Chapter 3. Perasaan apa ini?

233 11 2
                                    

      gue terheran menatap isi surat yang diberi oleh kayla. isi suratnya sepertii:

Hai Angel, ini Gue Bryan, bisakah kita bertemu saat jam makan siang di rooftoop. Ada hal yang ingin kutanyakan, tapi jangan ajak temanmu ya. Cukup kita berdua saja~

         dari Bryan~

      'apa yang ingin disampaikan?' , pikir gue.

     Saat jam pelajaran telah selesai, semua murid langsung beranjak dari kursinya dan langsung pergi ke kantin untuk istirahat. Begitu pula kami, karena belom jam makan siang, gue dan teman teman langsung pergi menuju kantin. Untuk mengisi perut kami yang sudah bunyi sejak tadi. Tapi saat di pintu kelas,

    BRUKKK....

     "Awww, sakiiit" ucap Wilona sambil memegang punggungnya yang terbentur lantai.

     "aah, maaf yaa... maaf banget wil!" ucap Aldi, yang sudah menabrak Wilona.

     "sini gue bantu" ucap Aldi sambil menjulurkan tangannya

     "makasih", Wilona pun meraih tangan Aldi & langsung berdiri sambil membersihkan roknya yang kotor akibat terjatuh tadi.

     "sebagai permintaan maaf, mau gk makan bareng di kantin. gue traktir" Tawar Aldi, yang langsung disambut anggukan dari Wilona. Sementara mereka berdua, kami (Rose, Rena, Valerie, Aku, Bryan, Rian, Dika, Chris, Zane, dan William) pergi ke kantin, meninggalkan mereka berdua.

    Sesampainya di kantin, kami semua langsung duduk di 2 bangku yang berdekatan. Kami (yang perempuan) menitip pesanan kepada yang laki laki. Sambil menunggu, gue dan teman teman melihat ke arah bangku Wilona dan Aldi duduk, sambil sesekali tertawa karena tingkah mereka berdua. Tiba tiba, Rian datang dan langsung memberikan pesananku beserta pesanannya. Kami berdua pun langsung makan, dilanjut dengan teman teman.

       "kalian dah selesai belom?" tanya gue kepada teman teman yang sedang menghabiskan makanan.

       "bentar" jawab Valerie, sambil mengunyah makanan di mulutnya.

       "yaudah gue pengen beli es krim dl, sebagai hidangan penutup" ucap gue seraya berdiri, tanpa gue ketahui ada seseorang yang mengikuti dari belakang.

    Sesampainya di stand es krim, gue langsung memilih es krim. 'rasa vanila atau cokelat ya?', saat sedang bingung memilih es krim, tiba2 ada tangan yang mengambil es krim yang ingin gue ambil, orang itu mengambil 2 es krim. Saat gue menoleh ke samping, gue langsung termundur karena kaget melihat lelaki, yang tak lain adalah RIAN.

       "bang es krimnya dua" ucap Rian sambil memberikan 2 lembar 5000.

       "Nih es krimnya, cepet balik" Ucap Rian sambil memberikan es krim cokelat yang tadi dibelinya, kemudian dia menarik tangan gue dan langsung membawa gue menuju bangku yang ditempati oleh teman teman. Muka gue memerah, akibat perbuatan Rian tersebut. 'perasaan apa ini?', gue tak sadar itu perasaan apa, sampai nanti ada kejadian yang membuat gue sadar.

     Sesampainya di tempat teman2, Rian langsung melepas pegangan tangannya dan berjalan santai menuju bangkunya, dimana teman2nya berkumpul. gue berusaha melupakan kejadian tadi, namun susah. gue tersadar dari lamunan saat Rena mengajak untuk kembali ke kelas, karena dia sudah mendengar bel masuk.

     Saat sudah masuk kelas, gue terdiam karena mendengar suara Chris

         "Eh Rian, lo lagi suka sama seseorang gak?" tanya Chris, sambil duduk disebelah Rian.

The Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang