Chap 55/ Akhir dari segalanya

17.7K 853 156
                                    

Ini udah mau ending dan kalian belum follow akun aku? Kalau gitu aku kecewa!!!:(

Follow Instagram aku : Lelep_alesia untuk mengetahui info tentang marigold ❤️

📒📒📒📒

Cinta sejati- BCL [wajib didengar!]

"Aku selalu mencintaimu, cintaku tetap sama walau dunia kita berbeda." -Lesya Adriana

••••••••••

Dokter Rian membuka perlahan pintu ruang ICU. Dia berjalan masuk diikuti oleh beberapa orang di belakangnya.

Mereka memasuki ruangan itu dengan perlahan, terkecuali Jeral. Pemuda itu belum sanggup untuk melihat dan menemui Lesya sekarang. Hatinya benar-benar hancur.

Mata yang sempat mengering kembali berair saat melihat tubuh Lesya yang terbaring lemah di atas ranjang, tubuh itu kini sangat kurus seperti tengkorak, matanya tertutup dengan indah dan kepalanya tidak ditumbuhi oleh sehelai pun rambut.

Liyana mendorong kursi roda Titonius mendekati tempat Lesya berada. Mata Pria itu sudah dipenuhi oleh gumpalan cairan bening. Titonius meraih tangan mungil yang sangat kurus itu dan mengecupnya pelan.

"Sayang bangun, ini Papah."

Lala dan Neza sudah tidak dapat menahan tangisnya. Mereka mengeluarkan isakannya sekeras mungkin ketika melihat teman dekat yang selalu ceria dan melemparkan senyum kepada semua orang kini terbaring lemah dan tak berdaya di sana.

"Lesya sayang, bangun. Ini papa kamu udah datang, Nak. Kamu mau dipeluk sama papa bukan? Bangun sayang." Liyana menyeka air matanya tidak sanggup melihat kondisi putri semata wayangnya itu.

"Lesya, kalau kamu marah sama Papah jangan gini caranya, Nak. Kamu bangun terus tampar Papa sayang," lirih Titonius pelan.

Bahu Pria itu bergetar hebat, suara tangisnya begitu haru memenuhi ruangan ini. Dokter Rian yang melihat itupun juga ikut meneteskan air matanya. Dia senang keinginan Lesya kini sudah terpenuhi. Gadis itu pasti akan sangat bahagia saat tau bahwa Papanya sudah berada di sampingnya dan sudah siap untuk memeluknya.

Titonius menggerakkan pandangannya pada lengan Lesya, ada bekas cambukan dari sabuknya di sana. Dia menyentuh pelan lengan itu dan mengelusnya lembut.

"Ini sakit, ya, sayang? Maafin Papah yah." Tangis dan jeritan Lesya kala itu terdengar kembali di telinganya. Sungguh dia adalah ayah yang sangat kejam.

Matanya kembali beralih pada wajah milik Lesya, tulang pipinya terbentuk jelas di sana. Dia menyentuh pipi putrinya itu dan mengelusnya lembut.

"Pasti kamu pernah ngerasain sakit di sini, kan, sayang?" lirihnya lagi saat mengingat bahwa dia pernah menampar Lesya dengan sangat kuat.

Dia memejamkan matanya, nafasnya tiba-tiba sesak. Dia benar-benar tidak sanggup melihat keadaan Lesya sekarang.

"Bangun, sayang, bangun. Papa udah di sini, Nak."

Titonius mengelus lembut kepala tanpa rambut itu, berharap Lesya dengan segera membuka matanya.

Harapan Titonius terkabul. Mata lentik itu mengerjap dan terbuka pelan. Air mata mengalir begitu saja dari ujung matanya saat menangkap sosok Titonius yang kini sudah berada di sampingnya.

MARIGOLD ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang