Part : 46

210K 16.6K 3.3K
                                    

Part 45 sampe selesai aku publish Ulang
Ini murni tulisan dulu tanpa aku revisi, jadi kalo ada typo atau kalimat yang kurang pas, jangan dihujat yaa Wahai netizen budiman yang aku cintai..

Setelah sampai di pemakaman, disana tersisa teman-temannya serta Bunda dan ayahnya.

K

iara menatap nanar kearah ketiga gundukan tanah yang masih merah didepannya.

"Yaaaaahh" keluh Kiara membuat semua orang menoleh kearahnya.

"Kiara" Panggil Bundanya.

Kiara berjalan menghampiri mereka diikuti Fira dibelakangnya.

"Kiara telat" Gumamnya pelan.

Semuanya yang ada disana menatap prihatin ke arah Kiara.
Meskipun tetap menampilkan senyum manisnya, namun kedua pipinya sudah banjir air mata.

"Tuhan..Tuhan.. sebenci itukah sama Kia? Kia pikir tadi Kia cuma mimpi buruk--" Kiara menjeda ucapannya.

"--hufftt.. ternyata Kia nggak lagi mimpi"

Kiara berjongkok di depan makam baru yang bertuliskan nama Mamahnya.

"Mamah, Papah, Marviin... tenang-tenang yah disana. Semoga kalian nggak nyesel pernah hidup bareng Kia. Kia tetep dan akan selalu sayang sama kalian" Ucapnya pelan.

Kiara mengusap kasar air matanya, dan masih mempertahankan tatapannya kearah tiga makam orang tersayangnya.

Gavin ikut berjongkok kemudian merangkul bahu rapuh kekasihnya.

"Jangan pernah ngerasa hidup sendirian, kita disini.. ada untuk kamu" Bisik Gavin pelan.

Kiara mengangguk lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang Gavin.

Lisa, Fira dan Rara tidak dapat lagi menahan tangisnya. Melihat Kiara yang berusaha tampil tegar, disaat hati dan pikirannya sangat rapuh.

🌻

Dua hari setelah pemakaman kedua orang tua dan kakaknya, Kiara dan Gavin belum juga menginjakan kakinya ke sekolah.

Lisa, Fahmi dan Gavin sempat kewalah membujuk Kiara untuk menetap di rumah mereka. Sebab Kiara tetap ngotot ingin menempati rumahnya.
Tapi setelah Lisa memberinya pengertian dengan sabar, akhirnya Kiara menurut untuk menetap dirumah mereka sampai  Kiara dan Gavin menikah.
Setelah itu, mereka akan menempati rumah kedua orang tua Kiara.

Kondisi Kiara sudah semakin membaik, meskipun masih sering melamun dan lebih banyak diam.

Saat ini teman-temannya sedang menjenguk Kiara, setelah pulang dari sekolah.
Berbagai cara sudah mereka lakukan untuk membuat Kiara terhibur.
Namun respon Kiara hanyalah tersenyum tipis.

Di kamar Kiara

"Eh eh" Sela Ryan mengintrupsi.

Otomatis semua mata langsung menatap Ryan, menunggu laki-laki itu berbicara.

Hening

"Lo mau ngomong apa kamprett!!" Aldo menjitak kepala Ryan.

"Apaan?"

"Loh tadi ah eh mau ngomong apa?!"

"Orang gue cuma eh eh doang, lo aja yang langsung pada liatim gue" Balas Ryan enteng.

ANNOYING BOY | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang