Part : 51

210K 15.7K 1.3K
                                    

ENJOYY!!

"Kamu selesai kelas jam berapa?"

".................."

"Aku udah selesai, sayang"

".................."

"Iya. Aku nunggu dikantin sama Asya"

"................."

"Oke"

Kiara mematikan sambungan telefonnya.

"Gimana?" Tanya Asya.

"Lagi ada urusan katanya" Balas Kiara.

"Udah selesai kelas?"

"Udah. Tapi katanya lagi di ruangan Dosen . Gak tau ngapain"

"Yaudahlah tunggu aja"

Sudah setengah jam Kiara dan Asya menunggu Gavin di kantin. Tapi laki-laki itu tak muncul juga batang hidungnya.

"Ishh Gavin ngapain sih? Lama bangett" Gerutu Kiara.

"Lagi ada urusan Ki"

"Ya urusan sih urusan, tapi kan inget juga kali masih punya istri disini"

"Sabarr neng, mau ngapain sig buru-buru pulang? Gak bosen emang tiap hari berduaan mulu?"

Kiara hanya mencebikan bibirnya mendengar ocehan Asya.

"Kiara" Panggil seseorang.

"Kenapa?"

"Ditunggu orang di parkiran" Ucapnya.

"Oh. Oke thanks"

Gadis tersebut mengangguk lalu meninggalkan Kiara.

"Maksudnya apa coba? Gue udah bilang nunggu di kantin dianya malah ke parkiran duluan" cerocosnya.

"Ya mungkin tadi dari ruangannya Dosen lebih deketan langsung ke Parkiran. Ya tinggal disusulin kalii Mbakk. Ngoceh mulu"

"Yaudah gue duluan" Pamitnya pada Asya.

..
..

Sesampainya di samping mobil Gavin, Kiara celingukan mencari suaminya.

"Gavin kemana sihh?!! Mana panas banget lagii!!" Gerutunya.

"Kiara"

Kiara menoleh melihat siapa yang memanggilnya.
Raut wajahnya langsung bertambah kesal ketika melihat Dimas yang memanggilnya.

"Jutek banget jadi cewek, ntar cantiknya luntur loh" Goda Dimas.

"Basi!!"

"Ikut gue yuk" ajak Dimas.

"Kuker"

"Ayolahh bentar doang kok"

Dimas menarik pergelangan tangan Kiara.

"Kakak ngapain sihh!!" Kiara memberontak tetapi tenaganya kalah dengan Dimas.

"Kalo gue nggak bisa dapetin lo dengan cara baik-baik, maka cara kasarpun bakal gue lakuin" Dimas menyeringai menatap Kiara membuat nyali Kiara menciut.

"Jangan kurang ajarr lo!!"

"Kenapa sayang?"

"Sayang-sayang, Jijik bangsatt!!"

"Duh bibirnya" Dimas menyentuh bibir Kiara.
"Mau gue cium?"

"Nggak usah macem-macem!!"

Dimas menarik tangan Kiara menuju lorong kamar mandi yang sepi, membuat ketakutan Kiara semakin menjadi-jadi.
Usahanya untuk berontak tetap saja kalah.

ANNOYING BOY | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang