2.1 : SOMETHING NEW

2.8K 286 58
                                    

2.1 : SOMETHING NEW

Semuanya menjadi tegang lantaran terkejut akan kehadiran beberapa orang yang salah satunya sangat jelas diketahui oleh anggota kerajaan. Tetapi satu hal yang hadir ketika netra mereka menatap presensi Lalice Adelicia Athela adalah; takut.

Jelas jika mereka merasa takut, sebab aura yang Lalice keluarkan sangatlah berbeda dengan sebelumnya. Seakan auranya berkata bila dia bukanlah gadis kecil yang mudah dikelabuhi. Belum lagi, sorot mata Lalice amat tajam. Juga kehadiran dua orang disamping kanan-kirinya, menjadikan semua anggota keluarga kerajaan sibuk menelan ludah masing-masing. Meski ada yang kesulitan hingga tubuhnya bergetar—untuk prajurit golongan biasa.

Lalice menampilkan seringaian tajamnya, yang mana belum pernah satupun dari orang-orang itu melihat sesuatu yang baru. Tujuan gadis itu kembali lagi bukanlah tanpa alasan, kehadiran dirinya didampingi Jungkook serta sang Ibu, menambah suasana menjadi lebih mencekam. Tak ada yang berani membuka mulut ataupun protes disana. Sekalipun itu Rose. Akantetapi, mereka masih belum mengetahaui tentang Seulgi.

"Kenapa? Tumben sekali kehadiran ku mendapat kesunyian. Biasanya kalian selalu menatap ku penuh murka," ujarnya mengejek. Sementara langkah kakinya bergerak semakin dekat pada posisi 'singgasana sang ratu'. Tidak ada yang berani menghentikan dirinya, walaupun ada diantara mereka ingin menerkam Lalice.

Sang ratu—Irene—diam, mencoba biasa saja kendati hatinya sudah merasa was-was. Tanpa mereka ketahui, Irene tengah sibuk menghitung langkah kaki Lalice yang mendekat ke tempatnya. Lima langkah lagi ia akan menaiki tangga singgasana ini, batinnya.

Tepat seperti yang Irene perhitungkan, gadis itu tinggal berjarak lima langkah saja. Namun Lalice lebih memilih untuk berhenti, kemudian ia mendongakkan kepalanya—menatap lekat pada sang ratu yang masih duduk manis. "Apa anda terkejut, Yang Mulia?" Dia menekankan perkataanya pada kalimat 'Yang Mulia'.

Sebisa mungkin Irene bersikap seolah tidak terjadi apapun. "Ya. Kembalinya dirimu ternyata sangat menggemparkan Athela," balas sang ratu tanpa berekspresi lebih.

Lalice tersenyum simpul, setelahnya ia memasang raut wajah dingin. "Apa anda tidak ingin mengatakan sesuatu yang penting, selagi hamba ada disini?"

Irene mengernyitkan alisnya, bingung. "Apa maksud mu? Oh, saya mengerti. Saya tidak pernah menduga bahwa putri ke-empat Athela sudah bersikap sangat tidak beretika! Apalagi anda sendiri sudah tau bahwa Seokjin adalah tunangan kakak anda sendiri! Apa penjelasan ku ini cukup untuk pertanyaan anda tadi?"

Aula kerajaan Athela semakin memanas setelah sang ratu berkata hal yang merupakan 'aib' keluarga kerajaan. Tapi tampaknya, Lalice tidak mempermasalahkan hal tersebut. Buktinya dia masih berdiri dengan angkuh.

Gadis itu diam saja ketika banyak orang saling berbisik membicarakan dirinya. Yeah, selagi ada kesempatan untuk berbisik kenapa harus dilewatkan? Toh ini akan menjadi akhir bagi mereka. Sedang Lalice, dia kembali berjalan mendekati sang ratu. Sudah sangat dekat sampai Lalice berdiri tepat dihadapan sang ratu—jari telunjuk kanannya ia letakkan didagu—yang masih duduk manis.

"Awalnya bukan hal ini yang ku maksud, tapi yah sudah terlanjut dilontarkan oleh Yang Mulia. Memang aku bisa apa?" Dia memasang wajah 'pura-pura takut'. Irene terus memperhatikan walau dia ingin sekali berteriak tepat diwajah Lalice. "Baiklah, benar kalau aku dan Seokjin suidah berciuman. Tapi aku hanya menatap datar pada Seojkin, dia malah mendekat. Dan langsung menerjang ku, harusnya dia yang salah kan? Oh, atau mungkin dia sudah malas bersama kakak Jisoo?"

Geram, itu yang Jisoo rasakan. Padahal Seokjin adalah tunangannya, dan dirinya bahkan belum pernah melakukan hal tersebut sebelum dia benar-benar resmi menjadi istrinya Seokjin. Sehingga tanpa berpikir dua kali, dia langsung menerjang Lalice dengan mengubah wujudnya menjadi harimau hitam-putih. Dia melompat cepat, sayangnya saat dia hampir menumbangkan tubuh Lalice, sosok seorang laki-laki yang sedari tadi diam langsung melindunginya dengan kedua sayap hitam yang merentang sempurna.

Who Will Be The Queen? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang