Part : 54

201K 15.7K 1.2K
                                    

"Terus kapan aku dibolehin kerjanya?" Tanya Gavin frustasi.

"Nggak tau"

"Raaa!!"

"Nggak mau Gaviiin!!!" Kiara menenggelamkan wajahnya di bantal.

"Ra, kamu tuh udah jadi tanggung jawab aku. Udah seharusnya aku kerja buat--"

"Aku mau kok hidup sederhana aja, yang penting kamu sama aku terus" potong Kiara.

Gavin menghela nafasnya kasar.

"Aku udah dikasih kepercayaan sama Almarhum Papah kamu, buat ngelanjutin perusahaannya--"

"Ya kamu kan bosnya, gantiin Papah. Yaudah kamu nggak usah ngantor"

"Coba aku tanya, kamu liat dimana ada bos yang nggak pernah ngantor?"

"Ya nggak ada"

"Nah itu. Meskipun aku boss, aku harus tetep berangkat ke kantor. Sebagai bentuk tanggung jawab aku"

"Nggak boleh"

"Alasan kamu apa nggak ngebolehin aku ke kantor"

"Waktu berdua kita jadi berkurang" balas Kiara.

"Kan kalo malem aku sama kamu, aku ngampus juga sama kamu--"

"Terus pulang ngampus kamu ngantor, bisa jadi kamu lembur. Kalo kamu pulang aku udah tidur, gitu aja terus sampe kita ketemunya hari Minggu doang. Belum tentu juga kalo hari Minggu kamu ada Metting penting"

"Yang ada kita udah nikah malah jarang ketemu, tau gini nggak usah nikah aja sekalian"

"Yaudah lah terserah kamu" Gavin keluar dari kamar dan menutup pintunya dengan keras.

Kiara menatap nanar ke arah pintu dengan mata berkaca-kaca.

"Kok Gavin jadi kasar" Gumamnya.

..
..

01.20

Gavin mengernyitkan dahinya bingung saat melihat kamarnya kosong.
Kemana istrinya itu.

"Raa" Gavin membuka pintu kamar mandi tetapi tak menemukan siapa-siapa di dalamnya.

"Kemana lagi tuh bocah satu"

Tok tok tok

"Kenapa Mas Gavin?" Tanya Bibi

"Maaf Bi, Gavin ganggu waktu istirahat Bibi. Gavin mau tanya, bibi lihat Kiara nggak yah??" Tanya Gavin.

"Tadi sih ke kamar Bibi, bibi tanyain kenapa malah diam saja. Terus pas keluar bilangnya lagi kangen sama Mas Marvin. Mungkin dikamarnya Mas Marvin"

"Ohiya Bi, makasih ya"

"Sama-sama"

Cklek

Gavin memasuki kamar Marvin, dan benar saja. Istrinya disana sedang berdiri di depan jendela yang terbuka.

Mendengar suara pintu yang dibuka, Kiara menoleh dan mendapati Gavin yang tersenyum kearahnya.

"Udah setengah 2, kenapa belum tidur?" Gavin melingkarkan tangannya dipinggang Kiara.

"Kamu minum yah?" Tanya Kiara sambil menguselkan kepalanya di ceruk leher Gavin.

"Enggak"

"Kamu dari mana?" Tanya Kiara tanpa merubah posisinya.

"Habis ketemu Ayah" Balas Gavin.

"Ngapain?"

"Bilang sama Ayah kalo menantunya nggak mau ditinggal kerja" Ledek Gavin.

ANNOYING BOY | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang