Tarik Ulur 3

376 28 11
                                    

"Non kenapa?"Pak opie menatap khawatir jessica yang baru saja pulang entah dari mana keadaannya basah kuyup berbeda dengan nino dan pak yanto yang masih terlihat kering..

"Saya ba..ik baik saja pak, pak yanto bawa nino pulang ya ini sudah hampir malam"

"Tapi jessi aku mau nemenin kamu"

"Nino tolong aku ingin sendiri"

Mau tidak mau nino pulang dengan tangan yang dituntun oleh pak yanto..

Jessica masuk kekamar dengan keadaan yang kacau ia menangis keras,melempar semua yang ada didekatnya..

"KENAPA KAMU PERGIIIII HIKS..HIKS.. KENAPA KAMU MUTUSSIN AKU,CUMA KAMU SATU SATUNYA YOGA CUMA KAMU, TIDAK ADA NINO ATAU YANG LAINNYA"

Jessica terus berteriak tanpa menghiraukan orang orang yang sibuk menggedor pintunya..

Bi sum dan pak opie kini terdiam didepan kamar anak majikannya, bi sum menatap pak opie yang membuat pak opie mengangguk..

"Non boleh saya masuk"tidak ada jawaban hanya suara tangisan yang terdengar..
"Ini tentang Den Yoga"Tiba tiba pintu kamar jessica terbuka memperlihatkan keadaan jessica yang bisa dibilang memprihatinkan..
"Tadi saat non jessica dan den nino berada ditaman, Den yoga datang kesini non, den yoga melihat non sama den nino sedang hmm sa..ya tidak bisa bilang"Jessica terdiam ia memutar kembali otaknya saat itu jessica langsung saja terduduk dilantai dengan air mata yang mengalir..

Hah...

Helaan nafas panjang keluar dari mulut jessica, matanya menatap gedung gedung tinggi dan langit biru yang ia lihat dari dalam ruangan melalui jendela kaca besar..

Sudah 3 tahun berlalu, tapi ucapan pak opie masih terngiang ditelinganya, selama ini orang yang dicintainya pergi karena kesalah pahaman yang ia buat..

Jessica tidak diam saja, ia sudah pergi ketempat tinggal kak luna kakak kandung dari yoga tapi tetap ia tidak menemui yoga bahkan menurut orang disana Kak luna sudah pindah dari rumahnya, jessica juga sudah menemui om martin ayah angkat yoga dan kak luna tapi tetap saja jessica tidak menemukan jawaban nya..

Jessica tersentak ketika dua lengan melingkari perutnya yaa ada seseorang yang sedang memeluknya dari belakang..

"Nino lepas ihh"

"Aku kan kangen"

"Yaampun kemarin kan ketemu"

"Yaudah sih biar gini aja"Jessica menghela nafasnya kembali ia membiarkan nino memeluknya dari belakang, hal itu mengingatkannya kepada yoga, ini adalah posisi favorit yoga..

Perlahan jessica melepaskan pelukan nino, ia tidak ingin posisi favorit yoga dipakai oleh nino, tidak bukan oleh nino tapi oleh orang lain, hanya yoga yang boleh memeluknya seperti itu..

"Kenapa sih kamu selalu aja kaya gitu kalo aku peluk"

"Aku ngerasa risih aja"

"Risih?"nino mengerutkan keningnya

"Iyaa risih,tidak ada persahabatan yang seperti ini"nino hanya tersenyum ia mengerti, lelaki yang baru hampir tiga tahun ini bisa melihat lagi kini sedang menatap jessica yang sudah terduduk dikursi kebesarannya..

"Aku sedang lelah, tugas dikampus sangat banyak"

"Kamu harus semangat, orang tua kamu mengharapkan lebih dari kamu"

"Iyaa iyaa aku tahu, kasih aku semangat dong"

"Semangat"

"Ck.. Gitu aja"

ONE SHOOT OLJESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang