Sebuah Drama Season2.

280 16 3
                                    

Jessi POV.

Sudah 4 tahun aku menunggunya,menunggu lelaki yang semenjak kejadian itu ia menghilang,ia pergi tanpa jejak bahkan sahabatnya saja tidak tahu dia dimana, sebenarnya aku ragu bagaimana bisa dia tidak mengetahui keberadaannya..

Selama 3 tahun juga aku pergi dari rumah lebih tepatnya ayah mengusirku karena aku membatalkan pernikahanku dengan Richard yaa alasannya karena aku mencintai lelakiku,aku hanya ingin bahagia bersama nya..

Saat ini aku tidak memiliki apapun semua fasilitas ku diambil oleh ayah,aku diperbolehkan pulang jika aku sudah tidak mencintai lelaki itu tapi sayang itu tidak akan pernah terjadi yang artinya aku akan terus mencintainya..

"Lo udah makan Jess?"itu Luna sahabat ku ditempat kerja sekaligus teman sekamarku dikosttan

"Belum gue bosen makannya telur Mulu"

"Ohh Lo lagi kangen hidup mewah?"aku terkekeh mungkin yang dikatakan Luna benar aku merindukan semua kemewahan ku haha sombong sekali aku..
"Cowo Lo udah ketemu?"

"Belum gue engga tau nyari nya harus kemana"aku duduk disofa yang ada ditoko mumpung keadaan toko sedang sepi dan bos ku sedang pergi..

"Kalo engga ketemu mending Lo pulang,kesian bokap Lo kan,gue liat diinternet ditv bokap Lo lagi sakit gimana pun dia orang tua Lo Jess"

"Biarin gue egois untuk kali ini lun,gue pengen kejar kebahagiaan gue dulu"Luna menatapku dengan lekat ia mengangguk dan tersenyum..

Setiap hari aku menggunakan angkutan umum seperti bis,angkot dan lainnya tapi kali ini aku memilih bis karena harga nya lebih murah,aku sudah terbiasa sekarang menaikki bis Dimana harus duduk dengan orang tak dikenal,dimana aku harus memeluk tasku dengan erat,dimana aku harus berdiri dibanyak nya kerumunan yang ada didalam bis,dimana aku harus ditatap dengan tatapan nakal aku sudah terbiasa dengan itu,ini semua ku lakukan untuknya untuk lelaki yang kucintai,aku ingin membuktikan jika harta bukan segalanya untukku..

Aku turun dari bis setelah memberi uang selembar dua ribu..

Aku menatap kearah salah satu restaurant disana ada Tarra dan juga Gia mereka langgeng Sekali bahkan mereka akan menikah bulan depan..

Aku menghampiri mereka tawa Tarra langsung menghilang berbeda dengan gia ia tersenyum menyambut ku dengan hangat..

"Gue engga tau dia dimana"

"Lo boong"

"Emang"aku sudah sering diperlakukan seperti ini oleh Tarra mungkin dia orang yang sangat membenciku

"Sayang"Tarra menatap kearah gia,ia memegang jemari Tarra aku tahu gia akan membantuku dan semoga Kali ini berhasil..

Aku tersenyum senang dengan tangan yang menggenggam selembar kertas kecil,aku segera membereskan baju bajuku untuk kumasukkan kedalam koper,Luna hanya menatapku dengan tatapan tak percaya..

"Lo yakin?"

"Gue yakin lun,gue mau pergi susul dia"

"Itu jauh Jessi,lagian Lo belum bilang ke s bos kalo Lo mau resign"

"Tolong Lo bilangin yaa ke Pak Vincent kalo gue resign tapi nanti kalo gue butuh kerjaan gue pasti ngelamar lagi kesana"

"Aish mentang mentang pak Vincent suka sama Lo,Lo jadi engga ada takutnya gitu"aku terkekeh membaringkan tubuhku dengan senyum yang merekah..

See u sayang..

Saat ini aku sudah ada diterminal dianter oleh Luna dan Ariel kekasihnya..Ariel adalah seorang supir jadi dia bisa mengantarku menggunakan mobil bosnya yaa walau hanya sampai terminal..

ONE SHOOT OLJESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang