Ketakutanku Saat Kau Memilih Pergi

33 11 1
                                    

Ini tentang aku, tentang ketakutanku atas kepergianku.

Hari ini mungkin hati ini kuat tapi tak tahu hari esok. Akankah patah atau akan tetap bertahan. Tapi kau juga harus tahu hati tak selamanya akan tetap sama kuatnya. Seperti halnya mesin. Tak akan bertahan ia dengan air. Ia akan berkarat jika terus menerus terguyur air tanpa henti.

Hari ini jika terus terluka. Mata tak akan kuat jika hati terus disakiti. Maka ia akan menumpahkan tangis, bulir air mengalir membuat hati berkarat. Membiarkan kamu pergi dengan kenangan pahit. Kamu pergi tanpa rasa bersalah, menambah hati itu berkarat. Dan semakin kuat hati ini memutuskan untuk melupakan semua tentangmu.

Aku yang pura – pura kuat. Hari ini aku mengaku kalah. Aku mengaku kamulah yang jadi pemenang atas peristiwa ini.

Aku berharap dapat melupakan kamu dengan Bahagia. Bukan dengan kesedihan, karena dimanapun kita berada, tak ada yang mau berakhir dengan kesedihan. Terlebih persoalan hati.

Satu hal yang perlu kau ingat, " cinta itu bukan karena, tetapi walaupun." Ingat itu.

Aku mencintai kamu bukan berarti aku orang yang kuat. Hanya saja ia menyuruhku berusaha untuk kuat. Menyuruhku untuk bertahan. Tapi seberapapun aku berusaha untuk bertahan jika kau tak mengizinkan. Maaf aku harus pergi, walaupun bukan itu yang aku mau. Aku tak ingin semuanya terbuang sia- sia, hanya karena kau tak mengizinkanku untuk mencintaimu.

Bukan itu yang aku mau.

Dan aku tetap melakukannya hanya ingin melihatmu bahagia, walaupun harus mengorbankan bahagiaku.

Biarlah Waktu Yang MenjawabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang