37.Part Tiga Puluh Tujuh

221 10 3
                                    

hari kemarin berlalu begitu saja. dan hari ini harus firli jalani. untuk kali ini ia harus berusaha dan mencoba melupakan reano. ia harus menganggap reano hanya sebatas abang tiri dan tak lebih dari itu.

pagi ini firli tak ada semangat sedikitpun. seperti hari kemarin, ia berangkat sekolah tanpa sarapan dan memilih berangkat dengan taksi. kejadian yang dialami firli kemarin, ia tak menceritakannya ke reano ataupun keluarganya. firli tak ingin masalah menjadi tambah runyam.

sekarang firli sudah sampai di depan gerbang sekolahnya. berat sekali rasanya ia melangkahkan kakinya. sahabat yang selalu mengerti keadaan firli, kini ia membencinya. memang bukan hanya Marvel, fransis dan yang lainnya tidak marah dengan firli. tapi hanya marvel satu-satunya yang sangat mengerti tentang firli.

sampai di depan kelas, firli memandangi teman-temannya yang sedang bergurau. firli iri ketika melihat mereka yang selalu bahagia. ingin firli menyesali keadaan karena ia kembali mengenal cinta. cinta yang selalu membuatnya sakit dan terpuruk.

langkah demi langkah ia tapakkan pada ubin kelas. ia mencoba menguatkan segalanya dihari ini. mungkin memendamnya sendirian lebih baik daripada menyusahkan orang lain.

“eh jesslyn dateng tuh” celetuk lita sembari menyenggol lengan devan.

“kasian banget mukanya, marvel kemarin kenapa sih” sahut fransis.

firli duduk disamping mereka tanpa berbicara sepatah kata pun. Teman-teman nya ingin bertanya namun mereka tak berani. jadi mereka kini sedang puasa bicara.

firli menunduk, menopangkan tubuhnya di atas meja dan menutupi wajahnya dengan tas. ia tak ingin melihat kebahagiaan teman-teman lainnya. karna itu akan membuatnya iri. merasa ada yang kurang firli pun akhirnya buka suara.

“btw marvel mana” tanya firli.

“itu anu, em-” fransis yang tak siap ditanyai, ia menjawab dengan gelagapan. belum selesai ia menjawab ternyata marvel sudah nongol dari depan pintu.

“noh orangnya” tunjuk devan kepada marvel yang sedang berjalan.

firli pun mengikuti arah jari telunjuk devan. namun marvel tidak berjalan ke arah mereka. ia berjalan kearah tobing yang duduk di sebelah sanza. marvel menyuruh tobing untuk bertukar tempat duduk dengannya. sanza yang sudah lama suka dengan marvel, ia kegirangan saat marvel memilih tempat duduk bersamanya.

melihat itu teman-teman firli melongo. masalah sebesar apa hingga membuat marvel menjauh dari mereka.

tobing mengemasi tasnya. ia berjalan menuju firli dan yang lainnya. namun baru mau sampai ia di cegah oleh lita.

“eh tunggu-tunggu” cegah lita. “lo tukeran sama irene aja. lo duduk sama sevo , irene sama kita” katanya.

“nah bener tuh, lo kalo kesini kita yang tambah puyeng ntar” sahut fransis.

“kenapa emang” tanya devan.

“lo kalo sama tobing ancur dunia ini” balas firli ketus.

“iye iye, tapi gakpapa lah gak sama tobing yang penting dapet ilene yang tantik” ujar devan.

saat irene hendak duduk disamping devan, Tiba-tiba ia ditarik oleh fransis.

“lo duduk sama gue, biar devan sama si lita” kata fransis.

“yoih” balas lita.

“wah gak adil nih” ujar devan tidak terima.

“menang banyak di elo dong bambang” balas fransis dengan nada mengejek.

My Brother My Boyfriend (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang