Part : -16-

268K 21.2K 1.5K
                                    

XII IPA 1

Hari ini kelas terasa sepi, pasalnya manusia-manusia yang sering berbuat keributan justru sedang ada perang dinging.
Tim Fira Rara melawan Tim Ryan,Gavin dan Marvin.

Dari jam pelajaran pertama tidak ada celetukan gaje dari Ryan maupun yang lain. Mereka semua diam dengan pikirannya masing-masing.

"Ra nanti jenguk Kia yah" Ajak Fira di saat jam pelajaran terakhir yang kosong.

"Emang Kia dirumah yang mana Fir?" Tanya Rara.

"Di rumah Mamahnya, tadi gue tanya Tante Dira"

"Oke. Mau bawa apa?"

"Nanti beli buah aja ya"

Rara mengangguk.

"Lo bilang bokap ngga usah jemput, gue bawa mobil. Ntar pulang gue anter"

"Oke"

"Adek gue ngga mau digangguh, gausah ditemui dulu. Apalagi buat ngeracunin otak Kia biar tambah panjang masalahnya" Celetuk Marvin tiba-tiba yang sedari tadi mendengarkan percakapan keduanya.

"Ra beli minum kuy ke kantin" Ajak Fira mengabaikan ucapan Marvin.

"Ngga usah jengukin Kiara!" Marvin mencekal pergelangan tangan Fira.

Fira hanya menatap Marvin sebentar lalu memutar bola matanya jengah.

"Kia ngga mau ngomong sama siapapun--"

"Lebih tepatnya ngga mau ngomong sama lo, lo dan lo" Fira menunjuk Marvin, Gavin dan Ryan.

"Gue temennya. Bahkan ADIK lo sendiri yang minta gue buat kesana. See ngga usah sok peduli sama Kia" Fira menghempaskan tangan Marvin lalu menarik tangan Rara menuju kantin.

"Semarah itu yah Kia, gue bener-bener ngerasa bersalah banget Vin" Ujar Ryan pelan.

"Gue ngga tau. Intinya kalo sama gue dia belum mau ngomong apa-apa, ngga tau sama Gavin tadi pagi"

Gavin mendongak "sama aja" balasnya.

"Gue nanti ke rumah lo yah Vin, apapun responnya gue tetep mau minta maaf sama Kia sama Tante Dira juga. Sumpah gue semaleman ngga tenang, apalagi tau Kia sampe demam dan sekarang malah ngga masuk"

"Menurut gue jangan dulu" Sahut Gavin yang sedari tadi diam.

"Kenapa?" Tanya Ryan.

"Waktunya ngga pas aja, lagian nanti juga ada kumpul bentar sama Pak Bagas"

Ryan menyetujui ucapan Gavin.

..
..
..

><

"Sakit bangett Mamahh...hiks" Kiara menangis sesenggukan saat Mamahnya mencoba memijat kaki Kiara.

"Sabar dong sayang, kalo dibiarin nanti tambah bengkak kakinya"

"Tapi sakiiitt bangett mamahh..hiks..hikss"

"Kalo nangis terus mamah paksa ke rumah sakit!" Ancam Dira

"Nggak mau aishh! Ngapain sih?" Kiara mencebikan bibirnya kesal.

"Badan kamu masih panas Kiaraa!! Bandel si dibilangin" Omel Dira

"Mamah ihh anaknya lagi sakit juga malah diomelin"

"Anak Mamah ngga ada yang bandel kaya kamu"

ANNOYING BOY | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang