Maafin aku.

362 22 17
                                    

Dengan senyuman termanis aku menghampiri Yoga kekasihku dan Raffi kakaknya,jangan tanyakan kedua orang tuanya karena mereka berada diluar negeri,mereka sedang menikmati sarapannya,rumah sebesar ini hanya dihuni oleh 8 orang yang dimana 6 orang adalah asisten rumah tangga..

"Pagi sayang"

"Pagi,,maaf yaa jadi kamu deh yang kesini"

"Gapapa kok aku ngerti"
"Apa kabar kak"Raffi dia tersenyum manis kearahku ah dia sangat tampan sekali pantas saja sainganku sangat banyak..

"Saya baik,kamu sudah makan?ayo makan bareng"aku mengangguk duduk disamping kekasihku yang sedari tadi fokus dengan makanannya..selama makan mataku tak terhenti menatap Raffi dia sungguh sempurna..

Yaa aku berpacaran dengan yoga hanya untuk dekat dengan Raffi dulu dia senior kami,umur kami hanya terpaut tiga tahun..

Bahkan dulu ketika mobil yoga dan Raffi kecelakaan aku lebih dulu menanyai kabar Raffi,,jahat memang tapi mau bagaimana lagi hati tidak bisa dipaksakan..aku sudah mencoba untuk mencintai yoga tapi selama hampir dua tahun ini aku tidak merasakan apa apa selain rasa nyaman..

"Yaudah kak kami pergi dulu yaa"aku menatap lemas pada yoga,kenapa harus berangkat sekarang sih,kan aku masih ingin melihat Raffi..

"Iyaa hati hati dijalan,sicca kamu juga hati hati"aku tersenyum senang Raffi selalu memperhatikan ku,kupikir ini sayangnya pada calon adik ipar tapi yaa mudah mudahhan dia menyayangiku karena dia mencintaiku mengingat dia masih sendiri sampai saat ini setelah 5 tahun lalu putus dengan kekasihnya..

"Sayangg,,kak Raffi kayanya belum move on deh dari kak Bella"kekasihku yoga melirik kearahku sekilas,tak lupa dengan senyum yang ada dibibirnya,yoga itu lelaki ramah,baik,penyayang,setia,tanggung jawab tapi engga tau kenapa aku belum bisa mencintainya..

"Jangan so tau gitu"

"Ihh bener sayang,buktinya dia masih sendiri"

"Nanti juga dia dapettin kekasih hatinya"aku menatap yoga ada sendu didalam matanya, perlahan aku menggenggam jemarinya yang bebas dari kemudi,ia menatapku..

"Kenapa?"dia tersenyum,mengacak rambutku pelan

"Gapapa aku hanya rindu ibu dan ayah"

"Jangan sedih lagi aku engga suka liatnya"

"Haha iyaa sayang,makasih"

Aku dan yoga berbeda jurusan aku jurusan management sedangkan yoga memilih kedokteran,aku dan Kartika duduk tak jauh dari taman kampus,mata kami menatap kearah kerumunan mahasiswa kedokteran yang terkenal tampan tampan tentu disana ada kekasihku,aku menatap nya lekat melihat wajahnya yang tertawa,senyum nya yang memikat banyak wanita terkadang aku berpikir kurang apa dia?betapa bodohnya aku menjadi kan seorang lelaki sempurna sebagai pelampiasan sebagai jalan untuk aku mendapatkan kakaknya..

"Jangan diliattin terus entar Lo jatuh cinta"

"Gue cinta sama kakaknya dari SMA sampe sekarang gamungkin gue langsung jatuh cinta cuma gara gara liattin yoga terus"

"Hati engga ada yang tau,kadang gue mikir Lo jahat banget tapi disisi lain itu urusan Lo bukan urusan gue"aku menghela nafas,Kartika sahabatku selalu seperti ini menasehati ku seperti pak tani yang merawat Malika seperti anaknya sendiri..
"Gue denger tadi pacar Lo dapet surat cinta dari adik senior"

"Gista?"

"Kok Lo tau?"

"Yoga selalu cerita ke gue tentang apapun itu"

"Dia cinta banget sama Lo yaa"aku menatap Kartika,yaa dia sangat mencintaiku entah mengapa dia memberikan sepenuh hatinya pada wanita brengsek sepertiku..

ONE SHOOT OLJESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang