13
_________________________________________
06.20
Naila dan keluarganya sedang makan pagi ini. Tidak ada pembicaraan diantaranya hanya dentingan sendok saja yang beradu.
Naila sudah selesai makan karena tidak ingin terkena hukuman naila segera berangkat."Pa,ma naila berangkat " ujarnya sambil menyium punggung tangan kedua ortunya.
"Eh dek, lo barengan siapa?" Tanya anjas yang juga ikut berpamitan.
"Naik sepeda aja, biar sehat" jawab naila dan segera berlalu dari mereka.
Naila siap untuk mengendarai sepedanya. Sebelumnya ia berencana untuk menjemput abima tapi rasa ragu ragu mulai menerpa dirinya hingga dia malah diam dan terbengong di depan pagar rumah abima.
"Eh dek,kamu belum berangkat?" tanya anjas ketika melihat naila yang bengong didepan rumah tetangga.
"E-eh ini mau berangkak kak" ujarnya.dan anjas hanya manggut manggut lalu pergi ke kampusnya.naila masih ragu untuk memanggil abima takut orangnya sudah pergi.
"Abiiiii" panggil naila. Tak ada sahutan
"Abiiii" panggilnya lagi.masih tidak ada sahutan.
"Abimaaa" panggil naila ketiga kali. Barulah keluar sosok ibu paruh bayah yaitu tante Laura.
"Eh naila" sapa tante laura.
"Iya , abimanya ada tante?" Tanya naila.
"Ada sebentar yah dia lagi ambil sepedanya dibelakang" ujar tante laura dengan senyum manisnya.
Tak lama keluar lah abima dengan membawa sepedanya dari arah belakang rumahnya. wajah fresh nya pagi ini membuat naila dapat bahagiaa,damai, tentram hah itulah yang dirasakan naila.
"Pagi bi" sapa naila ke abima yang baru keluar.
"Hmm" gumamnya. Setelah itu abima pamit ke ibunya dan mulai pergi dari sana.
Naila dan abima pergi kesekolah dengan mengendarai sepeda. Angin angin dipagi ini membuat rambut naila yang tergerai melayang layang di udara abima yang melihatnya hanya satu kata yang dapat ia lontarkan.
"Cantik" gumamnya.
"Apa bi?" Tanya naila ketika mendengar sesuatu dari bibir abima. Dan dibalas gelengan dari abima.
"Hm.Bi maafin gue kemaren yah" ucap naila ragu ragu.
"Hmm" gumam abima sambil manggut manggut dan tersenyum ke naila.
"Astaga senyumnya itu lo " batin naila yang melihat sudut bibir abima terangkat nyaris begitu memikat.
Naila dan abima telah sampai di sekolahnya banyak sepasang mata yang menatap mereka.mulai dari benci , suka, kecewa dan sebagainya lah.
"Eh eh itu si abima ?"
"Anjir ko sweet yah sama naila"
"Apaansih ga cocok"
"Abima munafik juga ternyata"
Yah begitulah kira kira cibiran orang orang yang melihat naila dan abima ketika berada di parkiran.
Naila dan abima segera berjalan dikoridor sekolah memang kelas mereka berbeda tetapi naila bersih keras untuk menghantarkan abima kekelas untuk alasan menemui teman SMP nya yang sejurusan dengan abima.
Dikoridor naila mendapat tatapan sinis dari beberapa siswa yah mungkin mereka adalah salah satu fans fanatiknya abima. Siapa sih yang tidak suka dengan abima? Ganteng,Cool,pintar,rajin dan Sholeh. Intinya idaman semua wanita.
Naila berusaha mensejajarkan kakinya dengan langkah abima yang berada didepanya.sesekali melirik pandang kewajah abima.
"Bi, istirahat nanti kekantin bareng yah" ajak naila.
"Nggak bisa" ujar abima. Sedangkan naila ia menghela nafas pasrah.
"Kenapa?".tanya naila
"Aku mau keperpustakaan"jawab abima
"Ohh" naila manggut-manggut.
"Eh udah sampe tuh bi" lanjut naila ketika sudah berada didepan kelas abima.
"Hmm" balas abima dan segera memasuki kelasnya.
Setelah mengantar abima.Naila segera pergi dari sana dan berlenggang ke kelas nya yang notabenya agak jauh dari kelas abima.
Naila terduduk lemah diatas kursi miliknya. Hari ini naila berangkat lebih pagi seperti biasanya padahal dia selalu datang kesekolah lima menit sebelum bell tetapi karena abima dia datang kesekolah lima belaa menit sebelum bell.
Hal ini lah yang membuat naila malas pergi pagi pagi kesekolah. Satu karena terlalu lama menunggu dan dua karena malas bangun pagi.
"Eleh eleh eleh,tumben banget udah dateng" sapa liza yang baru datang. Hanya dibalas senyuman saja oleh naila.
"Gimana sama abima?" Tanya liza yang mendaratkan tubuhnya di kursi sebelah naila. Mendengar pertanyaan itu lagi lagi naila mengela nafas.
"Yah gitu deh,masih cuek. Tapi alhamdulillah dia udah pake aku kamu gak pake saya dan anda lagi" ujar naila.
"Hm.patient for you grils" ujar liza sambil memegang pundak naila.
"Thanks" balas naila dengan senyum merekahnya.
"NAILAAAAA!!!"pekik ketty yang baru masuk kekelas nya.
"Apaansih kett" lirih naila yang melihat ketty berlari lari kearahnya.
"Nai,Ajarin gue main PUBG" rengek ketty kepada naila.
"Lah kesambet apaan sih ni anak" celetuk liza
"Gatau,Tumben PUBG kan biasanya Free Fire?" Tanya naila.
"Gue ga mau kalah sama. Doni masa dia bilang 'Game andalan ko gak ada pintunya sih, Misqueen yah?' gitu katanya nai" rengek ketty yang mengadu kenaila.
Next....
_________________________________________
Memandang fisik boleh, tapi lihat dulu dirimu apakah sepadan dengan apa yang kamu inginkan?!
@Nvlyaptrrty_________________________________________
- M O H O N V O T E -
KAMU SEDANG MEMBACA
[G2] Gamer Girls
Teen FictionDIPUBLISH TAHUN 2019/2020 [BELUM DI REVISI] Banyak dikalangan remaja yang menyukai gamers adalah laki laki dan perempuan lebih banyak membaca buku buku tentang sejarah dan mengisi luang mereka untuk hal yang bermanfaat. tapi bagaimana jika unsur dar...