Senyum lebar terukir di wajah tampannya ketika menatap penampilannya sendiri di depan cermin
"Perfect!" gumamnya kemudian menyambar tas punggungnya yang terletak di atas sofa, menggendong tas dengan tanda centang berwarna putih tersebut hanya pada punggung kanannya saja
Kaki melangkah keluar dari ruangan berukuran 30x30 meter persegi yang ia tempati, menandakan betapa besarnya tempat tinggalnya dengan kamar yang berukuran seperti itu
"Hai hyung..." sapanya begitu melewati hyungnya sebelum meluncur menuruni tangga dengan menduduki pegangan besi yang melengkung pukup panjang tersebut
Pemuda di belakangnya itu tidak merasa heran lagi melihat kelakukan sang adik yang seperti itu
Menghemat waktu katanya
Kaki kembali melangkah ke arah meja makan
"Oh.. eomma.. appa" senangnya mendapati kedua orangtuanya berada di rumah, jarang memang mereka berada di rumah apa lagi duduk sarapan di meja makan seperti pagi ini
"Chaeng duduklah" ucap pria paruh baya yang tak lain adalah appanya
Kecupan dia berikan di pipi kanan sang wanita paruh baya yang tak lain adalah eommanya sendiri sebelum mendudukan dirinya ke kursi besar nan mewah tepat di depan sang pria paruh baya
Kakaknya juga ikut duduk di kursi tepat di sampingnya
"Appa.. Aku ingin membeli salah satu apartment appa yang di dekat kampusku" ucap sang kakak
"Kau ingin hidup sendiri?"
"Ya, aku ingin hidup mandiri"
"Untuk apa kau membelinya? Itu milik appa dan juga dari mana kau mendapatkan uang?"
Bukan hal yang mengherankan jika orangtua mereka tak tau apapun tentang kedua anaknya tersebut
"Hyung adalah seorang model sekarang" ucap Chaeyoung, sang kakak menatapnya dengan tatapan yang kurang menyenangkan
"Benarkah? Kau bisa menghubungi buttler Kang dan tidak perlu membayar" tidak ada yang bisa menolak ataupun mengelak jika Mr. Son sudah berucap seperti itu
Anak tertua mereka sudah mulai memakan makanannya
"Aku akan tampil di festival nanti sore, jika punya waktu datanglah"
"Tampil?" kali ini eommanya yang bertanya
"Aku membentuk sebuah band dengan temanku beberapa bulan yang lalu"
"Benarkah? Tapi maaf Chaeng, eomma harus pergi bertemu client di Australia nanti siang"
"Appa?" tanyanya penuh harap
"Maaf, appa juga tidak bisa. Appa punya proyek besar di Canada untuk 2 bulan ke depan, appa juga akan berangkat nanti siang"
Napas panjang dibuang oleh pemuda itu
Kecewa tentu saja Chaeyoung rasakan tapi mau bagaimana lagi dia tidak bisa melakukan apapun, seakan perasaan seperti ini sudah seperti makanan baginya
Walaupun begitu senyum tetap menghiasi wajahnya, dengan sarapan bersama dan melihat wajah kedua orangtuanya pagi ini saja sudah lebih dari cukup baginya
"Oke, sebagai permintaan maaf appa dan eomma, katakan apapun maumu" ucap pria paruh baya itu
"Benarkah?" semangatnya, kedua orangtuanya itu segera mengangguk
"Ada mobil Ferrari yang ku sukai"
"Apa? Katakan mana yang kau inginkan" pria paruh baya itu mengangkat sebelah alisnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Life (MiChaeng ft. SaiDa) ✔
FanfictionBagaimana jadinya jika Mina dan Chaeyoung yang kehidupannya hampir mencapai kata sempurna tiba-tiba saja berubah 180° karena sebuah kesalahan? Kata orang masa high school itu adalah masa yang paling indah, masa dimana setiap anak muda akan menemukan...