- Extra Part 1 -

257K 15.8K 3.8K
                                    

- Happy Reading -

...

Kiara sedang membantu Bi Iin mencuci piring di dapur, tiba-tiba ia merasa ada yang menarik-narik kaosnya. Tubuhnya otomatis menoleh dan menunduk, melihat pelaku yang menarik-narik kaosnya.

Terlihat balita umur dua tahun tujuh bulan, dengan pipi bulatnya sambil memegang boneka beruang kecil sedang tersenyum ke arahnya.

"Kenapa sayang?" Tanya Kiara yang sudah berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Bella.

"Ng... Mama" panggil Bella sambil menggaruk pipi bulatnya.

"Kenapa?" Tanya Kiara.

"Ng... Papa"

"Iya, Papa kenapa?"

"Papa bum banun?" Tanya Bella dengan suara cadelnya.

"Belum sayang, Bella bangunin gih dikamarnya" Kiara mengusap-usap pipi Bella.

"Sokeey Mama" Balas Bella mengacungkan jempolnya.

"Naik tangganya pelan-pelan ya sayang"

"Iya Mama"

...
15 minutes later..
.
.

"KIARAAAAAA" Teriak Gavin dari dalam kamarnya.

Kiara saking terkejut sampai terlonjak.
"Ya ampun, kenapa lagi sih??"

"Mas Gavin kenapa Mba?" Tanya Bi Iin.

"Kia nggak tau Bi, Kia ke atas dulu ya Bi"

"Iya Mba"

Kiara bergegas ke kamarnya, pikirannya sudah bercabang-cabang entah kemana. Takut-takut Bella ketendang sama Gavin kan nyahoo.

Pintu kamarnya tidak tertutup, saat ia memasuki kamar, pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah Bella yang duduk diatas perut Gavin sambil tertawa.

"Kamu kenapa teriak-teriak?" Tanya Kiara.

Gavin menatap tajam yang dibuat-buat kearah Kiara dan Bella.

"Kamu yang suruh Bella bangunin aku?" Tanya Gavin nyalang.

Kiara mengangguk, "iya".

"Tau nggak--"

"Nggak!!"

"Ck! Dia cabutin bulu kaki aku Raa!!" Geram Gavin.

Tawa Kiara pecah mendengar penuturan Gavin.

"Janan salahin Bella Mama, papahna banunin ndak banun-banun toh" adu Bella membela dirinya.

"Kan nggak harus bulu kaki Papa jadi sasarannya juga Bella" ujar Gavin sambil mengangkat tubuh berisi Bella dan didudukkan di sampingnya.

"Ya lagian kamu, jam segini belum bangun" omel Kiara yang diangguki semangat oleh Bella.

"Benel, Bellana mo main ndak da temanna" sahut Bella.

"Kan kamu bisa main sama Mama dulu" ucap Gavin.

"Mama sibuk Papa, ci piliiiing telus" ujarnya dengan bibir dimajukan.

"Mana mungkin Mamah mu cuci piring terus, bisa keriput tangan Mama" sahut Gavin.

"Papa ndak caya sii sama Bella"

"Ya kan kamu bisa main sama mainan kamu yang segudang ituu"

"Bosen Papa"

"Yaudah besok Papa buang semua mainan kamu"

ANNOYING BOY | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang