BAB 3 // DUA PULUH SATU

47 12 0
                                    


21

Abima menatap kepergian Naila dari kaca jendela kamarnya dilantai dua. Abima tak sangka bahwa dia akan ingkar janji terhadap seseroang. Apalagi ini perempuan sesok makhluk yang hatinya mudah sekali rapuh.

"Maaf yah nai aku ingkar janji sama kamu Hari ini "

"Tapi aku janji aku akan ajak kamu jalan disuatu hari nanti" ujar abima.

"Abimaa" panggil laura-ibu abima

"Mama" lirih abima sambil menghadap ke laura.

"Abima kamu bohong yah sama Naila? Kalo kamu sakit perut?" Tanya laura sambil berkacak pinggang ke abima.

"Maafin Abima ma, abima bingung harus ngapain" ujar abima

Laura mengerutkan kening nya tidak mengerti maksud dari puteranya.

"Maksud kamu bingung?"

"Hem, jadi begini mah abima belum sempat cerita ke mama. Naila itu adalah perempuan yang selalu abima ceritain kemama waktu pertama masuk SMA. Perempuan yang Abima suka.dan abima juga denger bahwa Naila suka dengan abima ." Ujar abima sambil duduk di sofa kamarnya dan juga diikuti oleh laura

"Oh, jadi Naila itu? Lalu kenapa kamu bingung Abima.Mama dukung ko kamu sama naila, naila itu calon makmum yang pas. Selain cantik dia juga baik sepertinya" ujar laura.

"Bukan begitu mah,Abima tahu betul karakter Naila disekolah Dan hingga suatu hari Ibu letta menantang Abima untuk merubah sikap Naila. Dengan jaminan kalau abima bisa merubah sikap naila seperti sikap abima. Abima akan mendapatkan beasiswa ke UxFord tanpa tes dan biaya apapun itu semua ditanggung Oleh SMU nusantara dan abima tergiur dengan dare itu."

"Yah bagus dong,kalau begitu"

"Tapi mah, Abima takut kalau suatu hari nanti Naila tau kalo ini tantangan dari bu letta . Dan naila berpikir bahwa Abima itu hanya mempermainkan perasaan Naila ,"

"Mama yakin naila anak yang bijak, dia tau yang mana yang benar dan yang mana yang salah. Semua tergantung dengan nasib kamua abima. Kalau Naila adalah jodoh kamu sebanyak apapun cobaan kamu pasti akan tetap berjodoh denganya"

"Hemm."lirih abima

"Sudah lebih baik nanti malam kamu kerumah naila trus kamu berikan kue buatan mama, sebagai permintaan maaf. Dan jangan lupa kamu harus minta maaf dengan allah karena kamu sudah berbohong. Itu besar lo dosanya" ujar laura sambil keluar dari kamar Abima.

Abima terduduk lemah diatas kasur tersebut. Menatap kamarnya ini dengan lembut.

"Tunggu aku yang akan menjelma menjadi bidadari surga hatiku" lirih Abima.

Abima segera mengambil handuk dan mengerakan mandinya di hari weekend ini.

Yuhuuuu welcoomm

Kenapa?

Dikit banget yah?

Emang sih author lagi lelah inii.

iya lelah..

Kenapa??

Kagak ada yang ngevote sih.. jadinya lelahkan buat cerita doang tapi gak ada yang apresiasi gitu:v .

Udah ah curhat mulu

Next to part



[G2] Gamer GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang