Chap 6/ Tuhan tolongin Lesya

11.9K 870 31
                                    

Enjoy this Story and Happy Reading ❤️

📒📒📒📒📒

Sekarang Jeral sedang berada di dalam kamarnya, duduk di pinggir kasur, termenung memikirkan kejadian yang menimpanya tadi pagi di sekolah. Ntah kenapa dia ingin mendengarkan sekali lagi Lesya mengatakan itu untuknya. Dan lihatlah, sepertinya dia sudah gila pemirsah, senyum-senyum sendiri menatap langit-langit kamarnya. Sadar Jeral

"Astaga, gue kenapa sih!" Ucapnya kesal mengacak-acak rambutnya. Tak mau menjadi gila dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Ting!

Langkah Jeral terhenti ketika sebuah notifikasi masuk ke hpnya

Lala🐼

Kak Jeral, Lala minta maaf tadi udah maksa kak jeral bunemenin lala:(

Jeral mengerutkan keningnya heran, seharusnya Lala yang marah karena dia tadi membentak gadis itu. Tapi lihatlah, gadis itu malah meminta maaf padanya membuat Jeral semakin merasa bersalah

To: Lala🐼

Aku yg minta maaf la udh bntk km td. Sorry yah, soalnya td aku panik liat lesya kaya gt

Send. Pesan itu terkirim membuat Jeral tersenyum dan semakin yakin bahwa Lala adalah gadis yang cocok untuknya.

"Besok gue tanyain ke Lesya ah cara pdkt sama cewek" ucapnya pada dirinya sendiri. Lalu masuk ke kamar mandi untuk melakukan aktivitasnya tadi yang tertunda

********

Malam ini, Lesya sedang duduk menonton televisi di ruang tamu. Tontonan gadis itu selalu sama, film India! Gadis cantik ini sangat suka dengan semua hal yang berbau India, dari kain sari, ladu, aktor, dan segala macam lainnya yang berhubungan dengan orang-orang yang dikenal sangat pandai menari.

Fokusnya teralihkan saat mendengar suara pintu terbuka yang menampilkan seorang laki-laki dengan setelan jas kantor dan tas di tangannya. Lesya berdiri dan menyapa papanya, Titonius

"Papa!!" Sapanya lalu berlari ke arah titonius hendak memeluk, namun langkah Lesya terhenti ketika Titonius menatapnya tajam. Dia mengacuhkan lesya dan berjalan kembali menaiki tangga menuju ruang kerjanya.

"Papa!!" Panggil lesya lagi membuat Titonius menghentikan langkahnya namun tak membalikkan badan.

"Papa jangan terlalu capek kerja, Lesya udah panaskan air anget buat papa di kamar. Papa mandi langsung yah. Lesya mau masak dulu" ucap Lesya menunjukkan kasih sayangnya pada seorang ayah. Titonius kembali mengacuhkan putrinya itu dan kembali melangkah ke tempat tujuannya semula.

Lesya tersenyum hambar "sampai kapan?" Tanyanya ntah pada siapa.

Sudah 10 tahun dirinya tidak merasakan kasih saya seorang ayah lagi. Sebelum usianya menginjak 7 tahun, Lesya selalu merasakan kebahagiaan. Titonius dan bundanya, Nia selalu memberikannya kasih sayang. Tapi kenapa semuanya berakhir tragis saat itu?

Lesya menghapus air matanya, sebenarnya dia ingin sekali papanya mengantarkannya pergi ke sekolah dan menjemputnya di sore hari. Rasa iri menyelimuti hatinya ketika melihat teman-temannya yang bisa bermanja-manja dengan ayah mereka.

"Kapan Lesya kaya mereka?"

Pertanyaan itulah yang selalu dilontarkannya saat melihat hal yang membuat hatinya itu sakit. Sudahlah, dia hanya bisa berharap bahwa Tuhan akan mengabulkan keinginannya di suatu hari nanti.

MARIGOLD ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang