~ Flasback On ~
"Oh.. Ada apa?" sebuah elusan lembut terasa di kepala pemuda yang baru saja memasuki ruangan tersebut
"Bagaimana kau bisa berada di sini? Bagaimana dengan sekolahmu?"
"Aku mengerjakan tugas secara online" jawabnya
"Kemarilah" ajak pria paruh baya itu kepada sang putra untuk duduk disampingnya namun sang anak lebih memilih untuk duduk di depan orangtuanya tersebut
"Ada apa? Pria kecil appa punya masalah hmm..."
"Appa aku bukan anak kecil lagi" ucapnya serius
"Oh ya maaf appa lupa kau sudah punya kekasih" pria paruh baya itu sedikit menggoda
"Appa aku sedang tidak bercanda" ucapnya kembali dengan nada serius membuat orangtuanya itu juga ikut berubah serius
Kepala tertunduk
"Aku menghamili kekasihku" ucapnya sangat pelan
Diam... Tidak ada balasan dari pria paruh baya tersebut membuat kepala pemuda itu kembali terangkat menatap langsung ke arah sang lawan bicara
"Appa tidak marah?" herannya melihat sebuah senyuman terlukis di wajah pria paruh baya itu
"Kecewa ya, appa sangat kecewa padamu. Appa pikir kau bisa lebih baik dari hyungmu, kau melakukan kesalahan yang sangat fatal tapi untuk marah tidak ada gunanya lagi karena semuanya sudah terjadi"
"Maaf..." kepala kembali tertunduk
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini?" sebuah gelengan didapatkan oleh pria paruh baya itu sebagai jawaban
"Kau harus segera menikahinya"
"Tapi aku belum siap, aku bahkan masih sekolah" kepala kembali terangkat
"Kau juga tidak semestinya melakukan sesuatu yang tidak seharusnya kau lakukan dengannya" tegasnya
"Kau sudah berjanji pada eommamu bahwa kau siap untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatanmu. Nikahi dia, appa harap kau harus segera keluar dari rumah setelah kalian menikah nanti dan semua fasilitasmu akan appa tarik"
Pemuda itu sontak terbelalak mendengar perkataan dari orangtuanya tersebut
"Appa mengusirku?"
"Tidak, appa menyuruhmu untuk bertanggungjawab. Tidak seharusnya seseorang yang sudah menikah tetap tinggal dengan kedua orangtuanya"
"Appa kumohon jangan melakukannya, aku tidak akan menikahinya jika begitu" mohonnya, bagaimana bisa ia hidup tanpa fasilitas yang sudah menjadi bagian dari hidupnya selama bertahun-tahun lamanya
"Son Chaeyoung aku tidak pernah mengajarimu untuk menjadi pria brengsek! Kau harus bertanggungjawab dengan perbuatanmu sendiri!" pria paruh baya itu sedikit menaikan nada bicaranya
Untuk pertama kalinya bagi Chaeyoung meliahat pria yang disebutnya appa itu marah kepadanya
"Appa tapi..."
"Kau tidak mencintainya? Kau menidurinya tanpa cinta?" tanya tuan Son memotong ucapan Chaeyoung
"Tidak, yang appa katakan itu tidak benar" jawab Chaeyoung cepat
"Kau harus mencari pekerjaan untuk menghidupi dirimu, istri dan anakmu nanti" ucap pria paruh baya itu lagi, kini kembali tenang
"Aku akan bekerja di perusahaan appa atau eomma nanti"
"Sayangnya perusahaan appa dan eommamu tidak pernah menerima seseorang yang belum lulus dari high school, setidaknya kau harus mendapatkan gelar sarjana terlebih dahulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Life (MiChaeng ft. SaiDa) ✔
FanfictionBagaimana jadinya jika Mina dan Chaeyoung yang kehidupannya hampir mencapai kata sempurna tiba-tiba saja berubah 180° karena sebuah kesalahan? Kata orang masa high school itu adalah masa yang paling indah, masa dimana setiap anak muda akan menemukan...