CERITA BELUM DI REVISI !
TERDAPAT BANYAK TYPO DAN PUEBI YANG BERTEBARAN•••
Naila sedang berada di depan kelas sebelas agama satu. menunggu abima keluar untuk mengajaknya les sejarah hari ini. entah sejak kapan naila tiba tiba jadi bersemangat belajar sejarah hanya karena suka terhadap seseorang.
Sudah tujuh menit naila didepan pintu kelas tersebut menunggu kehadiran abima Tetapi tak kunjung keluar keluar.
Akhirnya naila memutuskan untuk menongolkan kepalanya lewat pintu yang sedikit terbuka. Mata naila menyapu kelas tidak ada tanda tanda abima disana."Eh kamu naila kan?" Tanya seseorang perempuan bersama ketiga temanya yang baru keluar dari kelasnya .
"E-eh iya." kikuk naila.
"Katanya lagi jatuh cinta yah?"
"Iya sama siapa?"
"Iya jadi penasaran?" ujar ketiga wanita tersebut.
Naila tersenyum kecut ketika mendapati pertanyaan itu. pikirnya kenapa secepat itu meluas kesetiap siswa siswi disekolah ini padahal dia tidak terlalu famous melainkan dengan setiap teman yang selalu mabar disekolahnya.
"Ehh. kata siapa tuh?" Tanya naila pura pura tidak tahu.
"Denger denger aja sih Nai" ujarnya dan dibalas oh ria oleh Naila.
"Hoax, Itu mah." balas Naila dan sesekali melirik kekelas nya abima.
"Oh iya, Kalian lihat Abima gak?" Tanya naila yang membuat mereka bertiga juga melirik kekelas nya.
"Abima biasanya jam segini di Mushalla atau gak tuh perpustakaan buat ngebimbel disuruh sama bu letta." ujar salah satu perempuan diantaranya.
Naila mengangguk aguk kan kepalanya dan berucap terimakasih lalu pergi berlenggang pergi dari sana.
Seperti yang dikatakan oleh perempuan itu tadi dimushalla dan diperpustakaan Naila segera mengecek perpustakaan terlebih dahulu Naila tidak masuk ia hanya melihat beberapa sepatu saja diluar perpustakaan.
Naila menggeleng-gelengkan kepalanya karena tidak ada sepatu milik abima disana. Ia segera berlenggang pergi ke mushalla.
Setelah sampai di mushalla naila tersenyum syahdu ketika mendengar alunan merdu suara abima yang sedang membaca alquran didalam sana.
Naila menyenderkan tubuhnya dipintu mushalla sambil menatap punggung abima hingga ia terbawa suasana membuatnya melamun sampai samapai tak sadar bahwa abima sudah selesai mengaji.
"Naila kamu kenapa disini." tanya abima yang mendapati naila sedang berdiri di pintu mushalla sambil tersenyum kedalam mushalla.
"Nai." panggil abima sambil mengibas ibaskan lima jarinya ke wajah naila.
Naila yang tersadar dari lamunan nya langsung menatap abima bingung dan segera tersenyum kikuk ketika melihat abima disampingnya.
"Kamu kenapa bisa disini?"tanya abima.
"Ehm.itu nungguin lo, ada les sejarah hari ini kan?" Tanya naila.
"Oh begitu, kira saya kamu sedang shalat dzuhur disini" Ucap abima.
"Ni orang nyindir apa gimana sih" batin Naila
Jawaban Abima tersebut seperti sindiran bagi Naila untuk melaksanakan shalat. Tetapi sering kali kaki naila berat untuk melangkah ke mushalla sejak ia mengenal game.
"Yasudah ayo kita keperpustakaan." ajak Abima yang sudah berada didepan Naila.
Naila berjalan beriringan di belakang Abima. Berharap Abima akan mengajak nya berjalan bersamaan ke perpustakaan dan menggandeng tangannya ala ala sweety now gitu kan.
"Ni orang gak ada gitu buat ngelangkahin kaki bareng bareng keperpustakaan." batin naila.
Naila dan Abima sudah berada di depan perpustakaan mereka melepas sepatu untuk masuk ke perpustakaan karena ini sudah menjadi peraturan dan tata sekolah.
yang awalnya semangat Naila malah menjadi badmood karena harapannya yang tidak terkabul dan belum lagi karena sindiran dari Abima. Naila adalah salah satu spesies manusia yang tidak senang di sindir.
"Huh, jalan sampingan aja gamau apalagi gandengan." gerutu Naila dibelakang Abima.
"Kamu bicara apa Naila? maaf saya tidak mendengarkan mu." ujar Abima.
Naila tersenyum kecut dan gelagapan ketika pertanyaan Abima menyambar dirinya yang secara tidak langsung sedang membicarkan perasaan nya ke Abima.
"Ehm, Ga ngomong apa apa. Tadi gue kesel aja banyak nyamuk soalnya." bohong Naila.
"Oh begitu, yasudah kita belajar nya di rumah saya saja bagaimana? Disana kan ada ibu.kalo kita disini hanya kita berdua didalam dan kita juga bukan muhrim untuk berdua dua an di ruangan ini" balas abima panjang lebar.
Mendengar penuturan abima. Naila merutuki dirinya sendiri kenapa dia harus menyalahkan alasan perpustaakaan ini banyak nyamuk padahal tidak ada sama sekali. Padahal ini kesempatan naila untuk berdua dengan Abima tanpa ada gangguan dari siapapun.
Lagian naila juga punya akhlak kali gak mungkin ngapa ngapain bersama Abima.
"Oh gituu, yaudah gapapa yok." ujar Naila kesal sambil keluar ke perpustakaan meningglkan Abima dibelakangnya.
Menunggumu adalah hal yang paling membosankan. tapi diriku masih tetap ingin bertahan walau seribu logika berkata 'tinggalkan'.
KAMU SEDANG MEMBACA
[G2] Gamer Girls
Teen FictionDIPUBLISH TAHUN 2019/2020 [BELUM DI REVISI] Banyak dikalangan remaja yang menyukai gamers adalah laki laki dan perempuan lebih banyak membaca buku buku tentang sejarah dan mengisi luang mereka untuk hal yang bermanfaat. tapi bagaimana jika unsur dar...