Sinar mentari masuk melalui celah gorden yang ada di kamar itu. Di ranjang, ada sepasang kekasih yang masih tertidur dengan selimut yang menutupi tubuh polos mereka.
Sohee mulai membuka matanya, pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah wajah damai jisung yang masih tertidur sambil memeluknya. Wajahnya seketika memerah mengingat kejadian tadi malam. Kemudian ia tersenyum, ia telah menjadi milik jisung seutuhya. Lalu tangannya perlahan menyentuh wajah damai suaminya itu, bagaimana bisa tuhan menciptakan wajah setampan ini.
Tiba-tiba jisung membuka kedua matanya, sontak sohee menarik tangannya yang ada diwajah jisung. Ia malu karna telah terciduk mengamati wajah jisung secara diam-diam. Jisung tersenyum geli melihatnya, ia gemas melihat pipi sohee yang tengah memerah sekarang.
"Kenapa ditarik lagi tangannya?"
Tanya jisung sambil tersenyum menggoda. Sepertinya seru menggoda sohee sekarang, pikirnya.
"A-apasih, emang tangan gue dari tadi disini kok" bantah sohee. Kini wajahnya kian memerah karna pertanyaan jisung.
"Apa cuma perasaan aku aja yah? Aku rasa tadi ada yang nyentuh wajah aku pas aku tidur. Aku kira itu kamu"
Ucap jisung masih dengan senyum menggodanya. Sedangkan sohee masih terkejut dengan ucapan jisung, aku-kamu? Jisung mengubah panggilan mereka dengan aku-kamu?
"Hey kok kamu malah bengong sih?"
Tanya jisung sambil melambai-lambaikan tangannya didepan wajah sohee. Sohee kemudian tersadar dari lamunannya lalu menatap jisung sambil tersenyum.
"Nggak kok, gue lagi bingung aja. Lo tiba-tiba pake aku-kamuan sama gue" Ucap sohee. Jisung menganggukkan kepalanya pelan.
"Mulai sekarang kita pake aku-kamu, bukan lo-gue. Kalo sampek kamu pake lo-gue sama aku, nanti bakal aku kasih hukuman"
Putus jisung kemudian mengecup rambut sohee sayang. Sohee menganggukkan kepalanya tanda ia setuju dengan keputusan jisung.
"Terus gimana sama surat perjanjian kita itu?" tanya sohee.
"Aku nggak peduli, aku udah bakar surat itu dari seminggu yang lalu" Jawab jisung, Sohee sontak melebarkan matanya.
"Kok kamu nggak ngomong sama aku, kalo kamu mau bakar surat itu"
"Udahlah lupain aja. Yang penting mulai sekarang kita bakal hidup seperti pasangan suami istri pada umumnya. Nggak ada lagi peraturan-peraturan yang akan membatasi kita."
Ucap jisung. Kini ia merengkuh tubuh mungil sohee ke dalam dekapannya.
"Sung, aku mau mandi" ucap sohee tiba-tiba. Kemudian jisung melepas dekapannya lalu menatap sohee dengan tatapan bertanya.
"Kalo kamu mau mandi, yah tinggal mandi aja. Kenapa harus bilang sama aku dulu?"
"I-itu aku masih sakit"
Jawab sohee pelan, Ia malu mengatakan itu pada jisung. Jisung lalu memukul kepalanya sendiri, bagaimana bisa ia lupa kalau semalam adalah yang pertama kalinya bagi sohee. Kemudian ia turun dari ranjang untuk mengambil dalamannya lalu memakainya. Kemudian tanpa aba-aba ia menggendong sohee ala bridal style(bener nggak sih tulisannya?😅) menuju kamar mandi. Jisung lalu meletakkan tubuh sohee kedalam bathub denhan perlahan.
"Kamu berendam pakek air hangat yah, biar rasa sakitnya berkurang" ucap jisung
"Aku keluar dulu, nanti kalo udah selesai kamu tinggal panggil aku aja"
Lanjut jisung yang kemudian diangguki sohee. Jisung berjalan keluar dari kamar mandi lalu menutup pintunya. Sohee lalu tersenyum sendiri mengingat perlakuan manis jisung kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Menikah || Park Jisung[✓]
Fiksi Remaja[End] Kim Sohee yang harus terima di jodohkan dengan anak dari teman papanya yang tak lain adalah musuhnya sendiri, Park Jisung. Di jodohkan hanya karena perjanjian konyol yang kakek mereka buat. Ia mau menolaknya, Tetapi ia juga tak bisa menolaknya...