"saya janji bakalan follow akun author sekarang."
Yeayyy!! Yang udah janji monggo dilaksanain. Janji itu utang loo. wkwk.
Enjoy this story and Happy Reading❤️
📒📒📒📒📒
Papa.
Apa yang akan kamu katakan ketika mendengar kata 'papa'?
Aku tersenyum getir ketika mendengar kata tersebut.
Papa?
Dia, laki-laki pertama yang mengecup keningku.
Dia, laki-laki pertama yang melindungiku.
Dia adalah cinta pertamaku.
Dan aku sangat mencintainya, benar-benar mencintainya!
Namun...
Cintaku bertepuk sebelah tangan. Sangat sakit, sungguh!
Dia tidak menyayangiku, lagi.
Dia tidak memanjakanku, lagi.
Dan yang terpenting, dia tidak pernah membalas cintaku.
Bagaimana? Sakit bukan?
Aku tertawa hambar ketika melihat temanku yang bermanja-manja dengan ayahnya.
Aku tersenyum miris ketika melihat temanku diantar jemput oleh ayahnya.
Dalam diam aku berkata. "Kapan aku seperti mereka?" Ah! Itu mustahil.
Bunda.
Dia jahat! Dia meninggalkanku disaat hari ulang tahunku. Padahal waktu itu dia sudah berjanji akan merayakannya malam hari bersama aku, dia dan PAPA.
Namun dia jahat, seperti yang aku bilang tadi. Ingat! Dia jahat tapi aku tidak membencinya. Dia meninggalkanku. Aku melihatnya di kamar mandi. Tangan kirinya dipenuhi oleh darah dan tangan kanannya memegang sebuah pisau cater.
Aku menangis sekeras mungkin saat pak polisi membawanya menggunakan tandu.
Pertengkaran hebat itu telah membuat aku kehilangan bunda untuk selamanya, dan apa kalian tau? Pertengkaran itu terjadi karena aku. Dengan kata lain, apakah aku sendiri yang sudah membunuh ibuku?
Ah, air mataku menetes saat papa mengatakan, "DASAR ANAK PEMBAWA SIAL." Padaku.
Hatiku hancur, remuk, berantakan dan tidak bisa diperbaiki lagi. Kalimat itu adalah kalimat terakhir yang papa ucapkan padaku. Setelah kejadian itu, dia tidak pernah menanyakan kabarku, mengambil raporku, dan membacakan dongeng untukku sebelum aku tertidur. Padahal, aku dan dia tinggal di satu rumah. Sungguh itu adalah jarak yang benar-benar sangat jauh.
Kita dekat, namun tak saling bicara.
Kita dekat, namun tak saling bertegur sapa.
Kita dekat namun tak pernah bercanda.
Ah, lebih baik LDR daripada seperti ini.
Dekat namun terlihat jauh.Baiklah, jika mengingat itu aku ingin sekali mengatakan bahwa, "aku benci diriku sendiri."
Sahabat.
Bagimu, apa arti sahabat itu?
Kalau bagiku, sahabat itu segalanya!
Jeraldi Alexander, dia sahabatku. Jangan dekat-dekat dengannya atau aku akan membunuhmu!
Tidak, aku hanya bercanda. Tenang saja!
Dia selalu ada untukku, dia selalu terbuka padaku. Tapi, apa kalian tau? Aku ini adalah sahabat yang buruk. Aku tidak pernah menceritakan kisah hidupku. Penderitaan, kesakitan, problema, dan masalahku tidak pernah aku beritahu padanya. Karenanya dia selalu menganggap aku adalah 'orang yang selalu bahagia.'
Ketika aku mendengar semua itu, aku tertawa hambar. Bahagia? Ah! Aku sudah lupa bagaimana perasaan itu karena aku terlalu menikmati semua penderitaan yang diberikan Sang Esa padaku.
Aku selalu tersenyum untuknya begitu juga dengan dia. Oh iya, apa kalian tau kenapa aku melakukan semua hal yang tadi aku ceritakan pada kalian?
Ah, aku punya alasan!
Aku melakukannya karena aku......
Mencintainya!
Ini kisahku,
Lesya Adriana.
*****
--
-
-
-
Hai! Terimakasih sudah membaca.
Ini masih permulaan loh.
Jangan bosan yahAnd don't forget to give me your vote and commentnya
I lap yuuu❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
MARIGOLD ✓ [END]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] √ADA BEBERAPA PART YANG DIPRIVAT. √FOLLOW DULU SEBELUM BACA! √PALGIATOR HARAP MENJAUH!! Namaku Lesya Adriana. Cantik bukan? Namun tidak dengan kehidupanku yang penuh dengan lika-liku, luka dan penderitaan. Tapi aku selalu memancarkan...