11. Mulai suka?

5.1K 378 3
                                    

Mereka berdua sudah sampai di apartemen mereka, apartemen ini adalah hadiah dari para orang tua untuk pernikahan mereka.

Apartemen ini sangat mewah, bahkan sudah seperti rumah. Didalam apartemen terdapat dua kamar, ruang makan, dua kamar mandi, dapur, ruang keluarga, bahkan balkon.

"Sung, kunci kamar ini mana?" Tanya sohee yang berdiri di depan pintu kamar.

"Mama nggak ngasih gue kunci kamar itu, cuma kunci kamar ini doang."

Jawab jisung sambil mengangkat kunci yang ada ditangannya.

"Jadi.. Kita sekamar?" tanya sohee lagi.

"Yaiyalah, emang lo mau tidur dimana kalo nggak dikamar ini?"

Jawab jisung. Lalu jisung membuka pintu kamar mereka dan berjalan masuk untuk merebahkan tubuhnya. Sedangkan sohee sekarang sedang menata baju-bajunya di lemari yang sama dengan jisung. Sohee melihat surat kesepakatannya yang tadi ia bawa, ia langsung mengambilnya dan berjalan mendekati jisung.

"Nih lo aja deh yang nyimpen, gue takut hilang"

Ucap sohee sambil memberikan surat itu kepada jisung. Jisung lalu mengambilnya dan memperhatikan surat itu, entah kenapa ia merasa kesal sendiri melihat surat itu.

"Eh iya kata eomma, kita lusa udah mulai masuk sekolah"

Jelas sohee pada jisung yang masih melihat surat kesepakatan itu. Jisung hanya membalas ucapan sohee dengan dehemannya.

-
-
-

Hari ini, sohee dan jisung sudah mulai masuk sekolah. Mereka berangkat bersama tetapi sohee meminta turun dihalte bus dekat sekolah.

Kini sohee sudah berada didalam kelasnya, ia duduk disamping ara. Sedangkan yeri duduk didepan mereka bersama mina.

"Cieee pengantin baru udah sekolah nih yee"

Bisik ara tepat ditelinga sohee. Sohee hanya menatap tajam ara, ara yang ditatap seperti itu pun langsung diam. Karna sungguh tatapan tajam sohee itu sangat menakutkan.

"Ada tugas nggak?"

Tanya sohee pada ara, karna selama ia cuti sekolah ia tak diberitahu oleh sahabat-sahabatnya tentang tugas yang diberikan oleh guru.

"Nggak ada, oh iya kata chenle tadi katanya hari ini kita jamkos"

"Jamkos?"

Tanya sohee. Ia heran kenapa kelasnya selalu jamkos, tapi tak bisa dipungkiri kalau ia merasa senang jika jamkos. Ara hanya mengangkat kedua bahunya pertanda ia tak tau.

-
-
-

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu. Sohee sedang menunggu jisung dihalte bus tempat ia turun tadi. Tapi sampai saat ini tak ada tanda-tanda munculnya jisunh. Sohee menghela nafasnya kasar, ia menundukkan kepalanya memperhatikan sepatunya. Tiba-tiba ada motor sport wana hitam yang berhenti didepannya. Sohee mengangkat wajahnya, berniat melihat wajah pemilik motor. Pemuda itu membuka helmnya, sohee melebarkan matanya.

"Butuh tumpangan?" tawar sang pemilik motor

"M-mark"

Ya, pemilik motor itu adalah mark.

"Ayo aku anterin kamu pulang"

Ajak mark. Sedangkan sohee bingung, ia mau menerima ajakan mark tetapi bagaimana dengan jisung. Tiba-tiba hp sohee berbunyi menandakan ada pesan masuk, ternyata itu dari jisung. Jisung mengatakan tak bisa pulang bersama sohee karna sedang ada rapat osis untuk pemilihan anghota osis yang baru.

"Yaudah yuk" ajak sohee.

Sohee lalu naik ke motor mark, sudah lama sekali ia tak dibonceng mark. Terakhir kali ia dibonceng mark kalau tak salah hampir 3 tahun yang lalu, sebelum mark pindah ke luar negri. Jujur sohee rindu dengan mark, tapi ia masih bingung dengan perasaannya.

Apakah ia masih mencintai mark? Tapi kenapa sekarang jantungnya tak berdetak kencang lagi kalau bersama mark? Kenapa sekarang jantungnya malah berdetak kencang jika ia berdekatan dengan jisung? Apakah ia mulai menyukai jisung? Entahlah, ia pusing sendiri memikirnya. Gara-gara melamun, ia bahkan tak sadar jika ia dan mark sudah berada didepan rumah sohee, rumah keluarga kim. Mana mungkin kan sohee memberi tahu alamat apartemennya.

"Khem sohee, kita udah sampek"

Ucap mark membuyarkan lamunan sohee. Sohee melihat sekitar, ia sudah sampai. Sejak kapan? Sohee lalu turu dari motor mark.

"Makasih yah udah mau nganterin"

"Sama-sama"
"Yaudah gue langsung pulang yah, bye"
Lanjut mark, lalu menyalakan mesin motornya dan berlalu meninggalkan pekarangan rumah keluarga kim.

-
-
-

Sohee sekarang sedang bersama jisung ditaman. Sedari tadi sohee selalu merengek pada jisung untuk keluar dari apart, ia bilang bahwa dirinya bosan diapart terus.

Sohee menengadahkan wajahnya keatas, melihat langit yang dipenuhi bintang. Jisung memperhatikan wajah sohee dari samping. Cantik, itulah kata yang terlintas di otak jisung saat melihat sohee sekarang ini.

"Lo tau nggak kenapa gue suka banget sama bintang?"

Tanya sohee tanpa mengalihkan pandangannya dari langit.

"Kenapa?" tanya jisung penasaran

"Karna bintang itu setia"

Ucap sohee sambil tersenyum. Sedangkan jisung mengernyitkan keningnya pertanda tak mengerti.

"Bintang selalu datang bersama bulan, dan hilang juga bersama bulan. Ia selalu bersama bulan"

Terang sohee sambil mengalihkan pandangannya untuk menatap jisung.

"Tapi bulan juga membutuhkan matahari. kalau tak ada matahari, bulan dan bintang tidak akan bersinar bukan"

Bantah jisung, tak setuju dengan yang diucapkan sohee.

"Bulan dan bintang itu seperti pasangan kekasih, dan matahari... Matahari menjadi cintanya. Jika ada cinta, pasangan tersebut pasti juga akan bersinar seperti bulan dan bintang"

Terang sohee. Sohee dan jisung saling bertatap selama beberapa detik, lalu tak lama kemudian sohee mengalihkan tatapannya lebih dahulu. Entah kenapa sekarang suasanya menjadi canggung.

"Pulang yuk, sekarang udah malem banget"

Ajak jisung memecahkan keheningan yang terjadi diantara mereka.

"Yaudah yuk"

Akhirnya mereka pulang ke apart mereka dengan keadaan mereka yang masih dilanda kecanggungan.







Annyeong guys
Jangan lupa vote dan commentnya yah
Bye bye:')

Tbc

Musuh Tapi Menikah || Park Jisung[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang