22.Part Dua Puluh Dua

238 12 1
                                    

AlexKampus
Gue tunggu lo pulang sklh di tmn
Dkt rmh lo! Gue gk mau tau

Firli mengernyitkan sebelah alisnya ketika membaca pesan dari alex. Firli tidak takut. Ia hanya heran, masih berani saja alex mengechatnya tanpa rasa bersalah.

Nb:dimanapun cewek selalu bener dah pokoknya.

Firli menghela napasnya jengah. Ia tidak membalas pesan dari alex. Lalu ia memasukkan kembali ponselnya kedalam saku.

"mukak lu gitu banget kenapa? " celetuk devan yang tiba-tiba berada di samping firli.

"hih ngagetin aja lu suwek" firli yang terkejut pun menggampar pelan kepala devan.

"Ya lo sih ngelamun mulu, belom nikah udah tua duluan lo ntar" ledek devan.

"enak aja mulut lo!" kata firli tidak Terima.

"eh btw kaleng kerupuk dimana" ujar devan.matanya mengitari ruang kelas. "kok belum liat gue, kan biasanya dia dateng pagi" tambahnya lagi.

"eh iya ya baru nyadar gue" ujar firli.

"ye kirain lo tau" kata devan.

"eh jess, lo gak bosen apa 3 tahun ngejomblo mulu??" kata jordan serius.

"nggak tuh, kan biar jomblo banyak yang sayang haha" balas firli sembari tertawa.

"ye gue serius nih nanya" ucap devan dengan keseriusannya.

"bukan urusan lo juga, emang jodoh elo yang ngatur? Nggak kan? " omel firli.

"ye santai dong gausah ngegas" ujar devan.

"au ah males gua" kata firli lalu pergi meninggalkan devan.

"mau kemana lo ngikut guee" teriak devan dari tempat duduknya.

"gausah sini aja lo" balas firli.

Firli berjalan melewati koridor sekolah. Seluruh pasang mata kaum adam memandanginya. Siapa yang tak terpesona dengan kecantikan firli?. Gadis cantik, baik ditambah dengan gadis sebagai penyumbang piala terbanyak disekolah.

"ah aturan tadi gue ajak devan kalo tau gini" gumam firli.

Firli terus berjalan sembari membalas senyuman kepada mereka yang memandanginya.

"Firli" teriak seseorang dari belakang yang tak lain adalah elvin.

Firli menoleh ke belakang. Ia menghentikan langkahnya sampai elvin datang menghampirinya.

"iya kenapa? " tanya firli ketika elvin sudah sampai padanya.

"gue mau ajak lo makan nanti siang bisa gak? " ujar elvin.

Firli memelotot. Lalu ia memundurkan langkahnya sembari matanya jelalatan mengitari koridor.

"santai aja, yolanda dia gak masuk hari ini" celetuk elvin yang paham akan maksut firli.

Firli menghela napasnya lega. Untung saja yolanda tidak masuk. Andai saja yolanda tau pasti akan menjadi masalah baru untuknya.

"Emb sorry bukannya gue nolak, tapi ntar siang udah ada janji" terang firli.

"sama siapa? " tanya elvin ia mengernyitkan sebelah alisnya.

"Al-" firli menghentikan ucapan nya, elvin pasti tau siapa alex karena mereka satu komplek. "gak siapa-siapa kok cuma temen" ujar firli. "yaudah gue duluan ya mau ke kantin" tambahnya lalu bergegas pergi meninggalkan elvin.

"aneh gak biasanya firli kayak gitu" gumam elvin.

***

Bel pulang sudah berbunyi. Firli bergegas menuju parkiran. Hari ini ia membawa mobilnya sendiri. Sejak hari itu ia tidak mau lagi diantar oleh reano.

My Brother My Boyfriend (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang