(Frendzone delapan belas)

669 26 3
                                    

Hari demi hari berlalu,semua terlewati dengan keadaan biasa,namun tidak dengan rendra,hati yang sudah tersayat habis dengan pedihnya pengharapan

Mungkin setelah ini ia tak mau mengharapkan siapapun bahkan apapun,biarlah semua berjalan semestinya,seperti angin yang terus berhembus dengan lembutnya.

Besok adalah hari terakhir rendra menjalani tes kenaikan kelas,dan secara otomatis dia akan naik ke kelas 12 nantinya,pikiranya kembali berputar tentang zidan.apakah ia bisa menyanyaingi seorang zidan?

Rasanya ia menyerah,ia tak mau lagi berselisih denganya,ia fikir rendra ya rendra,dan zidan ya zidan,mereka punya kepribadian sendiri yang tak bisa dielakkan lagi.

Soal pendaftaran calon ketua osis rendra tak jadi mendaftar,karna itu tidak berdampak apapun pada perasaan azika,ia tak bisa lagi mengambil perhatian darinya,karna pada dasarnya azika menyukai zidan,bukan dia.

Desahan kecil keluar dari mulutnya,apakah ia salah mengharapkan azika?kenapa dunia tak adil baginya,fikirnya.

"Gue ga bisa bohong sama perasaan gue sendiri az,gue sayang dan cinta sama lo"gumamnya sendiri.

Ia sadari,bahwa perasaan aneh pada azika itu bukan sekedar rasa kagum,ia mengakui bahwa telah jatuh hati padanya,pada azika temanya sendiri.

Kata orang bersahabat tanpa adanya cinta itu tak mungkin,dan sekarang rendra bisa merasakan hal itu,ia tak mengelak tentang itu.

Rendra kembali termengu,dengan menatap langit-langit kamarnya,rasa kantuk menyeruak dimata rendra,mata rendra terlihat sayup-sayup,tanda ingin tidur,dan tak lama dari itu ia sudah terlelap, berlayar dalam mimpi indahnya,ia harap begitu.

*****

"Selesai juga"girang kelvin,dengan duduk dimeja kantin.

"Akhirnyaa"disusul gabriel yang juga duduk disebelah kelvin

Dan yang terakhir ada rendra,ia terlihat santai,dan tampak raut wajah yang biasa ia tampilkan.

"Hampir aja ketauan nyontek sama pak husni"curhat kelvin.

"Lo si ga pake otak,udah tau yang jaga pak husni,masih berani aja nyontek"semprot gabriel.

Rendra sedari tadi hanya diam,dan hanya sedikit terkekeh kecil dengan obrolan kedua kawanya itu.

"Lo keren ndra,seminggu ini gue ga liat lo bawa LKS lagi dikolong meja,hahaha"kekeh gabriel

"Ga,lagi ga mood nyontek gue"

"Apa jangan-jangan lo udah tobat?idi mantap-mantap"timpal kelvin sambil bertepuk tangan.

"Ngaco anda"balasnya

Kelvin dan gabriel terkekeh setelahnya.

Kening kelvin mengerut bingung,melihat pemandangan yang aneh menurutnya

"Eh lo tadi liat ga?"ucap kelvin

"Liat apa?"jawab gabriel.

"Gue tadi liat si azika ko ga bareng sama nadiya ya?terus tadi mereka tu papasan tapi ko ga saling sapa ya?"

Gabriel diam,lalu mengendikan bahu tanda tak tau.

"Lo tau ga ndra?"

"Ga tuh"

Bibir kelvin membulat sempurnya.

"Udah si mendingan kita happy-happy aja sekarang,mumpung tesnya udah kelar"ucap gabriel

"Yoi"

"Mau pesen apa?gue tlaktir deh"

"Idi tumben-tumbenya lo riel"

Freindzone(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang