chapter 34

178 13 0
                                    

"Faith pasti tidak sabar ingin menceritakan pada seseorang bahwa kau adalah ibunya."
Carlise menyilangkan kedua lengannya ke dadanya "kau yakin sekali bahwa aku akan setuju menikah denganmu"
"Putriku memberi jaminan bahwa kau pasti menerima lamaran mu, katanya itu insting wanita"
"Apakah ia benar-benar senang?"tanyanya ragu-ragu
"Sama senangnya denganku"
Carlise tersenyum mendengar jawaban tulus Jack. Mereka menjemput Faith di kediaman keluarga Harper dan langsung menuju arah rumah Carlise.
Faith sepanjang perjalanan merasa gembira tak henti-hentinya, ia memegang tangan Carlise dari kursi belakang.

Mereka tiba di ke rumah Carlise sebelum jam 8 malam. Jack tidak merasa letih ataupun ngantuk, bahkan Carlise ingin menggantikannya mengendarai mobil akan tetapi Jack menolaknya. Karena ia bersemangat ingin langsung minta ijin melamar Carlise pada kedua orangtuanya.

Ketika memasuki pintu depan, Jack dan Carlise dapat melihat kedua orangtuanya sedang menunggu mereka di ruang tamu. Simon dan Catherine sudah mendapat telpon dari Carlise sebelum mereka tiba ke rumah. Simon melihat ke arah pintu dan mendapati putrinya dan Jack sedang berjalan ke arahnya. "Daddy...mom...Jack ingin berbicara pada kalian" berkata kepada kedua orangtuanya dan kemudian menatap Jack yang ada di sampingnya sambil berpegangan tangan.
Simon melihat tangan putrinya di pegang Jack erat menampilkan raut muka tidak suka.
"Apa itu?kenapa tanganmu menggenggam tangan putriku, lepaskan!"Simon menunjuk-nunjuk ke arah tangan mereka yang saling bertautan.
Catherine melihat keduanya mengerti maksud dan tujuan pertemuan ini. "Simon. Mr. Morgan adalah tamu putri kita tidak baik, kalau sebagai tuan rumah kita tidak menyambutnya dengan sopan"
"Silakan duduk, Mr Morgan"
Jack duduk di sofa dan ia tetap tidak melepaskan tangan Carlise. Faith mengikuti dari belakang dan ikut duduk di samping ayahnya dan Carlise.

"Mr dan Mrs Maximilian, maaf kalau aku terkesan mendadak dan terburu-buru. Tapi kedatanganku kesini selain mengantarkan Carlise pulang, aku sekalian ingin meminta ijin untuk melamar putri anda menjadi istriku".
Simon langsung berdiri dari tempat duduknya dan langsung mencengkeram kerah kemeja Jack.
Carlise dan Faith berteriak kaget karena gerakan ayahnya yang mendadak.
"Apa yang sudah kau lakukan pada putriku? Kau sudah bersikap tidak sopan kah?"tanyanya penuh ancaman
Catherine hanya melihat tingkah suaminya tanpa ada maksud menghentikannya. Ia ingin melihat reaksi Jack.
"Bukankah sudah perna ku bilang bahwa putriku sudah di jodohkan?"matanya menatap mata Jack tajam.
"Saya masih ingat dengan jelas Mr Maximillan"
"Lalu kenapa kau berani melamarnya di hadapanku?"
"Carlise mengatakan kepadaku bahwa ia sudah menolak di jodohkan. Dan ia sudah mengatakan pada Mr Dawson dengan jelas. Jadi tidak ada yang terikat di sini. Carlise singel dan begitu juga denganku"jelasnya dengan mantap tanpa keraguan.

Catherine melihat keseriusan Jack dan tersenyum. "Simon, sudah hentikan dramamu itu. Jangan berusaha membuat calon suami Carlise ketakutan. Ia sudah mengatakan niatnya tanpa keraguan. Tidak kah kau melihatnya?tidak ada ketakutan apalagi keraguan di matanya"
Simon tertawa dan melepaskan cengkeramannya dan menghampiri istrinya sambil memeluk pinggang Catherine. Mereka bertiga kebingungan akan sikap ayah Carlise.
"Mommy mu sudah bisa menebak sehabis kalian menghabiskan liburan pasti akan ada berita lanjutan tentang hubungan kalian"
"Apalagi setelah kau menelpon tadi pagi untuk mengadakan pertemuan ini"jelas ayahnya setelah melihat kebingungan di wajah putrinya.
Catherine menghampiri Carlise "apakah kau sudah yakin dengan pilihanmu?" Sambil memegang pipi putrinya dengan jari kanan nya.
Carlise mengangguk tanpa suara. "Ia tidak menjawab, sayangku. Sepertinya ia ragu. Akan ku usir pria ini"goda ayahnya
"Daddy...."teriak Carlise manja
Simon tertawa terbahak-bahak, senang sekali ia menggoda putrinya.
"Anak muda bahagiakan putriku. Kalau Sampai terdengar di telingaku bahwa kau tidak membuatnya bahagia. Kau akan merasakan kemarahanku."ancam Simon

"Aku berjanji"dengan keyakinannya sambil menjabat tangan calon mertuanya. Faith teriak kegirangan "horeee... besok akan ada pernikahan segera. Dan kau akan segera menjadi ibuku."sambil memeluk Carlise
Catherine memeluk pinggang suaminya dan Simon membalas memeluknya juga. Ia sebenarnya tadi tidak menyetujui putrinya menikah dengan duda beranak satu. Tapi istrinya meyakinkan bahwa demi kebahagian putri ia harus merelakannya. Karena putrinya yang akan menjalaninya dan Simon selalu melakukan yang terbaik buat putri-putrinya.

Soulmate (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang