Sekarang jisung tengah duduk di kursi taman belakang sekolah. Ia sedang menunggu lami sejak 5 menit yang lalu. Dari kejauhan ia dapat melihat lami yang berjalan kearahnya sambil tersenyum manis, Lalu lami mendudukkan dirinya disamping jisung.
"Kenapa kakak ngajak aku ketemuan disini?"
Tanya lami, bahkan senyuman masih terpatri diwajahnya. Karna selama berpacaran dengan jisung, dirinya lah yang selalu mengajak jisung untuk bertemu. Ini pertama kalinya jisung yang mengajaknya terlebih dahulu. Jisung menghela nafasnya pelan, lalu ia menatap wajah lami.
"Gue mau kita udahan"
Ucap jisung. Tubuh lami menegang, ia tak salah dengar kan? Matanya kini sudah mulai berkaca-kaca.
"Kenapa kakak minta udahan? Emang aku ada salah? Kalo aku punya salah, kakak ngomong aja apa salah aku. Aku nggak mau kita putus, aku sayang sama kakak"
Ucap lami sambil menangis. Jisung yang melihatnya pun tidak tega, tangannya menggapai tangan lami untuk ia genggam.
"Maaf, tapi gue nggak sayang sama lo"
Ucapnya, lami lalu menatap jisung dengan wajahnya yang kini sudah banjir air mata.
"Terus kenapa kakak jadiin aku pacar kakak?"
Tanya lami, bahkan tangisannya semakin menjadi. Jisung pun menangkup wajah lami dengan kedua tangannya, ia mengusap air mata yang ada diwajah gadis itu.
"Gue nggak bisa ngasih tau lo apa alasan gue pacaran sama lo. Tapi percaya sama gue, lo pasti bakal dapet lelaki yang lebih dari gue, yang sayang sama lo."
Ucap jisung diakhiri senyumnya. Tangisan lami perlahan mereda, ia memegang tangan jisung yang masih menangkup wajahnya.
"Apa aku boleh minta satu permintaan ke kakak?" tanya lami. Jisung lalu menganggukkan kepalanya.
"Aku mau dipeluk kakak untuk terakhir kali" pinta lami. Kemudian jisung merengkuh tubuh lami kedalam dekapannya, ia lega karna lami mau mengakhiri hubungan mereka.
-
-
-Sohee keluar dari kelasnya berniat untuk membasuh wajahnya di kamar mandi. Tapi langkahnya terhenti disaat ia melihat lelaki dan perempun tengah berpelukan ditaman belakang sekolah. Ia mengenal lelaki itu, itu jisung. Dan sohee yakin, pasti perempuan itu adalah lami, pacar jisung.
Tanpa sadar air matanya jatuh melihat pemandangan itu, hatinya sakit. Sepertinya keputusan yang ia ambil sudah tepat. Ia akan memberitahu keputusanya pada jisung nanti malam di apart mereka, kemudian sohee berlari kembali menuju ke kelasnya. Bahkan ia lupa dengan tujuannya keluar kelas.
-
-
-Kini sohee sedang berbaring diranjangnya, Ia tengah menunggu jisung pulang. Ia melihat jam dinding yang ada di kamarnya, jam itu menunjukkan pukul sepuluh malam. Sudah jam sepuluh malam, tapi jisung belum juga pulang. Lalu tak lama kemudian ia dapat melihat jisung membuka pintu kamar mereka, jisung lalu memandang sohee sambil tersenyum.
"Lo kok baru pulang?" tanya sohee dengan raut cemasnya. Sedangkan jisung semakin melebarkan senyumnya, ia tahu pasti sohee sedang mencemaskannya.
"Gue habis kumpul sama anak-anak di cafe depan apart" jawab jisung.
"Yaudah gue mau mandi dulu"
Lanjutnya. kemudian ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, pintu kamar mandi sudah tertutup. Sohee masih memandangi pintu itu dengan tatapan kosong, ia harus mengatakan keputusannya pada jisung malam ini juga. Setelah dipikir-pikir, sepertinya menunggu lulus sekolah(SMA) terlalu lama. Ia takut rasa cintanya pada jisung semakin besar, dan lalu ia sulit untuk melepaskan jisung. Oleh karna itu, ia akan meminta cerai pada jisung malam ini juga.
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan jisung yang sudah memakai pakaian gantinya. Rambutnya basah, bahkan masih ada air yang menetes dari rambutnya pertanda ia baru saja keramas. Kemudian jisung berjalan ke arah ranjang, dan duduk disamping sohee.
"Sung, gue mau ngomong sama lo"
Ucap sohee. Ia sudah mengumpulkan keberaniannya untuk memberitahu jisung.
"Itu lo udah ngomong" balas jisung dengan senyum menjengkelkannya.
"Ih serius"
"Yaudah, mau ngomong apa?" tanya jisung. Kini ia telah tengkurap menghadap ke sohee, wajahnya ia tumpu dengan kedua tangannya.
"Gue mau kita cerai"
Ucapan sohee membuat raut wajah jisung berubah. Yang tadinya tersenyum menjengkelkan, sekarang wajahnya memerah. Ia langsung mendudukkan dirinya menghadap kerah sohee.
"Nggak, gue nggak mau" tolak jisung mentah-mentah.
"Kalo kita nunggu lulus sekolah itu kelamaan" bela sohee. Padahal dirinya mati-matian menahan tangisannya. Jisung lalu merengkuh tubuh sohee untuk ia peluk, kepalanya ia senderkan ke bahu sohee.
"Gue nggak peduli. Mau lulus sekolah kek, mau lulus kuliah kek. Pokoknya gue nggak mau cerai sama lo"
Putus jisung. Sohee dapat merasakan bahunya basah, jisung nangis? Tapikan jisung tak pernah bahagia dengan pernikahan ini. Lalu kenapa jisung tak mau menceraikannya.
"Kenapa? Lo berhak bahagia sung. Lo berhak nentuin pendamping hidup lo. Gue tau, pasti lo bakal bahagia sama lami."
Ucap sohee. Kini air matanya tak bisa dibendung lagi, ia tak kuat untuk tak menangis.
"Terus gimana sama kebahagiaan lo?" pertanyaan jisung membuat sohee diam.
"Gue sama lami udah putus"
Ungkap jisung. Ia kemudian melepas pelukannya lalu menatap tepat di mata sohee. Lalu ia menggenggam kedua tangan sohee.
"Gue nggak bakal bahagia sama lami, karna gue nggak sayang sama dia." jisung menghentikan ucapannya
"Gue suka sama lo sohee. Gue sayangnya sama lo, bahkan gue cinta sama lo. Dan gue yakin, gue pasti bahagia kalo sama lo sohee"
Sohee menundukkan wajahnya sambil menangis, ia tak percaya bahwa jisung juga mempunyai perasaan yang sama dengannya. Tangan jisung mengangkat dagu sohee, ia ingin sohee menatapnya.
Entah hanya perasaan sohee saja atau memang benar kini wajah jisung semakin dekat dengan wajahnya. Sohee mulai memejamkam matanya, ia dapat merasakan benda basah dan kenyal menempel dibibirnya. Perlahan tapi pasti kini jisung mulai menggerakkan bibirnya, sohee juga mulai membalas. Dirasa sohee sudah mulai kehabisan nafas, jisung melepas ciumannya. Ia memandang sohee dengan sayu.
"Let me do it tonight"
Pinta jisung. Sohee menganggukkan kepalanya pelan. Lalu jisung mulai membaringkan tubuh sohee dan menindihnya. Kemudian mereka melakukannya, melakukan kewajiban mereka. Malam ini, menjadi malam yang tak kan pernah mereka lupakan.
Annyeong readers:)
Gimana kabar kalian?
Gimana juga ceritanya? Makin gaje yah? Maaf yah kalo ceritanya makin gaje, hehe:')Jangan lupa vote dan comment-nya yah
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Menikah || Park Jisung[✓]
Novela Juvenil[End] Kim Sohee yang harus terima di jodohkan dengan anak dari teman papanya yang tak lain adalah musuhnya sendiri, Park Jisung. Di jodohkan hanya karena perjanjian konyol yang kakek mereka buat. Ia mau menolaknya, Tetapi ia juga tak bisa menolaknya...