Part : 64

192K 13.4K 444
                                    

Happy Reading❤
..
..

Tiga bulan berlalu, Kiara merasa minggu-minggu ini sikap Gavin berubah kepadanya.
Ia tau betul apa penyebab berubahnya sikap Gavin, ia juga tau kalau Gavin kecewa.

Satu bulan yang lalu, Kiara sempat sakit, mual-mual dan pusing. Gavin dengan semangat dan percaya dirinya menebak kalau Kiara hamil.
Hari itu juga Gavin dan Kiara absen dari kuliah dan langsung menuju Rumah sakit.

Sesampainya disana mereka langsung menemui Dokter kandungan, selama menunggu dokter memeriksa istrinya, senyum Gavin tak pernah luntur dari wajah tampannya.
Setelah dokter mengajaknya berbicara, ternyata Kiara belum dinyatakan hamil. Senyum yang sedari tadi ia tunjukkan langsung pudar begitu saja.

Dua minggu yang lalu pula, Kiara kembali menunjukkan gejala-gejala yang sama. Gavin begitu excited nya langsung memborong sepuluh testpack.
Kiara dipaksa untuk langsung mengeceknya setelah pulang kuliah, dengan tak enak hati Kiara menunjukkan hasilnya yang masih dan tetap negativ.
Berapapun jumlah testpack, apapun merk nya, berapapun harganya, sekalinya negativ pasti tetap negativ.

Kiara paham dengan raut kecewa di wajah Gavin sejak kejadian itu. Bahkan Gavin sering pulang telat karena kumpul-kumpul bersama temannya tanpa seizin Kiara.

- 16.30

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Kiara tersenyum manis dan menghampiri Gavin lalu mengajaknya duduk di sofa.

"Capek banget yah?" Tanya Kiara sambil mengusapi wajah Gavin.

"Biasa aja" Gavin hanya tersenyum tipis.

Kiara menatap Gavin dari atas sampai ke bawah. Penampilannya begitu berantakan. Rambut acak-acakan, kemeja yang dua kancing teratasnya sudah terbuka dan celananya yang terlihat kusut.

Kiara menangkup wajah Gavin lalu menyatukan kening mereka. "Aku minta maaf" lirih Kiara.

Bahkan air matanya sudah jatuh tanpa diminta.
Tak mendapat jawaban dari Gavin, Kiara langsung menjauhkan wajahnya dan mengusap kasar kedua pipinya.

Kiara mengambil tas Gavin lalu berdiri dari duduknya.

"Aku siapin air anget dulu" Ucapnya dengan suara parau.

Gavin memperhatikan punggung Kiara yang mulai menjauh, ia tau Kiara berjalan menaiki tangga sambil menangis. Karena berkali-kali ia mengusap wajahnya.

- 22.00

Kiara kembali ke kamarnya setelah menumpahkan semuanya ke Bi Iin. Ia melihat Gavin yang sudah tertidur menyamping menghadap nakas.

Perlahan Kiara menaiki ranjang dan menempelkan pipi kirinya di bahu Gavin.
Ia memeluk erat Gavin dari belakang.
Air matanya kembali turun membasahi bahu telanjang Gavin, karena kebiasaan Gavin tidur tanpa memakai atasan.

"Aku tau kamu kecewa..."

"Tapi.... aku juga nggak bisa berbuat apa-apa"

"Aku juga udah pengin hamill, tapi Tuhan belum ngabulin keinginan kita"

"Aku takut.... aku takut kamu bakal ninggalin aku, kalo aku.. belum bisa hamil..."

ANNOYING BOY | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang