28
Pagi yang cerah Naila Bersama teman temanya sudah berada disekolah. Sepi? Wajarlah jam masih menunjuk ke pukul 06.05. naila meminta mereka untuk pergi cepat alasanya karena ia ga pengen ketemu dengan Abima.
"Nai mabar kuy?" Ajak ketty dan dibalas gelengan lemah oleh naila.
"Yakkinn??" Ujar ketty.
"Udah kett,kalo naila nya ga mau jngan dipaksa" ujar liza yang disamping naila.
"Yaudah deh" lirih ketty dan kembali memainkan ponselnya.
"Nai gue mau ke wc bentar lo mau ikut?" Ajak liza
"Hm. Engga" lirih naila
"Lo kett??"
"Hm.ikut deh mau pipis juga gue" ujarnya
"Yaudah lo tunggu bentar yang nai" ujar mereka berdua.
Sepergian Ketty dan liza. Naila masih duduk termenung dikursinya yang paling pojok, bayangan wajah abima dan dengungan kata kata bu letta masih saja terngiang ditelinga nya.
"Heyy Rattu Missqueenn" ejek Doni yang baru masuk ke kelas.
Btw masih inget doni kan?? Yang sering ngejek naila Misqueen itulo;v oh iya iya ingat.lanjutt...
"Apaan sih"ketuss naila
"Ah,Jutex Banget sih" ujar nya dan dibalas dengusan kasar oleh naila.
Entah kerasukan apa doni.bukanya pergi dia malah mendekat kearah Naila dengan duduk dikursi depan naila.
"Ngapain lo!!" Ketuss Naila
"Mabar Fre fire yuk!!" Ajak nya.
"Sejak kapan Lo main Fre fire!!"
"Sejak gue liat lo kek orang Hidup segan mau mati tapi ga mati mati!!"
"Bacod lo!! Gih sono pulang kehabitat lo!" Ujarnya
"Ckk elah,pacarnya ustad ko ciwinya kek iblis sih!" Cibir doni.
"Apaansih!! Gausah nyangkut ke dia!"
"Aduh duh,kek nya berantem ni" ejeknya lagi.
"DONI!!!lo ngomong lagi gue lempar ni sepatu"
"Dih,Tuh kan Arwah Iblisnya keluar " ejeknya lagi.
"DONII MAR KONIII!!!!!!!" teriakk geram naila.doni langsung berlari ngacir keluar kelas dan dikejar langsung oleh Naila.
Naila mengejar Doni dikoridor sekolah. Semua murid yang melihatnya hanya menggelengkan kepala nya saja.
"Ahh tolongg Anjing ngejer guee njirr" teriak doni disepanjang jalan.
"Enak aja loo.. awas kalo dapet!" Balas naila
Tak sengaja kaki naila tersandung kaki salah satu murid disana.alhasil naila terjatuh kakinya sedikit meringis kesakitan.
"Awhh" lirih naila
"Eh aduh maaf " lirih murid itu membantu naila berdiri.
"Jhaha,,si Guguk Jatohh" ejek doni yang mendekat ke naila sambil tertawa terbahak bahak.
"Uchh. Hee hiks hiks hiks"
"Eh eh nai ko nangis sih"kata doni sambil berjongkok dihadapan naila.
"Hiks hiks,KENAPAA SIH DUNIA ITU GA PERNAH ADILL!!!"teriakk naila yang didengar semua murid.
Doni yang terdiam di samping naila.melihat naila seperti ini berdesir rasa sedikit kasihan dan bersalah selama dia musuhan dengan naila dia tidak pernah melihat naila menangis apa lagi karena jatuh seperti ini. Sangat mustahil
"Duh, nai sini gue bantuin deh ga usah teriak teriak" kata doni sambil membantu naila berdiri.
Doni memapah naila sampai kekelasnya karena mereka tadi berlarinya cukup jauh jadinya mereka harus berjalan jauh juga lah. Doni dan naila melewati kelas Agama1 tak sengaja mata naila menatap kearah Abima yang sedang duduk di depan kelasnya. Namun abima tidak sendiri ia bersama dengan perempuan yang bersurai hijab itu.
"Ayumii" lirih naila
"Apaa nai?? Kenapa ayumi??" Kata Doni
"Itu ayumi kan ??" Tunjuk naila
"He- iya. Ett itu abima??pacarlo kan?" Kata doni sedikit menyipit.
"Gue udah putus!!" Ketus naila.
"Putuss?ko bisa" dibalas gedikan bahu oleh niala.
_________________________________________
⚠️Kehabisan Quotes⚠️
_________________________________________M O H O N V O T E
KAMU SEDANG MEMBACA
[G2] Gamer Girls
Teen FictionDIPUBLISH TAHUN 2019/2020 [BELUM DI REVISI] Banyak dikalangan remaja yang menyukai gamers adalah laki laki dan perempuan lebih banyak membaca buku buku tentang sejarah dan mengisi luang mereka untuk hal yang bermanfaat. tapi bagaimana jika unsur dar...