chapter 10

186 15 0
                                    

Hai readers, ku harap cerita yang ku buat ini bisa membuat kalian semakin semangat membacanya sampai habis...idenya ada di kepala tapi merangkai kata-kata nya yang agak lama ...ku harap kalian sabar menanti dan selesai membaca sampai  habis...dukung cerita ini ya....😘

Dengan berang Carlise berdiri. Ia tidak percaya bahwa seorang pria, siapa pun dia akan menghinanya dengan cara memalukan seperti ini "kuharap ini gurauan Mr Morgan."katanya berapi-api.
" Ku jamin ini bukan gurauan. Aku berniat menjadi kekasihmu. Segera"
" Aku tidak perduli mengenai niatmu kecuali bagaimana niatmu itu menyinggung perasaanku sebagai mitra kerja. Aku sadar bahwa aku bersikap sedikit kurang menyenangkan padamu kemarin. Aku minta maaf. Tapi ku pikir leluconmu ini sangat buruk. Saranmu ini tidak menguntungkan kita berdua. Pelecehan seksual adalah bentuk penyiksaan yang paling rendah terhadap wanita. Aku sama sekali tidak tertarik memulai hubungan seperti apapun denganmu. Jika jawaban tidak saja tidak membuatmu mundur maka kau boleh menempatkan seluruh kontrak perjanjian itu ke tempat sampah dan langsung saja kau pergi ke neraka Mr Morgan "
Ia berbalik dan bergegas menuju pintu. "Carlise" panggil Jack dengan tajam dan penuh wibawa sehingga Carlise berhenti meskipun ia buru-buru ingin meninggalkan pria itu. "Lihat aku" karena tidak ingin pria itu berpikir dirinya terintimidasi,Carlise berpaling dan memandangnya lagi. Penghinaan dan keangkuhan memancar dari setiap pori-pori tubuhnya.
"Pelecehan seksual? Aku tidak menduga kau akan menganggapnya seprti itu, tapi karena sepertinya kau mendapat kesan yang keliru aku akan memperjelas. Kau tidak di lecehkan tapi di rayu"
"Menurutku itu sama saja"
Jack tersenyum."tidak juga. Setidaknya tidak begitu dengan caraku merayu. Saat kita bersatu, kau akan menginginkan aku sebesar aku menginginkan mu"
Astagaa betapa pedenya pria ini "jangan bermimpi tuan"
"Aku tidak perlu melakukan nya. Kau sudah tertarik padaku"
"Oh!desis Carlise geram kau....aku...aku..tidak pernah....aku rasa kau perlu memeriksakan dirimu"
"Kau tau ini bukan pelecehan seksual. Sejauh yang ku tau pelecehan seksual itu jika seseorang memanfaatkan status untuk mendapatkan apa yang di inginkannya dengan cara memeras. Dan setau ku, aku tidak sedang memerasmu dan seandainya jika kita bertemu dengan situasi yang berbedapun tekadku mendapatkan mu tetap sama besarnya"

"Dan aku tidak mau kehilangan kau demi memuaskan ledakan hasrat yang tiba-tiba. Jika aku tipe pria yang melakukan hal itu, kemungkinan besar aku sudah memaksamu patuh dengan ancaman dan aku juga tidak akan menyia-nyiakan setengah jam terakhir dengan berbicara. Diriku kemarin panik sampai-sampai menyinggung mu tapi yang kau lakukan pada Faith itu merupakan tindakan yang tepat.
Sesaat Carlise lengah oleh pujian ini "terimakasih"katanya kaku.
"Tapi" Jack menghampiri Carlise dan sekarang hanya beberapa sentimeter dari Carlise, memaksa gadis itu memiringkan kepalanya kebelakang untuk menatapnya. Naluri Carlise mengatakan untuk menjaga dirinya berteriak-teriak mendesak agar id segera lari tetapi gairah di mata Jack memaksa nya untuk tinggal. Kedua tangan Jack terulur dan berada bahunya. Bibirnya dekat sekali dengan bibir Carlise bahkan nafasnya terasa di telinganya saat pria itu membungkuk dan berbisik " aku menginginkan mu dalam hidupku dan di ranjangku Carlise"

Tanpa peringatan apapun juga bibir Jack melumat bibir Carlise dengan lembut dan memohon. Jack menyesap   bibirnya dengan hati-hati seolah takut gadis itu akan berontak sebelum ia bisa memuaskan rasa haus dan penasaran akan dirinya.
Carlise tidak merespon ataupun menolak dirinya shock sehingga tidak bisa berpikir apa yang sedang terjadi sekarang ini di depannya. Namun sedetik kemudian pertahanannya yang kaku mulai kendur. Bibirnya merekah saat ia merasa kan lidah jack masuk dan menggodanya. Dan kejauhan, Carlise mendengar rintihan lirih dan tidak sadar dirinyalah yang mengeluarkan suara itu hingga kedua tangannya terulur ke pinggang Jack mencari sandaran. Ia sedikit limbung dan Jack mendekapnya dengan kelembutan yang juga sedikit kasar. Kedua lengan nya merangkul Carlise dengan lembut sehingga dirinya tak berdaya untuk melepaskan diri dari pelukan Jack.

Dengan terengah-engah Jack mengangkat wajahnya dan menelusuri Carlise dengan matanya yang membara. Jack tersenyum lembut jarinya menyapu rambutnya dengan lembut dan melihat pipinya merona "saat kau mengenalku lebih baik aku akan mengetahui setiap rahasia nikmat tubuhmu."
Kata-kata Jack yang di ucapkan ya dengan lembut seolah-olah memberi siraman air bagi kesadaran Carlise yang telah membuatnya tadi lupa akan apa yang sedang terjadi. Ia menjauhkan dirinya dari Jack sehingga ia tersandung beberapa langkah kebelakang sebelum akhirnya mendapatkan keseimbangannya dan kesadaran nya kembali.
" Kau tidak akan tahu lebih banyak hal tentangku daripada yang sudah kau ketahui Mr. Morgan." kata-katanya dengan suara rendah dan tegang. Seumur hidupnya ia tidak perna mengalami gelombang amarah seperti ini, entah ditujukan pada Jack atau pada dirinya sendiri.

" Lebih baik kontrak itu kirimkan pada kami lewat pengacaramu atau sekretaris mu Mr. Morgan."dengan langkah yang pasti ia melangkah dan membanting pintu. Sekretaris Mr Morgan terkejut dan menatapnya dengan heran. Ia pergi tanpa memperdulikan apapun juga. Ia mengutuk dirinya sendiri yang begitu bodohnya merespon kecupan dari pria itu. Pria itu pasti berpikir dirinya adalah spesies yang lemah dan haus akan sentuhan pria. Carlise membayangkan pria itu mentertawakan dirinya.

Carlise mendengar suara terpingkal-pingkal yang menghentikannya dari kilasan cerita yang terjadi dalam hidupnya. Dia menatap tajam adiknya yang tidak henti-hentinya mentertawakan dirinya. "Terus ... terus....."
"Oke....oke.. maafkan aku" yang muali bersikap serius.
"Carlise itu yang kau bilang kau mencintai pria hanya karena dia sudah mencium mu sekali?" Dan kau tergil-gila padanya?
Ini membingungkan kau mengatakan kau mencintai duda yang tak tau kau mencintainya setau yang ku tangkap dari ceritamu, yang ada adalah dia yang mengejar dirimu dan kau yang lari terbirit-birit mengambil langkah seribu menjauhinya"
"Pantas saja kau mendadak meminta ayah menyuruh Brian untuk mengatasi masalah kontrak itu. Kau menghindarinya" ucapnya sambil menahan tawanya dengan susah payah.
Sambil memegang pipi Carlise dengan  gemas "jadi apakah Mr. Morgan ini menghubungimu kembali setelah kejadian itu?"
Carlise melepaskan tangan Cherry "Dia bahkan menelponku beberapa kali dan meninggalkan pesan seperti orang yang kurang kerjaan."ujarnya kesal.
"Kakakku sayang....kenapa tidak kau coba lihat dulu bagaimana pria itu, apakah dia serius atau hanya mempermainkan mu?"
"Tidak" aku tidak ingin menemui nya aku ...aku... Merasakan seperti bukan aku ketika dia melakukan itu padaku.
"Kenapa tidak kau coba lihat bagaimana kelanjutannya?"
"Tidak sekarang aku sedang pusing menghadapi masalah pertunangan ini. "
" Lalu siapa yang tadi panik dan dengan tegas mengatakan bahwa ada pria yang di cintai dan tidak setuju akan pertunangan ini?"
"Carlise ku sayang...kau ingin mengetahui perasaanmu lebih baik kau biarkan mengalir aja..."
" Ini hanya misalkan ya...hanya misalkan seandainya aku memang menginginkan pria itu lalu bagaiman dengan Gabriel aku bingung mengatakan pada dad dan Mom."
Cherry tersenyum dalam hati sepertinya kakak ku ini sudah mengenal cinta...

Segini dulu ya nanti lanjut lagi semoga besok idenya muncul lagi...😍😍😘😘😘
    

Soulmate (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang