25
"Eh enggak-enggak.Hem iya aku mau" balas Abima"Haa!!serius Bi"sumringah Naila
"Iya tapi dengan syarat"balas abima.
Naila mengerutkan keningnya,syarat?. Ah sudah lah yang penting Naila tidak ditolak toh? Jika ditolak rasanya naila ingin pindah sekolah dan juga pindah rumah sanking malunya.
"Apa itu?" Tanya naila
"Hm.mungkin ini berat buat kamu,tapi maaf ini untuk kebaikan dimassa depan.Aku mau kamu tinggalin game kamu, dan mulai untuk mendekat dengan allah" ujar abima.
'Degh'.
"Eng-enggak bi, Aku ga bisaa. Bagi aku game itu segalanya. Aku bisa ko dekatkan diri dengan allah tanpa berhenti dengan game." Yakinkan Naila.
"Kamu bisa pikir pikir dulu" balas abima.
"Yaudah aku kekelas yah. Assalamualaikum" pamit abima ke Naila.
Naila terdiam menatap ruang uks Dengan tatapan Kosong.Rasanya memilih antara Abima dan Game Itu adalah hal yang sangat sulit. Melebihi sulitnya Naik pangkat 'Grandmaster' sendirian.
Jika dia meninggalkan game demi abima, sia sia semua segalanya yang ia bangun dari nol hingga sampai titik puncak nya. Jika dia meninggalkan abima demi game. baginya abima adalah segala-galanya.sama perihal nya dengan game.
"Yatuhann" lirih naila.
"Apa yang harus gue lakuin?"
"Uninstal game? Atau Uninstall abima dari kehidupan Gue?"
"Hidup itu rumit,Kadang yang kita suka selalu banyak penghadang untuk menjalaninya. Dan yang tidak kita suka selalu saja datang untuk menuntut untuk melakukanya".
*****
Setelah keluar dari uks naila langsung kekelas dan meminta pendapat teman temannya untuk membantunya memecahkan kasus kehidupan ini.
"Jadi gue harus gimana ket, za??" Tanya naila sambil menenggelamkan kepalanya ke atas meja.
"Hm,gimana yah nai kita juga bingung" lirih liza.
"Ahaaaa!! Gue punya ide" seru Ketty.
"Ah,Apaan tuh ket?" Balas sumringah naila dan liza.
"Oke jadi gini.lo turutin aja apa mau nya abima dan lo jadian sama dia. Dan lo masih bisa tetap stay sama Game lo tanpa sepengetahuan abima?" Bisik ketty.
"Bener Ide bagus Tuh kett.Gimana Nai??" Ujar Liza
"Hm.kita coba dulu" ucap naila.
Skip
Jam pelajaran sekolah sudah selesai hari ini saatnya semua murid untuk pulang kerumah masing masing.lain dengan naila ia menemui Abima di perpustakaan.
"Jadii??" Sipit abima
"Hem iya aku mau" balas Naila sambil tersenyum.
"Oke"
"Jadi kita pacaran??yah?" Tanya Naila dengan sumringah.
"He'em" angguk abima
"Aku boleh gandeng tangan kamu?" Tanya naila. Abima menggelengkan kepalanya sambil menaruh buku diatas rak buku.
"Kenapa? Kan sekarang kita pacaran" lirih naila
"Tapi kita bukan muhrim" ujar Abima
"Yaudah yuk pulang" lanjut abima.
Mereka berdua segera keluar dari pekarangan sekolah menggunakan sepeda masing masing. Sepulang ini naila nampak terlihat sangat senang menggayuh sepeda sambil bersenandung membuat abima tak tega jika semuanya ia ketahui takut akan naila semakin jauh padanya.
"Bi gue seneeeeeng,Eh maksud aku,Aku seneeeeeeeeng banget kita jadian" ujar naila sambil menyeimbangkan sepedanya dengan abima.
"Kalo kamu gimana bi?" Lanjut naila
"Yah,sama" balas abima
"Sama apa?hayyo" tebak naila
"Ya sama kayak kamu?"kikuk abima
"Hehe ups" ketawa Naila melihat wajah kikuk abima.
Skippp
Dirumah Naila segera memasukan sepedanya. Dan masuk kerumahna debgan senyum yang terbit nya masyaallah cantikne.
"Lama lama Keriput tuh muka senyum mulu" Cibir Anjay yang duduk diruang tamu.
"Yee, shehwot aje" balas Naila dan berlalu pergi ke kamarnya.
Naila mendudukan tubuhnya di pinggir kasur nya dengan membayangkan betapa indahnya bersama abima selalu. Dan sekarang ia telah memiliki abima.
_________________________________________
Free fire bukan hanya tempat bermain,tapi juga tempat dimana awal rasa itu muncul saat mabar barsama mu
@Arinafransiska
_________________________________________M O H O N V O T E
KAMU SEDANG MEMBACA
[G2] Gamer Girls
Teen FictionDIPUBLISH TAHUN 2019/2020 [BELUM DI REVISI] Banyak dikalangan remaja yang menyukai gamers adalah laki laki dan perempuan lebih banyak membaca buku buku tentang sejarah dan mengisi luang mereka untuk hal yang bermanfaat. tapi bagaimana jika unsur dar...