11.Permintaan Maaf

293 16 0
                                    

Elvin sedang berada di klub sekarang.Entah beberapa gelas vodka yang sudah ia habiskan.Elvin adalah tipikal orang yang bingung mengatasi masalah.Jadi jika ada masalah ia akan menyelesaikan nya dengan pergi ke klub.

Nb:Selesai masalahnya enggak,ngerugiin diri sendiri iya😪😪.

Saat Elvin sudah berada dalam alam bawah sadarnya.Ia hanya terduduk lemas didepan meja bar.Sampai-sampai seorang pegawai bar menggeleng-gelengkan kepalanya.Hampir 3 botol vodka yang elvin minum.

Disisi lain,perempuan dengan rok mini dan hanya menggunakan tengtop berwarna putih serta kalung berenda baru saja datang.Perempuan itu menuju masuk ke dalam klub.Perempuan tersebut adalah Yolanda.Sekarang ia sedang berada di meja bar,diliriknya lelaki yang berada di sampingnya.Ia mengernyitkan sebelah alisnya,sepertinya ia mengenali lelaki tersebut.

“Elvin” Yolanda memanggil elvin sembari menepuk bahunya.

Tak ada sahutan dari elvin.Dia hanya mengeluh euhh saja.

“kakak temennya ya?” celetuk pegawai bar.

“iya kak,ini kenapa ya?” tanya yolanda pada pegawai bar.

“mendingan kakak bawa pulang aja,tadi dia udah habis 3 botol vodka big” terang pegawai bar tersebut.

“3 botol vodka big kak?” tanya yolanda terbelalak tidak percaya.Yang hanya diangguk i oleh pegawai bar.

Nb:kalo di bar manggilnya "kakak" Ya.

Tanpa pikir panjang yolanda memapah Elvin menuju keluar dari klub.Pada waktu bersamaan,Devan baru saja masuk kedalam klub.Ia melihat elvin sedang bersama yolanda dengan pakaian yolanda yang begitu hot.Ia menggelengkan kepala,lalu mengambil ponselnya dan memotret mereka berdua.

Cih dasar bejat”.Batin devan ia memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku.Padahal ia juga belum tau kejadian yang sebenarnya.

***

Pagi hari yang cerah.Kicauan burung yang bersahutan menambah suasana pagi yang begitu indah.Cahaya matahari pun ikut menyapa melalui jendela kamar.

Tak lain dengan firli.Ia masih terlelap di bawah selimutnya.Bukannya membaik ia malah tambah sakit.Perempuan itu tertidur lelap dengan coolvever terpasang di keningnya.Meskipun tingkahnya yang tidak bisa diam,tetapi saat sakit pun ia sangat manja sekali.

Bi Iyem masuk kedalam kamar firli.Berniat membangunkannya untuk sekolah.Namun setelah bi iyem melihat firli masih tertidur lelap.Ia mengurungkan niatnya kembali lalu keluar dari kamar firli.

Saat yang bersamaan reano juga keluar dari kamarnya.Ia sudah rapi dengan pakaiannya.Ia mengernyitkan sebelah alisnya melihat bi iyem keluar dari kamar firli.

“Firli mana bi?” tanya reano.

“itu den kayaknya non masih sakit,bibi gak berani buat bangunin” terang biiyem.

Reano hanya menganggukkan kepala,memahami penuturan biiyem.Lalu ia membiarkan bi iyem pergi dari hadapannya.

Reano menghela napasnya.Lalu ia masuk kedalam kamar firli.Sampai didalam kamar ia melihat firli sedikit menggigil.Ia mengambil remot AC yg ada diatas meja.Menurunkan suhu pendingin ruangan tersebut.Setelah itu reano menaruh kembali remot ac tadi di dekat bantal firli.Reano duduk di ranjang firli.Matanya tak lekat menatap wajah firli.Tangannya mengusap lembut ubun-ubun firli.Reano sedikit terkejut karena badan firli tmbah panas.

My Brother My Boyfriend (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang