A LITTLE STORY ABOUT HOGWARDS

Laurent Cunsuela

Si brilliant dari Ravenclaw.

Hal pertama yang menggambarkan Laurent adalah anggun, tidak dia ga seanggun itu.

Dibalik wajah murah senyumnya ada sejuta kesedihan yang dia miliki.

Ya, dia tidak memiliki orang tua yang masih hidup, banyak desas-desus tentang keluarganya yang membuat dirinya bingung, ada yang bilang keluarganya dibunuh berantai, ada yang bilang keluarganya dibakar hidup-hidup.

Laurent memiliki satu teman Ravenclaw, namanya Bernardy. Mereka berdua dipertemukan karena saat keberangkatan ke Hogwarts keduanya sama-sama kebingungan mencari bangku, hingga akhirnya mereka berdua akrab dan kebetulan sekali mereka berdua berada di asrama yang sama.

"Ardy! Temenin aku ke kelas dulu yuk! Tadi pagi tongkatku ketinggalan disana." Ajak Laurent ke ardy.

" Bisa-bisanya ya rent, tongkat aja bisa lupa sih!" Kesal ardy

" Yaudah sih! Biasa aja bisa kali!" Sebel laurent lalu jalan duluan.

Ardy kaget liat Laurent yang jalan duluan.

"Ngambek deh, ayo aku temenin" kata ardy senyum ke laurent, yang ngebuat laurent ikutan senyum nyengir.

Ketika Laurent ingin masuk kedalam kelas tiba-tiba ada siswa yang lari keluar kelas secara terburu-buru yang membuat Laurent sama Ardy kaget.

"Aduh! Itu siapa sih? Ga bisa santai apa?" Sebal Laurent

"Itu Michael Langer , masa gatau? Diakan masuk siswa berprestasi rent" jelas Ardy.

"Lho iya? Baru tau" jawab Laurent.

Setelah itu Laurent masuk kedalam kelas disusul Ardy. Dan Laurent ngambil tongkatnya yang tertinggal dan bergegas pergi.

"Yuk balik!" Ajak laurent lalu bergegas keluar kelas

"Eh tunggu itu apaan dah?" Tanya ardy sambil menunjuk ke arah sebuah meja.

Laurent memperjelas pandangannya lalu mendekati meja tersebut disusul Ardy dibelakangnya.

"Eh ini buku! Apa punya anak tadi ya?" Kata Laurent sambil melihat buku dengan tulisan "not excist" itu.

"Bisa jadi, kok aku kepo ya ren?" Kata Ardy, dan ya Laurent juga sama keponya kayak Ardy.

"Baca aja dulu yuk! Tapi di Raven aja, baru kita balikin ehehe" jawab Laurent dengan ide cemerlangnya.

"Bagus tuh" kata ardy sambil nyengir.

Dan berakhirlah mereka di hall Raven, dan mereka mulai membaca isi buku tersebut.

Di awal-awal buku ini menceritakan sejarah Keluarga Fedderick yang dibantai oleh keluarganya sendiri, lalu bab kedua menceritakan kisah keluarga Langer, hingga lembarannya terhenti pada bab ketiga "Cunsuela killers tragedy"

DEG

Seakan jantungnya berhenti berdetak membaca judul buku ini. Kenapa ada nama keluarganya di buku aneh ini?

" Ayo coba kita baca dulu aja Ren" jawab Ardy yang dapat membaca  situasi lalu menepuk pundaknya perlahan.

Prof. Patrick Cunsuela seorang guru berbakat asal Hogwarts , yang membatah keras kekuatan gelap Mr. Herodes Bounlanger atau bisa dibilang sebagai 'defather' , dan menganggap kekuatannya adalah kehancuran bagi Hogwarts, akhirnya ditemukan tewas saat sedang beradu dengan Mr. Herodes Bounlanger, meninggalkan istrinya dan anak perempuannya.

Untuk menyempurnakan kekuatannya Mr. Herodes berniat membantai habis keluarga Cunsuela , lalu mendatangi rumahnya dan menusuk Ms. Cunsuela.

Ms. Cunsuela yang sudah diambang kematian, memberikan seluruh kekuatan sihirnya yang terakhir kali untuk memanggil burung elangnya dan mengantar bayinya kepada sebuah keluarga yang jauh dari sana.

Laurent menutup buku tersebut keras, matanya berair. Ardy yang melihat menepuk-nepuk pundak Laurent pelan berniat menenangkannya.

Tiba-tiba Laurent berdiri lalu berjalan cepat kembali kesekolah, Ardy yang melihatnya kaget lalu ikut lari menyusul Laurent.

Hingga langkah Laurent terhenti di lorong, matanya memperhatikan foto siswa berprestasi itu lamat.

Hufflepuff

Class I
Ariana Pilloferc
Class II
Samuel Betrain
Class III
Yupyees Bounlanger

Yupyees Bounlanger!

"Jadi dia keturunan si pembunuh keluargaku?" Ujar Laurent pelan.

"Ren jangan gitu, belum tentu dia kan tau masalah ini ren" jawab Ardy berusaha menenangkan Laurent yang sepertinya emosinya sedang tidak terkendali?

" Laurent Cunsuela, jika kau berusaha membunuhnya maka kupastikan kau akan kubunuh duluan"

Ya, itu Michael Langer.