Suster.

228 14 14
                                    

Setelah satu Minggu cuti karena menikah hari itu aku mendengar ada suster baru bernama Jessica Stuart Weitzman siapa yang tidak tahu dengan wanita itu? Saya,yaa aku tidak tahu dia siapa hanya saja seisi tempat kerjaku membicarakannya bahwa ia adalah anak semata wayang pasangan pengusaha,awal awal aku tak peduli tapi semakin sini aku menjadi penasaran padanya..

Ia selalu terdiam menatap salah satu pasien yang ku pegang,ia selalu bersedia disaat aku meminta bantuannya,dia wanita berumur 28 tahun yang sangat cantik dan baik dia tidak terlalu dekat dengan perawat mana pun kecuali denganku,ia bahkan selalu menanyakan kondisi pasien ku..

Berbicara tentang pasien,pasien ku bernama yoga syahputra ia seorang lelaki yang mungkin sangat tampan karena disaat keadaannya saat ini ia masih tetap saja terlihat tampan,aku ingin tahu bagaimana bisa lelaki tampan ini berada dirumah sakit jiwa,entah apa yang terjadi dimasa lalunya yang jelas ia pasienku yang tak pernah merepotkan,diajak berbicara pun masih bisa hanya saja sedikit sedikit selebihnya ia akan berbicara kemana saja yang ia ingat..

"Ferdy"demi apapun orang yang kuceritakan pada kalian saat ini sudah ada disampingku dengan tangan yang membawa kantung palstik,ia tersenyum seperti biasanya

"Iya kenapa jess?"

"Kamu sudah memberi makan yoga?"aku tersenyum

"Memang nya kenapa?"Dengan riangnya ia memamerkan kantung plastik itu kedepan wajahku

"Biar aku yang suapin gapapa?"

"Sebenarnya pak direktur menyuruh mu memegang pasien siapa? Aku merasa kamu ingin merebut yoga dariku"dia terkekeh

"Aku tidak bermaksud seperti itu tapi terserah kau saja,ayoo cepat ini sudah waktunya makan siang aku gamau dia telat makan yaa"lihat anak orang kaya ini menyeretku seperti seekor kambing,aku hanya bisa menghela nafas

"Dia tidak akan makan Jess,dia sangat susah,lihat tubuhnya kurus sekali"Jessica dia tidak mendengarku,dia tetap berjalan dengan menyeretku sampai akhirnya aku sampai dikamar yoga,kulihat lelaki itu sedang berdiri sambil menatap tembok,dia membelakangi kami aku buka pintu yang kukunci dan aku menatap Jessica yang sedang terdiam,matanya sendu mungkin hatinya sangat lembut sehingga ia bisa merasakan kesedihan yang pasienku ini rasakan..

"Ayo masuk jess"

"Ahh iya terimakasih Ferdi"

Dengan perlahan aku menyentuh bahu yoga ia tidak merespon..

"Kamu sedang apa?"yoga berbalik ia menatapku dengan senyuman

"Mengambil uang"aku tersenyum

"Mana? Memang kamu punya uang?"lagi lagi yoga tersenyum dan mengangguk

"Iya semua uang ini akan kuberikan pada kekasihku"aku mengangguk menatap Jessica yang tersenyum lembut pada yoga,cantik sekali..beruntung sekali lelaki yang dicintainya..Jessica ia berjalan mendekat kearah yoga ia mengelus rambut yoga yang masih basah..

"Kamu baru memandikannya Ferdi?"

"Iya,apa tidak lihat dia sudah tampan seperti itu"Jessica terkekeh ia mengambil sisir yang ada disaku seragamku,perlahan kulihat Jessica menyisir rambut yoga yang belum sempet ku sisir,yoga? Dia sedang menghitung jari jarinya..

"Kenapa Gaa? Kaya yang kaget gitu"

"Jariku ada 11"
"Satu lagi punya siapa"aku tertawa mendengarnya sedangkan Jessica kulihat ia hanya tersenyum

"Selesai,sekarang kamu makan dulu yaa,sebentar aku cium dulu badan kamunya"
"Udah wangi"Jessica menatap kearahku
"Terimakasih Ferdy"

"Iya iya sama sama,kamu itu terlalu sayang sama dia bahkan kamu merubah nama dia menjadi yoga asal kamu tahu aku menamainya Alex sebelum kamu datang dan kamu merubah itu semua,sungguh terlalu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONE SHOOT OLJESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang