DUA PULUH EMPAT

45 12 0
                                    


24


"Aduhh ko debunya makin banyak sih " lirih Naila yang membereskan Buku buku dan kursi kursi di gudang.

"Uhuk uhuk uhuk" batuk naila

"Ko sesek yah ,Uhuk uhuk"

Tubuh Naila melemas seketika karena pasokan oksigen digudang dipenuhi semua dengan Debu. badan Naila terjatuh di lantai gudang karena sesaknya.

"To-l-ong uhuk huk" lirih Naila meminta pertolongan.

"Uhuk -huk"...

Abima yang berada didepan gudang seperti mendengar lirihan dari dalam gudang. Buru buru abima memasuki gudang untuk mengecek siapa yang meminta pertolongan dari dalam gudang.

Abima terkejut ketika mendapati Naila yang terduduk dilantai sambil memgangi dadanya. Seperti rasa sesak yang dirasakan

"Nailaa" pekik Abima sambil menuju Ke arah naila terduduk.

"Nai kamu kenapa?" Tanya abima.

"Uhuk-huk,Sesek bi" lirih Naila sambil memukul mukul dadanya sendiri.

Abima bingung sendiri. Apa yang harus dia lakukan. Jika menyentuh Naila untuk membawanya keluar itu adalah dosa yang besar sama dengan Berzina. Dan jika dia tidak menolong naila juga akan lebih berdosa karena tidak membantu sesama manusia.

"Yatuhan maafkan lah abima" batin abima.

Abima menggendong tubuh Naila 'Ala bridelstyle'. Abima membawa Naila keluar dari gudang tersebut. naila Terkejut karena Abima menggendong nya,Hal yang sangat langkah bukan??.

"Uhuk-huk"

"Abima Naila kenapa?" Tanya bu letta yang tiba menyusul abima kegudang.

"Bu,Naila Sesak Digudang" ujar Abima.

"Cepat Bawa naila ke Uks" tukas Bu Letta.

Abima berjalan cepat membawa Tubuh Naila yang melemah Ke UKS. Banyak sepesang Mata yang melihat 'accident' lebih terutama para kaum hawa. Yang memulai aksinya untuk mengusik hal ini.

Abima menaruh tubuh Naila Diatas Ranjang Uks Dan memasangkan 'Nebulizer' kehidung dan mulut Naila.

"Nai"lirih abima. yang merasakan Eratnya pegengan tangan Naila padanya.

"Bii Sesek" Lirih Naila sambil memukul mukul dadanya.

Abima yang tidak tega melihat naila memukul mukul dada nya,Dan selain itu juga berbahaya untuk jantungnya. Abima berusaha menenangkan Naila dengan menggenggam Tangan Naila.

"Maaf kan abima yaallah. sudah Dua Kali Abima hari Ini melakukan perbuatan yang tidak seharusnya Abima lakukan" Batin Abima.

"Itu Bahaya buat kamu nai" ujar abima.

Naila yang merasakan eratnya genggaman tangan abima untuknya, hatinya berdegup begitu kencang sesaknya seakan mereda.

"Andai lo begini tiap hari bi " batin Naila yang melihat ke abima.

"Gimana udah baikan?"tanya Abima yang melepaskan Eratan tanganya ke naila dan beralih mengambilkan minum dinakas Uks.

"Ini minum dulu" ujar abima sambil memberikan air minum itu.

"Makasih bi" lirih Naila.

"Bi,Aku mau ngomong serius Sama kamu" ujar Naila.

"Ngomong apa?" Tanya abima.

"Kamu mau gak jadi pacar aku?"jawab naila

'Deghh'. hati Abima seakan cepatnya berpacu,tak heran jika Naila adalah wanita yang pertama kali menembaknya dan wanita yang selama ini ia nanti nantikan. Tetapi ini semua lebih sulit,Abima merasa lebih baik mencintai dalam diam dari pada seperti ini.

Abima dilanda kebingungan.Jika ia menolak maka ia takut naila terluka dan cintanya akan bertepuk sebelah tangan kembali jika ia menerima,Naila belum cukup untuk termasuk ke keiteria calon idaman Ayahnya.

"Gimana bi?" Tanya naila sedikit ragu

"Hemm,Gak mau yah?yaudah gapapa" lirih Naila

"Eh enggak-enggak.Hem iya aku mau" balas Abima

"Haa!!serius Bi"sumringah Naila

"Iya tapi dengan syarat"balas abima.

_________________________________________

Ada yang terlihat namun tidak dianggap!!
Aku
_________________________________________







[G2] Gamer GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang