0.0 : PROLOGUE

5.9K 496 10
                                    

Sebelumnya aku tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang ratu, aku sama sekali tidak tertarik akan hal itu.

Aku membenci setiap perdebatan yang terjadi hanya karena 'posisi ratu' yang sebentar lagi akan turun takhta. Sangat disayangkan bukan?

Padahal aku selalu berharap bahwa aku bisa berbicara hal yang menyenangkan atau sekedar duduk santai bersama dengan kakak-kakak ku. Namun aku rasa hal itu tidak akan pernah terjadi.

Mereka semua membenci ku, alasannya karena aku adalah pembawa sial. Lucu bukan? Mereka menyebut diriku pembawa sial.

Terlebih Ibunda ratu juga membenci ku...
Beruntunglah Ibunda ratu tidak menunjukan kebenciannya secara langsung, setidaknya aku masih bisa bernapas dengan tenang di istana ini, untuk sementara waktu.

Aku tidak tahu alasan sesungguhnya mengapa Ibunda ratu membenci diriku, padahal aku juga putrinya.
Ah, mungkin karena kelahiran ku sudah menyebabkan begitu banyak bencana untuk kerajaan Athela ini, sehingga aku pantas mendapatkannya.

Tetapi aku merasa ini sungguh tidak adil...
Tuhan membiarkan ku terlahir didunia ini, lahir dikeluarga kerajaan yang pastinya disegani oleh rakyatnya, aku mendapatkan posisi yang sama seperti ketiga kakak ku yaitu putri Athela.
Namun diantara kami berempat, hanya aku-lah yang paling tidak disukai semua orang, termasuk rakyat kerajaan Athela, mungkin?

Semua kesakitan, kesedihan, ketidakadilan sudah aku rasakan semenjak aku mengerti tentang artinya hidup. Aku selalu berpikir, jika saja Ayahhanda masih ada disini pasti semuanya tidak akan seperti ini.
Aku tidak bermaksud menyalahkan Ayahhanda yang pergi terlalu cepat, hanya saja mengapa harus aku?

Kurasa akan lebih baik bila diriku menjadi manusia biasa, tidak perlu terlahir dikeluarga kejaraan, status yang ku miliki sama sekali tidak berguna, lalu untuk apa aku menjadi seorang putri?

Ingin sekali aku menyalahkan Tuhan, tapi aku tahu itu salah, setidaknya aku masih bisa berpikir jernih meski emosi ini sulit untuk ku kendalikan.

Tepat saat aku berusia 18 tahun segalanya seakan berubah, aku yang sering ditindas oleh para pelayan, sudah bisa membela diri. Dapat kalian bayangkan bukan? Seorang putri ditindas oleh pelayan sendiri? Haha, diriku yang dulu memang sangat memilukan dan patut dikasihani.

Aku sangat berterima kasih kepada dia, yah, aku tidak tahu pasti siapa dia sebenarnya. Namun kehadiran dirinya mampu membuat ku cukup tenang.

Dia pula yang membantu ku melepas kekuatan ku yang tersegel semenjak aku lahir. Untuk masalah kekuatan yang tersegel, aku sama sekali tidak tahu. Yang aku tahu, hanya aku-lah yang tidak mempunyai kemampuan spesial diantara seluruh anggota kerajaan. Dan karena segel tersebut, mereka mudah sekali menindas ku, tubuh ku juga mudah melemah. Mungkin efek dari segel itu sendiri...

Setelah dua tahun aku mempelajari kekuatan ku ini, tidak buruk bagiku. Malah aku semakin tergiur akan kemampuan spesial yang aku miliki, terima kasih untuk dia yang membantu ku ini.

Berhubung dulu aku sering ditindas dan dicaci maki termasuk oleh kakak-kakak ku sendiri, membuat ku berkeinginan untuk membalaskan dendam yang selama ini ku sembunyikan dibalik senyuman manis itu, hihi...

Ya, karena aku, Lalice Adelicia Athela yang akan merebut posisi ratu itu!

Aku tidak akan membiarkan kalian bertiga menang ataupun hidup dalam kebahagiaan! Juga untuk Ibunda ratu, ingin sekali aku membunuh nya.

Hihi, kurasa kisah ku ini akan semakin menarik!

***

19-MARCH-2020

Who Will Be The Queen? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang