudah menyelesaikan sarapannya. gue pun buru buru menghabiskan sarapanku, karena gue satu sekolah dengannya. Jadi gue akan berangkat bareng dengannya!.

    " TUNGGU KAK!" teriakku dari dalam rumah. Saat gue sedang memakai sepatu, kak Hendry sudah menyalakan motornya, gue langsung berlari sambil berpamitan kepada orang tuaku.


~SKIP SAAT SUDAH DISEKOLAH~


    Saat sudah sampai di sekolah SMA GARUDA, gue bingung harus kemana. Karena ini hari pertama sekolah, dan kelasnya akan diumumkan saat upacara. Saat gue menoleh untuk meminta tolong kepada kak Hendry, dia sudah tidak ada di motornya. IYA DIA NINGGALIN GUE SENDIRIAN DISINI YANG BELOM TAU DIMANA LETAK LAPANGANNYA!.

    Saat gue berjalan, untuk mencari lapangan sekolah, dari belakang ada segerombolan anak perempuan yang kemungkinan kakak kelas, menabrak gue hingga gue terjatuh dalam posisi duduk tengkurap (yah taulah ya kayak gimana- Author). Dan parahnya, kakak kelas yang tadi menabrak gue cuman melihat sekilas dan langsung pergi tanpa menolong gue, saat itu gue berpikir 'kok awal masuk udh apes yak'. Tanpa gue sadari, ada seorang anak lelaki yang mengulurkan tangannya. Tanpa pikir panjang, gue langsung meraih tangan lelaki itu dan berdiri, gue menepuk rok yang kotor akibat jatuh tadi. Saat gue melihat ke depan lagi, anak lelaki tadi sudah pergi. 'siapa anak tadi itu?'

   Saat gue melanjutkan pencarian (ya lapangan), bel berbunyi tanda upacara akan dimulai. Saat itu gue mulai panik, karena masih belum menemukan lapangannya. Untungnya saat itu, gue melihat ada anak lelaki yang berlari di ujung koridor. Tanpa pikir panjang, gue pun berlari mengikuti anak lelaki tersebut. Untungnya, lapangan itu sudah keliatan. Ternyata lapangannya berada di belakang gedung, sehingga ketutupan :(. gue pun, langsung menaruh tas di meja pojok ( tempatnya khusus untuk tas), dan langsung masuk ke barisan anak baru.


~SKIP SAAT PEMBAGIAN KELAS~


    "Kelas 10 ipa 1 : Andika Wildon, Andre Horbes, Bryan Caldwell, Bobe Branch, Christian Wylbert, Chaterine Amber, Cattie Amalia, Doni Anggara, Elmira putri candra, Fayeeza Risdana, Gaidan Angga, Herman Astorn, Kayla Nandani, louran Delight, Malik Kertagama, Rosemarry Hazlet, Renata Yovanka, Rian Gabriel, Rivaldi Rosswell, Vanessa Angelic, Valerie Natalia, Wilona Kimberly, William Stamford, Zane Yustine", begitu nama gue dipanggil, gue langsung berkumpul bersama anak kelas.

    Saat sudah sampai dikelas, gue langsung duduk di bangku paling depan. gue melihat sekumpulan anak perempuan yang berkumpul di meja belakang. Karena belom mempunyai teman, gue mendatangi mereka.

    "hai, boleh kenalan gk?" gue menjulurkan tangan pada seorang anak perempuan berambut panjang sebahu.

    "boleh, kenalin gue Wilona Kamberly, panggil aja Wilona" anak yag bernama Wilona, menerima uluran tangan gue  dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

    "gue Vanessa Angelic, panggil aja Angel" Karena disebelah Wilona masih kosong gue pun meminta izin kepada Wilona untuk menempati bangkus tersebut. gue pun melanjutkan perkenalan. Sampai tiba-tibaaa.....

    "Kalian tau anak yang namanya Rian itu gk?" tanya Rose, sambil menunjuk kerumunan anak perempuan. 'ada apa disana?'

The Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang