Part : -14-

261K 20.4K 1.2K
                                    

Gavin yang baru keluar dari kelas dengan seragam latihannya mengernyit bingung melihat Kiara yang ngedemprok di lantai.

"Tuh bini lo nge rengek terus minta diaterin pulang. Gue kan udah bilang dari pagi, kalo hari ini gladi bersih latihan Basket buat Turnamen. Ehh ngeyel terus" Balas Marvin

"Lagian temen lo juga pada nonton. Ayo gue gendong ke tribun, ntar pulang sama gue" Ajak Marvin lembut saat melihat kedua mata bulat adiknya sudah berkaca-kaca.

"Kalo ngga sakit gini gue juga ngga pernah kan ngerepotin lo"
Balas Kia membuat Marvin menghela nafas kasar.

"Dirumah mau ngapain??" Kali ini Gavin mencoba bertanya.

"Mau tidur. Kaki gue mau dilurusin, kaya gini sakit banget"

"Tiduran dulu di UKS ntar pulang bareng gue langsung panggil tukang urut" Ucap Gavin.

"Pada intinya lo pada ngga mau kan nganterin gue?"

"Bukan git--"

"Udahlahh. Sana pada latihan, gue pulang sendiri aja" Ucapnya sewot.

"Bisa jalan sampe gerbang?" Tanya Gavin

"Jadi bener lo tega biarin gue pulang sendiri??" Pekik Kia nyolot

"Gue ngga bisa ngga ikut latihan hari ini Ra. Lusa ada tur--"

"Ngga usah dijelasin. Udah sana pergi" Usir Kia mencoba berdiri berpegangan pada tembok.

Gavin menyembulkan kepalanya di pintu kelas memanggil Fira dan Rara.

"Gavin!! Marvin!! Ditungu di lapangan!!" Teriak Bayu.

"Oke thanks"

"Sama mereka dulu. Jangan pulang sendiri. Gladi bersih paling dua jam" Marvin mengusap rambut Kiara.

"Paling dua jam?? Gue udah nahan sakit dari tadi Vin"

"Adek gue tuh kuatt" Marvin mengecup pucuk kepala Kira.

"Bantuin jalan, beliin minum juga di kantin. Ntar gue ganti" Ucap Gavin pada Fira.

Emang Gavin tuh sebenernya perhatian. Jalannya aja yang beda.

"Gausah nangis terus. Ntar pulang sama gue" Gavin mengacak-acak rambut Kia sebelum kemudian berlari menuju lapangan.

"Udah ngga usah mewek. Yuk langsung ke lapangan apa mau beli minum dulu??" Ajak Fira

"Ke lapangan aja"

.
.
.
.

Dua jam sudah Kiara mendengus menunggu Marvin dan Gavin latihan. Berbeda dengan anak-anak lain yang berteriak hiteris heboh dan alay, Kia hanya memutar bola matanya jengah dan mendumel sejak tadi.
Kakinya terasa makin kaku, mungkin karena sudah terlanjur tidak langsung diobati.

Kiara menghembuskan nafasnya kasar membuat Fira dan Rara menoleh kearahnya.

"Kenapa Ki?" Tanya Fira

"Kaki gue kaku banget. Kelamaan dibiarin kayaknya nih" Ucap Kia sambil meringis dan memcoba memijat kakinya sendiri.

"Kaya hati gue, kelamaan dianggurin jadi kaku gini" Balas Fira sambil terkekeh.

"Hati lo mah karatan bukan kaku!!" Ujar Kia meledek.

"Nanti kakinya mau diurut Ki??" Tanya Rara.

"Ogah lahh. Ngga berani gue sama begituan. Apalagi kaki gue udah kaku gini, pasti sakit banget disentuh orang lain"

"Awwww!!!" Pekik Kia saat Fira dengan sengaja menyenggol kakinya

"Gilla lo!! Sakit bangett bego!!" Kia menabok pundak Fira kesal.

ANNOYING BOY | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang