39.Part Tiga Puluh Sembilan

241 9 2
                                    

Kini pagi sudah datang kembali. Membawa keadaan dan suasana yang berbeda setiap harinya. Namun tidak untuk firli. Suasana hatinya masih sama. Sikapnya masih saja dingin kepada reano.

Dan firli, kini ia datang lebih pagi lagi. Ia ingin berbaikan dengan Marvel. Karena marvel adalah teman terbaiknya. Kurang srek rasanya jika ghibah tanpa ada Marvel. Ya meskipun marvel tak pernah menanggapi juga.

Seperti biasa, Reano dan Firli selalu keluar bersamaan. Ya reano juga ikut datang pagi. Ada sesuatu hal yang harus ia bahas dengan alex. Namun tak ingin rama dan niko mengetahuinya.

"tumben lo berangkat pagi, kesambet apaan lo" celetuk reano sok jaim. Namun sayangnya ia sama sekali tak ditanggapi oleh firli. Dan firli langsung meninggalkannya tanpa sepatah katapun. Taukah kalian betapa malunya reano?.

"pagi ma" sapa firli tak lupa dengan senyuman yang ia ukirkan di wajahnya.

"pagi sayang" balas yumna.

"papa udah masuk lagi ya ma? " tanya firli sembari mengambil duduk.

"udah, biasa lah selalu berangkat pagi pagi buta" jawab yumna.

Reano yang baru saja sampai di meja makan, ia merasa sedikit heran.

"sama mama aja gak cuek, sama gue dinginnya naudzubillah sekarang" batin reano kesal.

"ngapain re, sini sarapan" ujar yumna yang mengejutkan reano.

"hemm iya ma" kata reano.

reano pun pergi mengambil duduk di dekat firli. Firli sama sekali tak memperdulikan reano. Ia sibuk mengobrol dengan yumna. dan itu semua membuat reano merasa tak nyaman.

Setelah selesai sarapan. Firli lebih dahulu pamit dengan Yumna dan disusul reano.
Sembari membenarkan rambutnya, firli berjalan menuju depan rumah. Ia hari ini akan membawa mobil sendiri. Ia tak akan manja lagi dengan sopir pribadi. Namun belum sempat firli masuk kedalam mobil.

“fir” panggil reano sembari menahan lengan firli. dan dengan cepat firli menepisnya.

“apaan sih” tolak firli.

“lo kenapa sih” tanya reano.

“gue kenapa? emangnya gue kenapa, perasaan biasa aja” jawab firli.

“lo tu gak kayak biasanya” ujar reano.

“yaudahlah kita impas, ribet” kata firli.

“impas? impas apa maksut lo, dari kemaren lo cuma bilang impas impas” tanya reano lagi.

“ya impas, kayak gini rasanya tiap lo cuek dan dingin sama gue” jawab firli sembari menunjuk wajah reano. Lalu ia masuk kedalam mobilnya dan melakukannya.

Reano hanya diam ditempat. Jawaban firli tadi sudah menjelaskan semuanya yang dialami firli. dan kini reano sadar, bahwa firli sungguh mencintainya. Sedangkan reano hanya mengabaikannya.

Reano membenarkan tasnya. Kemudian ia masuk kedalam mobil dan menuju kampusnya.

***

Firli sampai di sekolah. Parkiran masih sepi. Belum terlalu banyak yang datang, karena sekarang baru pukul 06.15. Tadi malam firli sudah mengirim pesan pada marvel. Hanya dibaca oleh marvel, namun firli percaya marvel pasti akan datang pagi juga.

Firli pun berjalan menuju kelasnya. Sampai di koridor ia dikejutkan oleh elvin yang tiba-tiba memanggilnya.

“fir” panggil elvin.

My Brother My Boyfriend (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang