Chap 28/ Kakak - Adik

8.6K 566 4
                                    

Enjoy this Story and Happy Reading ❤️

📒📒📒📒📒

"Lala!"

Langkah gadis mungil itu terhenti saat suara yang sedikit melengking menusuk gendang telinganya. Padahal sedikit lagi, dia akan tiba di parkiran dan melenggang pergi meninggalkan rumah sakit ini.

Dia membalikkan badannya dan menemukan lesya yang sudah berlari kecil menghampirinya.

"Hoshhh...hossh...hoshhh." lesya tiba di depan Lala dengan nafas yang tersengal-sengal. Dia berusaha mengatur deru nafasnya yang tak teratur.

Iya, lesya pergi meninggalkan Nisa dan jeral yang sedang berada di ruangan dokter yang membantu rencana mereka tadi. Kalau bisa di bilang, lesya benar-benar kesal dengan akting semua manusia menyebalkan beberapa menit yang lalu.

"Lala." Panggil lesya untuk yang kedua kalinya.

"Kenapa kak?" Tanya Lala dengan nada datar tak berirama.

Lesya tersenyum. Dia sudah merasakan hawa yang tidak baik dari seorang Lala. Lesya memandang Lala dengan tatapan lembut.

"Gue minta maaf."

Lala mengernyit. "Untuk apa?"

"Gue tau la. Gue tau tentang perasaan lo, maafin gue. Gue bukan cewek bodoh yang nggak bisa nebak gimana perasaan lo untuk jeral."

Lala mengangkat sebelah alisnya. Dia tau apa yang sedang dibicarakan oleh lesya, namun dia berpura-pura tidak tahu saja. Mungkin itu akan lebih menyenangkan.

"Maksud Lo kak?"

"Lo suka jeral. Iya kan?"

Lala terdiam, detik berikutnya dia menyunggingkan senyum yang tak bisa dipahami oleh lesya.

"Ngaco Lo kak! Jeral itu cowok Lo, masak Lo bilang gitu ke gue." Ucap Lala dengan kekehan pelannya.

"Jangan pura-pura Lala! Lo itu munafik tau nggak!"

Untuk kedua kalinya, Lala terdiam.

"Maaf kalau gue kasar. Tapi gue cuman pengen ngasih tau ke lo. Lo itu cantik, banyak yang ngejar Lo dan masih banyak cowok yang lebih baik daripada jeral. Jadi, Lo harus hapus perasaan lo itu. Gue akui gue egois, tapi Lo juga harus ngerti kalau gue udah nunggu momen ini sejak lama la."

"Gue nggak suka sama kak jeral."

"Jangan bohong Lala, mulut Lo bilang kayak gitu. Hati lo? Gue bisa lihat kalau semua perlakuan jeral ke Lo selama ini Lo masukin dalem hati. Iya kan? Jadi plis, Lo hapus jeral dari hati Lo dan cari laki-laki yang lebih pantes buat Lo dapetin, Lala."

Lala menunduk, dia tak tahan. Mungkin dia harus mengakui semuanya pada lesya sekarang.

"Maaf kak, gue emang punya perasaan khusus buat kak jeral. Semua perlakuan manis dia ke gue buat gue nganggap kalau kak jeral itu juga suka sama gue."

"Dia bawain gue sarapan nggak lupa juga sama minumnya. Dia ngelus kepala gue seperti memberikan lampu ijo sama gue kak."

"Tapi gue sadar, jeral itu cuman mencintai satu orang perempuan aja dan itu Lo kak. Lo tau nggak perasan gue pas tau itu semua? Hancur!! Perasaan gue hancur banget!!"

"Ditambah lagi kak jeral minta gue buat jadi adik dia, gue harus gimana? Padahal gue menginginkan hal yang lebih dari itu kak."

"Jadi di sini siapa yang pantes buat di salahin?"

"Gue? Apa karena gue terlalu baperan? Gue rasa semua cewek kalau diperlakukan kayak gitu juga bakal meleleh kok kak. Itu pertanda gue normal bukan?"

MARIGOLD ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang