Part : -07-

278K 22.4K 313
                                    

20.15

Ruang tamu

"Gimana? Kia belum juga ketemu Viin. Kalo Bunda sama mamah nanyain gimana??"
Tanya Gavin menatap Marvin

"Bangsatt!! Lo pikirin Kia. Dia tuh phobia gelap, gimana kalo kejadian dulu keulang lagii. Bukan malah mikirin drama lo--"

"Gue juga khawatir anj**g!! Gue ngga mau buat bunda sama Mamah ikutan khawatir"
Balas Gavin tak kalah emosi

"Selama ini lo ngga pernah bisa jagain adek gue, kalo lo ngga suka? Lepas!! Gausah lanjutin drama menye-menye lo lagii!!"

Bugh

"Gue ngga bakal ngecewain orang tua gue!!"

"Gue lebih ngga mau liat adek gue kecewa gara-gara lo!!"

Bugh

"Gue ngga pernah kecewain Kia--"

"Nyatanya sikap lo selama ini, sering bikin Kia sedih"

"Gu--"

"Lo semua apa-apaan??? Kiara belum ketemu dan kalian malahh berantem!!"
Ryan mendorong bahu Marvin untuk memisahkan mereka.

Marvin menatap Gavin dengan nafas memburu penuh emosi.

"Gue mau ke sekolah lagi"
Gavin berjalan keluar rumah hendak menuju sekolah lagi.

"Ngapain Gav??"
Tanya Ryan

"Gue mau cari Kia--"

"Ngga mung--"

"Gue ngga maksa lo buat ikut"
Tegasnya lalu meninggalkan mereka.

"Gimana Vin??"
Tanya Ryan menatap Marvin

"Ikut aja ke sekolah"
Putus Marvin.

🍂🍂🍂

"Hikss.. Hiksss.. M-mamah tolongin Kiaaa...hikss"

"Gavin...hiks"

Tubuh Kia luruh setelah lelah menggedor-gedor pintu gudang sampai suaranya serak.

"To-tolong....hiks"
Kia duduk bersandar di pintu gudang, matanya menatap lurus kedepan. Kearah jendela yang tinggi. Keadaan gudang yang begitu gelap, membuat ingatannya tentang masalalu kembali lagi.

Pikiran Kia mulai kemana-mana, membayangkan sesuatu lewat dari jendela itu. Tubuhnya gemetar ketakutan.

"Bun-Bbunda...hikss.. Kia takuutt"

"Hikss... Mamahh.... hikss"

🍃🍃🍃

"Permisi Pak Toni"
Ucap Gavin

"Eh mas Gavin, kenapa Mas? Kok malam-malam kesini??"
Tanya Pak Toni, penjaga sekolah mereka.

"Bapak liat Kiara ngga yah Pak?"
Tanya Marvin

"Mba Kiara?? Hari ini... Mm Oh iya Bapak liat, tadi pagi kan berangkat sama Mas Gavin juga"

"Yee itu sih saya juga masih liat Pak"
Ujar Ryan mewakili Gavin dan Marvin.

"Hehe, iya itu mas. Cuma liat pas pagi aja. Kenapa yah mas??"

"Kia belum pulang ke rumah Pak. Kita bisa minta izin ngga Pak? Buat cari kia ke dalem?"
Tanya Gavin

"Yasudah. Ayok bapak temani juga"

"Iya Pak"

"Gav, lo sama Pak Toni ke belakang, gue sama Ryan ke sekitar toilet"
Usul Marvin, diangguki Gavin.

20 meniit..

"Pak kalo gudang belakang bapak pegang kuncinya ngga?"
Tanya Gavin setelah 20 menit keliling mencari Kia ke semua sudut sekolah.

"Iya. Bapak pegang kok. Tapi gudang belakang itu ngga ada yang pernah buka pintunya, ngga ada yang pergi kesana Mas. Masa Mba Kia kesana"

"Ngga ada salahnya kita coba aja Pak"

"Hikss...hikss... To-ttolong.... Kia.. Hiks"

"Kia"
Pikiran Gavin langsung tertuju pada Kia setelah mendengar suara itu.

Berbeda dengan Pak Toni yang tubuhnya sudah gemeteran.

"Mas, denger-denger disini angk--"

"Pak, mana kuncinya?? Kia ada di dalem"

"Mas, tadi suaranya orang--"

"Itu Kia Pak, cepet kuncinya!!"
Pinta Gavin tak sabaran.

Gavin mengambil kunci ditangan Pak Toni, kemudian langsung membuka pintu gudang.
Gavin membuka ponselnya untuk sedikit memberi penerangan karena keadaan gudang sangat gelap.

"Hikss....hikss"
Pandangan Gavin tertuju pada perempuan yang duduk menekuk lututnya, menyembunyikan wajahnya sambil menangis.

"Kia?"
Panggil Gavin

Diam

Gavin berjongkok disampingnya kemudian memegang pundak perempuan itu.

"AAAAAAKKKKKKHHHHHH"
Gavin terkejut melihat respon perempuan itu yang langsung teriak ketakutan.
Perempuan itu mengangkat wajahnya dan benar di Kiara.

"Kia. Sssttt ini gue"
Kia mendongak menatap Gavin takut

"Ga-gavv...vin"
Ucapnya lirih langsung menghambur ke pelukan Gavin dan menangis sejadi-jadinya.

"Gavv, ta....t-takutt...hikss"

"Ssstt,, udah. Gue disini"
Ucap Gavin menenangkan.

"Pak panggilin Marvin sama Ry--"

"Kia!!"
Panggil Marvin dari ambang pintu.

Kia yang dipanggil tidak mendengar dan masih menangis sesenggukan di pelukan Gavin.

"Kia??"
Panggil Gavin yang sudah tidak mendengar isakan Kia.

Gavin mengangkat wajah Kiara, dan terkejut melihat Kia tak sadarkan diri.

"Kia pingsan Vin, kita ke rumah sakit sekarang!!"

See you next part...


11-03-2020

ANNOYING BOY | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang