Masih Sohee Pov ya..
"Jadi gue mau ngmong kalau gue udah di jodohin sama anak sahabatnya appa gue"
"Mwo!!"
"Lo dijodohin?"
Gue bales pertanyaan Ara dengan nganggukin kepala, dan sekarang yeri malah mepet-mepetin badannya sama gue.
"Sama siapa? Ganteng nggak orangnya?"
Gue udah tau pasti pertanyaan ini yang bakal keluar dari mulut yeri. Nih anak emang doyan banget sama cogan. Tapi kemudian gue neguk ludah susah payah.
"S-sama J-jisung" ucap gue melanin bagian akhir.
"What!! Jisung!"
"Jangan teriak-teriak njir, tuh kan kita sekarang malah jadi pusat perhatian tau" Ucap gue kesal. Emang nggak ada yang bener sahabat gue ini.
"Ya maaf"
"Lo dijodohin sama jisung? Jisung musuh lo itu?" Gue nganggukin kepala pelan,
"Kok bisa?"
Dan setelahnya gue ceritain sama mereka semuanya. Dari kakek gue sama kakek jisung yang buat perjanjan itu, dan seterusnya. Setelah gue cerita, mereka berdua manggut-manggutin kepala mengerti.
"Ooh gitu, tapi kenapa lo mau nerima perjodohan ini?"
"Gue mau ngebahagiain kakek, gue sayang banget sama kakek gue. Kalo soal kebahagiaan gue itu belakangan, tinggal jalanin aja."
"Aaaa kok gue jadi terharu gini sih"
"Iya gue juga" mereka berdua meluk gue erat banget. Gue bersyukur punya sahabat kayak mereka.
"Tumben lo bijak so"
Celetuk yeri yang langsung gue bales dengan jitakan di kepalanya. Ngeselin banget anjir, ngerusak suasana aja.
"Aishh sakit tauk"
Kata si yeri sambil ngusap² kepalanya yang gue jitak tadi.
"Ya lo sih, gue dari dulu emang bijak kali, cuma lo nya aja yang nggak nyadar"
"Udah-udah, yuk kita ke kantin aja sebelum waktu istirahatnya habis"
"Kuy"
---
Kita bertiga sudah sampai dikantin, tapi kantin sekarang sangat ramai.
"Kita duduk dimana nih?"
"Yeri!"
Panggilan itu untuk yeri, tapi kami bertiga yang menoleh. Cowok yang duduk di pojok kantin itu melambaikan tangannya kearah kami, lebih tepatnya kearah yeri. Kemudian cowok itu menghampiri kami,
"Sini duduk bareng kita aja"
"Hah?"
Jaemin langsung menarik tangan yeri ke arah mejanya dan para sahabatnya. Sedangkan gue sama Ara saling tatap-tatapan sambil ngernyitin dahi kita. Lalu kita natap tajam yeri, dan dibalas oleh cengiran khasnya.
Kita udah sampek di mejanya jaemin, dan disini juga ada si jisung. Gue nggak mau ngelihat Jisung karna gue masih dalam mode canggung sama dia.
"Kalian mau mesen apa?" tanya gue sama jisung barengan. Gue sama Jisung saling ngasih tatapan tajam.
"Ciyeeee barengan"
"Apaan sih" ucap gue kesel.
"Hmm gue mie ayam sama es teh aja deh" ucap Jeno. Ya ampun doi didepan gue, ekhem gue harus jaga image kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Menikah || Park Jisung[✓]
Fiksi Remaja[End] Kim Sohee yang harus terima di jodohkan dengan anak dari teman papanya yang tak lain adalah musuhnya sendiri, Park Jisung. Di jodohkan hanya karena perjanjian konyol yang kakek mereka buat. Ia mau menolaknya, Tetapi ia juga tak bisa menolaknya...