14/03/2020
____________
DrrrttMisterius
Jangan lewat jalan biasanya, kamu bisa puter lewat taman.Tari mengerutkan dahinya saat pesan misterius itu muncul, dia tidak mengerti apa yang di maksud di situ.
"Maksud nya apa cobak, gue dilarang lewat jalan biasanya. Males banget puter arah, yang ada telat" ujar Tari lalu memasukan ponselnya kedalam saku.
Kemudian ia melanjutkan mengayuh sepeda, Tari mengayuh nya dengan pelan.
Ciiittt
Dengan cepat Tari memberhentikan sepedanya, matanya melebar melihat segerombolan pemuda yang memakai almamater sekolah lain. Tari memicingkan matanya, jika di perhatikan, mereka membawa alat alat berbahaya.
Tari gelagapan, kenapa bisa sekolah lain parkir di sana. Jelas jelas Tari tau itu almamater sekolah sebelah, yang bahkan jika lewat sini akan lebih jauh.
Apa siswa di sekolahnya ada berbuat masalah, hingga di jegat begini. Tari menatap horor apa yang mereka bawa, kalau di paksakan lewat sana. Hu gadis itu tidak bisa membayangkan apa yang terjadi.
Dengan cepat gadis yang memiliki rambut sepunggung itu memutar sepedanya, kaki nya gemetaran. Setelah itu ia langsung tancap gas, memutar arah. Ia tau jika putar arah akan lebih jauh, tapi itu lebih baik dari pada berurusan dengan orang itu.
Gadis itu tak habis pikir, siapa yang di tunggu grombolan siswa itu. Jika hanya satu orang, kasian juga jika di kroyok. Lagian kurang kerjaan banget pagi pagi udah main tawuran aja. Di pending dulu napa, kan princes mau lewat.
Tari mengayuh sepda nya dengan kecepatan maksimal, dia tidak boleh telat kali ini.
Ciiiitt
Brakk
Tari terjungakal dari sepedanya, untungnya dia tidak terluka hanya saja mendapat malu. Gimana gak malu, orang di tatap kasian sama pak satpam, dan mendapat tatapan ngeri dari ketua osis.
Tari menggaruk tengkunya yang tidak gatal, ia melihat sampah yang berserakan karna ulahnya. Gadis itu tidak tau siapa yang menaruh tong sampah disana, ya karena rem sepadanya agak lambat jadilahnya ia menabrak nya.
Tovan menatap Tari lalu menatap sampah yang berserakan itu, Tari yang paham akan maksud itu segrea mengutipi sampah itu.
Ia menyengir saat melihat wajah datar Tovan, ada untungnya Tovan berwajah datar. Jadi tidak terlalu seram jika dalam keadaan marah.
"Alasan?" tanya Tovan saat Tari telah selesai dengan kegiatanya.
"Aduuh kak, tadi tu_" ucapannya terpotong saat Tovan menyuruhnya mengikutinya.
"Ikut saya"
Dengan menghentakan kaki nya, Tari mengikuti Tovan. Ia menyempatkan dulu menitipkan sepedanya, kepada pak satpam di sana.
Koridor sekolah tampak sepi, sudah di pastikan para siswa sedang belajar di kelas. Adu tau gitu Tari menuruti ucapan pesan misterius itu, setidaknya ia tidak terlalu telat.
Tovan membawanya di tempat pertemuan osis, "lo sekarang bersihkan ruangan ini. Gak boleh ada sampah ataupun debu yang tersisah, mengerti!!"
Tari mengangguk, "siap kak" ujar nya sambil mengarahkan tangan nya lanyaknya sedang hormat bendera.
Gadis itu menunggu Tovan keluar ruangan, namun tampaknya itu tidak terjadi. Tovan malah balik bertaya atas keterdiaman Tari.
"Lo ngapa diem, kerjain" ketusnya namun tetap memasang wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Mentari
Ficção Adolescente(Sebelum baca, jangan lupa follow terlebih dahulu) Bagaimana perasaan mu jika mendapatkan sebuah pesan misterius, apalagi pesan itu berujung mengungkapkan perasaan. Tari, siswi SMA Sanjaya mengalami hal tersebut. Setelah mendapatkan pesan itu, berba...