Pembalasan dari Masa lalu (part 2)
"Are? Lihat apa yang kita temukan disini?"
Tiba-tiba saja langkahnya pun terhenti saat merasakan kehadiran orang sosok yang terasa asing baginya. Membuat Halilintar tidak jadi menebas Nurikabe tersebut dan lebih memilih mengacungkan senjatanya pada orang yang dianggapnya ancaman tersebut.
Dilihatnya baik-baik di depan matanya sekarang ada dua orang misterius dengan jubah putih panjang melekat di tubuh mereka. Yang satu adalah pria bertubuh tinggi jangkung namun lumayan kekar dengan rambut blonde. Dan yang satu lagi perempuan manis dengan rambut panjang berwarna navy yang dikuncir tinggi menjadi dua. Mereka sama-sama memakai pakaian berwarna hitam yang ketat di balik jubah mereka yang tertiup angin.
"Kyuuketsuki Ninja?" gumam yang perempuan dengan ekspresi bingung.
"Ngomong apa sih kau ini? Kau tahu sendiri Vampir Ninja itu sudah punah saat seluruh penduduk desa Yamagakure di bantai habis 10 tahun yang lalu, mana mungkin masih ada yang tersisa dari mereka" sahut yang pria menyangkal pendapat dari si gadis dan membuat yang dibicarakan mengernyitkan dahi tak suka.
"Tapi barusan dia membuat senjata dari darah. Satu-satunya yang bisa melakukan itu hanya ras vampir ninja. Bahkan vampir biasa pun tidak akan bisa" tunjuk si gadis mencoba mengedepankan agrumennya.
"Siapa kalian?" sela Halilintar pada mereka berdua dengan tatapan malas sambil memangku pedangnya ke bahu. "Uhm?" Dia kembali melirik-lirik lagi ke arah mereka dan menemukan sesuatu yang sangat menarik menempel di jubah yang sedang mereka kenakan. Sebuah medali berbentuk dream catcherdengan bintang lima di tengahnya. Dari benda besi berwarna keperakan yang mengkilat terkena pancaran sinar bulan tersebut, Halilintar tahu dengan siapa atau lebih tepatnya dari organisasi apa dia berhadapan saat ini. Pemuda itu hanya mendengus dan tersenyum sinis.
"Jadi begitu? SHAMAN ya? Apa yang kalian inginkan?" tanyanya sambil menghilangkan pedang ditangannya tersebut.
"Kami mendapat laporan ada gangguan makhluk mistis di daerah ini akhir-akhir ini. Dan kami merasakan keberadaannya di sekitar sini." Jelas si pria.
Halilintar pun dengan respon menggulirkan kedua matanya menatap Nurikabe tersebut dengan pandangan sarkasme "Ya sepertinya–"
"Apa boleh buat, sebenarnya aku kurang suka jika melakukan ini. Tapi karena kau sudah meresahkan penduduk di daerah sini…" pria itu terlihat melepas jubah panjang putihnya tersebut dan langsung melemparkannya ke sembarang tempat. Setelah terlepas terlihatlah jika di punggungnya dia sedang menggendong sebuah pedang panjang yang sangat besar, terbuat dari besi berwarna ke perakan. Pria berambut pirang itu langsung memegang gagangnya dengan erat. "Aku terpaksa harus menghabisi mu!" ucapnya sambil mengacungkan benda tersebut pada Halilintar.
"Eh?"
Halilintar hanya mengerjap kebingungan. Dan tanpa peringatan apa-apa pria di depannya itu langsung melesat dan bersiap menghantamkan pedang besar dan beratnya tersebut pada si vampir bermata merah. Sontak Halilintar langsung melompat untuk menghindar sambil salto dua kali ke belakang dan berhasil mengerem dengan mulus. "Oi, Oi, Oi. Kenapa mendadak aku jadi tersangka disini?" komentarnya tidak terima dituduh, memangnya hanya dia satu-satunya makhluk gaib yang ada disini. Lalu mereka anggap Nurikabe yang di belakang itu apa? Pajangan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfiction Elemental
CasualeKisah para elemental boboiboy yang berwujud manusia namun bukan manusia. Yaya hanya bisa berlindung pada mereka.Yaya merasa semuanya tidak terlalu buruk, tinggal bersama mereka merupakan hal yang sangat indah. Mulai dari bermain dengan mereka, belaj...