0.4 : A WHOLE NEW WORLD

3.7K 415 13
                                    

🎶a WHOLE NEW WORLD🎶
-Zayn Malik ft. Zhavia Ward-



Lelaki itu melepaskan dekapan putri Lalice perlahan, Lalice sedikit tidak suka karena pelukan mereka lepas begitu saja. Dia cukup nyaman dengan lelaki asing tersebut. Gadis itu memilih untuk diam daripada protes dan memperhatikan dengan seksama terhadap pria itu.

Awalnya angin berhembus secara pelan sehingga tidak terlalu menusuk kulitnya. Tetapi selang beberapa detik setelah Darken melepas pelukannya, angin berhembus kencang. Pakaian yang dikenakannya seperti sobek sendiri dibagian punggungnya. Dua sobekan tersebut berasal dari sayap-sayap hitam yang perlahan muncul dipunggung Darken.

Putri Lalice menatap dengan penuh keterkejutan. Dia... merasa sedikit takut melihat Darken yang dipenuhi kabut kegelapan itu.

Sayang sekali, sampai saat inipun, Lalice masih belum mengetahui kekuatan sebenarnya. Ia juga tidak paham dengan segel yang telah dibuka oleh Darken.

Darken melebarkan sayap-sayap indahnya, sorot matanya menajam. Ia memperlihatkan senyumannya kepada Lalice--tapi Lalice berpikir jika itu bukanlah senyuman melainkan seringaian tajam.

"Ayo, ikutlah dengan ku," kata Darken sambil mengulurkan tangan kirinya agar Lalice segera menggapainya.

Putri Lalice tampak enggan. Dia masih belum terlalu mengenal pria yang ada dihadapannya, dia takut bila lelaki itu akan berbuat hal buruk kepada dirinya.

Tidak! Dia tidak boleh ikut, sikap dingin keluarganya masih sanggup ia hadapi, tapi Darken? Siapa dia sebenarnya? Putri Lalice seperti sedang melamun lalu kepalanya digelengkan tanpa sadar.

"Kau tidak mau?"

Gadis malang itu tersentak, ingin berkata 'tidak' tapi tidak bisa. Rasanya mulutnya terkunci. Aneh sekali.

Darken melihat rasa kekhawatiran serta takut dalam mata putri Lalice. Dia mencoba menggunakan perkataan yang lebih halus supaya gadis malang itu mau ikut bersamanya.

"Lily kau tidak perlu takut. Aku berjanji akan selalu melindungi mu kapanpun dan dimanapun kau berada. Kemarilah...." Darken berucap sambill menggerakan jemari ditelapak tangan kirinya, mencoba membuat putri Lalice berjalan ke arahnya.

"Tidak, aku bukan Lily mu. Aku Lalice! Bukan Lily! Jangan memanggil ku Lily!" Putri Lalice berteriak histeris. Air matanya turun kembali setetes-demi setetes.

Tidak tau kenapa, rasanya dia ingin menangis saja. Lagipula dia memang Lalice, bukan Lily atau yang lainnya. Mungkin saja Darken salah mengenali orang, ya mungkin. Tapi kenapa harus Lalice? Lagi-lagi dia harus menangis dihadapan orang asing terlebih itu adalah Darken!

"Ah, ma-maaf. Aku terbiasa memanggil mu dengan sebutan Lily. Tapi sungguh, kamu adalah Lily yang selama ini ku cari. Hanya saja kau sudah melupakan ku. Apakah kau sungguh lupa dengan ku?"

Putri Lalice bisa menangkap kejujuran dalam perkataannya. Apakah dirinya memang benar Lily? Tapi seingat putri Lalice, dia sama sekali tidak pernah meninggalkan istana kecuali malam ini.

"Benarkah?" tanya putri Lalice tidak yakin, didalam hatinya masih terdapat sedikit keraguan yang sulit dihapuskan.

"Tentu. Kamu dapat mempercayai ku sepenuhnya. Aku akan menunjukan sebuah dunia baru kepada mu, jelas dunia itu lebih menarik daripada saat ini. Pemandangan disana lebih indah dan menakjubkan. Aku juga sudah mempersiapkan segalanya untuk mu," jelas Darken membuat putri Lalice berpikir sejenak.

Who Will Be The Queen? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang