Cherry sedang mendengarkan musik menggunakan earphone dari handphone nya dengan mata terpejam kepala gerakan ke kiri dan kanan dengan asyiknya. Tiba-tiba sebuah bantal mendarat ke mukanya dengan mulus dan pas sekali...wkwkkw Cherry membuka matanya diri sudah menduga pasti Carlise yang sudah mengganggu ketenangannya.
Lalu menaruh bantal kesampingnya kemudian memejamkan matanya lagi mulai bergoyang mengikuti irama musiknya.Yang melemparkan bantal mulai kesal ketika tidak mendapat reaksi."Cherry....!!!"yang tetap bergeming lalu Carlise mendekatinya dan menarik earphone nya.
"Hei!!sakit tau" sambil menggosokkan kepalanya kalian pasti heran kenapa Cherry menggosokkan kepalanya padahal yang di tarik earphone ternyata rambut Cherry ikut tertarik ketika Carlise menarik earphone nya.
"Hehehehe..maaf tidak sengaja" sambil membuang beberapa helai rambut yang ada di tangannya lalu memegang telinganya sebagai tanda maaf mengucapkan "Sorry"Cherry menghela nafas lalu mematikan musik di hp nya."ada apa lagi sekarang" sambil menatap wajah yang persis sama seperti pantulan dirinya ketika melihat cermin. Ya mereka ada sepasang kembar identik dari mata rambut kulit semuanya cantik anggun dan pasti membuat orang melihat mereka ketika berjalan bersama sama terutama kaum pria.
"Apa sih memang, Carlise kesini tidak boleh?"koq tiba tiba bilang ada apa" merajuk sambil memonyongkan mulutnya yang imut itu."Ya sudah kalau tidak ada apa-apa. Jangan ganggu aku...sambil menunjukkan jarinya dan menyipitkan matanya. Baru saja mau memasang earphone kembali tangannya sudah di pegang Carlise dengan mata memohon perhatian Cherry.
"Fine.." di taruh hp nya dan menunggu Carlise berbicara.
"Daddy ..."kata pertama yang keluar dari mulut Carlise
"Lalu....kenapa?" lanjut Cherry setelah Carlise diem tak melanjutkan kata katanya.
"Daddy tidak mengijinkan ku keluar dengan teman-teman ku padahal aku sudah janji akan membantu pesta ultah Brianna. Mom tidak bisa membantu ku lagi karena Daddy benar benar marah padaku."Sambil memohon dengan kedua tangannya "Cherry tolong aku ya".
Dengan lemas dan menggelengkan kepalanya heran dengan kakaknya tercinta ini.
"Kak, dirimu bikin kesalahan apalagi sampai Daddy marah.baru seminggu kemarin Daddy marah kakak pulang larut malam dengan agak mabuk sambil nyetir lagi. Dan mommy juga ikutan marah padaku""Justru karena kejadian itu Daddy sampai sekarang masih marah dan menghukum ku. Kakak pikir Daddy gak bakal marah lagi setelah seminggu ini dan sudah menghukum kakak tidak boleh membawa mobil pulang kantor langsung ke rumah".baru mau melanjutkan kekesalannya di sela Cherry
"Wajar lah Daddy marah itu kan berbahaya bawa mobil dengan minum alkohol kak Carlise....""Wait...aku gak minum alkohol hanya wine dan itupun sedikit mana aku tau kalau aku minum itu langsung mabuk. Itu kali pertama untukku kau tau itu Cherry mana perna kakak menyentuh minuman beralkohol" dengan nada agak sedikit kesal.
"Ya..Cherry tau tapi Daddy tidak perna mentolerir jika berhubungan dengan nyawa anak anaknya biarpun kakak bilang hanya sedikit. Daddy khawatir kak..." Berusaha membuat Carlise untuk tidak kesal lagi."Iya kakak mengerti makanya kakak mengikuti hukuman yang Daddy berikan padaku. Tapi ini setelah lewat seminggu Daddy masih marah padaku sedangkan aku sudah janji dengan Brianna soal pestanya sebulan yang lalu aku gak enak jika membatalkan nya.seminggu ini saja aku mempersiapkan pesta Brianna hanya dari telpon dan bantuan temanku yang lain by phone."
"Tapi Daddy tidak memberikan ijin nya padaku""Kakak sadarkah itu pesta ...pesta....Daddy pasti dengan sangat yakinnn.....menekankan kata yakin.... gak bakal ngijinin itu"
"Gak usah pake ngulang kaliiii, justru itu aku butuh bantuan mu""Oouuu...ouuu...jangan pandang Cherry seperti itu no...no...sambil menggoyang goyangkan jari depan muka kakak kembarnya.
"Cherry kamu harapan ku yang terakhir...ayo..lah tolong..sambil memegang tangan Cherry dengan erat."
Melihat Carlise dengan tatapan pasrah mengalah akhirnya menganggukkan kepalanya,Carlise meloncat kegirangan langsung di sela Cherry "tapi janji tidak ada hal hal yang merugikan diri kita oke?"janji...
"Yayayaya.. carlise janji" sambil memeluk saudari kembarnya dengan erat. Dan memulai rencana yang ada di otaknya dengan lancar."Yup..sekarang di sini lah Cherry sebuah restaurant yang cukup terlihat elegan dan mahal dengan pakaian yang kurang nyaman di pakainya." Oh ya sekedar informasi selera mereka tidaklah 100% sama terkadang ada beberapa selera mereka berbeda seperti sekarang ini dirinya harus memakai dress yang tampak meriah penuh bunga bunga di sepanjang dress nya seperti pemiliknya yang selalu rame ceria dan agak agresif sebenarnya Cherry jg sama ceria lucu berani tapi tidak la seberani dress yang di miliki Carlise cukup membuat para lelaki melihat jelas bentuk tubuhnya yang mungil dan ramping.oh ya kembali ke ceritanya xixixi....
Cherry bersama dad dan Mom nya sedang menunggu rekan bisnis Daddy yang Uda lama berhubungan dengan keluarga Maximilian sejak lama. "Maaf, Simon jalanan macet tadi karena ada truk yang terbalik karena beban yang di bawanya." seru Charles Dawson sambil menjabat tangan Simon Maximilian
Istrinya charles menyapa mom dengan pipi kiri dan kanan "hai Catherine"
"Jangan khawatir Victoria kami juga baru tiba gak lama"
"Hai om Charles ...bibi Victoria"
"Hai...juga yang di depan om ini Carlise atau Cherry?" Berusaha menebak
"Carlise... om " seru Cherry
Tugas Cherry hari ini menggantikan Carlise menemani ayah mereka untuk pertemuan yang biasa mereka lakukan setiap kali om charles ketika dateng ke New York. Loch sendiri dimana cherry?
"Cherry sedang mengikuti lelang lukisan untuk membantu panti asuhan om" .
"Sayang sekali om pikir bakal kumpul semua di sini""Semua om...maksudnya?"
"Maksudnya kalau ada Cherry kita komplit karena bentar lagi Gabriel akan tiba disini dia akan ikut makan bersama kita di sini" jelas Charles
Cherry mendadak gugup sambil mengambil gelas lalu meneguk air minum itu dengan sekali tegukan.
"Mateng dach... Gabriel datang, ngapain juga Dy ikutan?"
"Tenang Cherry tenang...Gabe tak tau ini Carlise, ya...ya...yang di sini Carlise ya ...Carlise sambil mengangguk angguk kan kepalanya mengusir rasa takutnya jauh jauh."Kenapa Carlise?"tanya bibi Victoria dengan lembutnya menyentuh pundak Cherry
"Tidak auntie aku hanya haus...kering iya tenggorokan ku kering"sambil senyum
Tiba-tiba Cherry merasakan aura yang selama ini Dy berusaha abaikan dan lupakan selama bertahun-tahun.
"Mom, dad sorry telat..."sambil mencium pipi mama nya
"Om...Tante.."sambil menyalami orangtua Cherry dengan percaya diri
Yaa...Gabriel Miller dia makin tinggi gagah dewasa dan tampan semua berita tentang dirinya ada di surat kabar dan majalah hampir semua berita menceritakan ke suksesannya di usia muda tanpa bantuan kebesaran nama Miller di belakangnya dan ketampanan nya yang membuat para wanita bertekuk lutut di hadapannya bersedia melakukan apapun bahkan ada wanita yang perna datang membuat kehebohan di kantornya dengan mengatakan sedang mengandung anaknya.
Tapi berita itu dapat di tahan tanpa keributan yang besar dengan cukup menantang sang wanita tersebut untuk mengikuti serangkaian tes DNA dan akan memenjarakan dirinya jika terbukti bahwa bayi itu bukan keturunan Miller. Sang wanita tersebut cukup takut dengan tantangan yang ada di hadapannya dan mundur dengan cepat.Gabriel menatap wanita cantik di depannya dengan tajam.deg...deg...suara jantung Cherry berdetak seakan di bunyikan dengan keras. "Hai.. Gabriel"
yang di sapa hanya mengerutkan keningnya berusaha berpikir siapa yang ada di depannya.
"Dia Carlise sayang" ujar Victoria
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate (Complete)
RomanceSepasang kembar identik yang memiliki kisah cinta yang cukup membuat pusing orangtuanya. Terkadang cukup untuk mengelabuhi papanya saling bertukar posisi, ada kenakalan ada keisengan dan ada yang 1 menutupi kesalahan yang lainnya. Ikutilah kisah mer...